Salah satu sifat alamiah air adalah mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Tapi, dalam banyak kasus di dunia modern, air harus bergerak sebaliknya (dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi) untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Contohnya, air kamar mandi rumah kamu. Dibandingkan tahun 90-an, tentu kini sudah tidak banyak rumah yang menggunakan sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sebaliknya, banyak rumah yang sudah menggunakan pompa untuk mengangkat air tanah ke permukaan.
Contoh diatas adalah salah satu contoh penerapan teknik dan teknologi pengairan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kamu tertarik untuk belajar mengenai cara air tanah diangkat ke permukaan, cara mengatur air di bendungan, waduk atau situ, cara mengatur air lainnya, maka teknik pengairan adalah pilihan jurusan yang tepat.
Mengenal Jurusan Teknik Pengairan
Jurusan teknik pengairan adalah program studi yang mempelajari cara mengatur, merancang dan merencanakan pembangunan dan operasional sumber daya air. Jurusan ini dulunya merupakan bagian dari jurusan teknik sipil, namun karena bidang keahliannya sedikit berbeda, maka kini dibuat program studi terpisah.
Sederhananya, jika lulusan teknik sipil membangun fisik jembatan, maka lulusan jurusan teknik pengairan fokus pada membangun bagian bawah jembatan supaya air di bawah jembatan tersebut bisa mengalir dengan baik dari maupun ke selokan, sawah maupun hunian di sekitarnya.
Jurusan teknik pengairan juga memiliki fokus yang berbeda dengan jurusan manajemen sumber daya air. Teknik pengairan fokus pada aspek bangunan dan fisika untuk memastikan air dikelola dengan baik, sementara manajemen sumber daya air fokus pada ekosistem yang hidup di dalam maupun sekitar perairan, seperti ikan, algae maupun nelayan.
Oleh karena itu, sebelum memilih jurusan pada UTBK SNBT atau SNBP nanti, pastikan kamu membaca kurikulum di setiap jurusan yang kamu inginkan ya.
Mata Kuliah yang Dipelajari di Jurusan Teknik Pengairan
Jurusan teknik pengairan termasuk jurusan yang cukup langka di Indonesia. Salah satu perguruan tinggi yang menyediakan jurusan ini adalah Universitas Brawijaya (UB) Malang. Berikut ini beberapa mata kuliah yang akan kamu pelajari jika belajar di teknik pengairan Universitas Brawijaya:
- Bangunan irigasi;
- Sistem drainase perkotaan;
- Ekonomi teknik;
- Gambar teknik bangunan air;
- Geologi teknik;
- Mata kuliah hidrolika dasar dan terapan;
- Mata kuliah hidrologi dasar dan terapan;
- Konstruksi baja;
- Konstruksi bendungan;
- Konstruksi beton;
- Manajemen air;
- Matematika teknik 1 sampai 3;
- Mekanika tanah dasar dan terapan;
- Perencanaan jaringan irigasi;
Selain itu, kamu juga akan belajar berbagai mata kuliah praktikum yang sesuai, seperti praktikum hidrologi, praktikum hidrolika, atau praktikum teknologi beton.
Prospek Kerja Jurusan Teknik Pengairan
Apabila dilihat dari sektor pekerjaannya, lulusan Jurusan Teknik Pengairan bisa bekerja di sektor swasta maupun pemerintahan. Lulusan jurusan ini bisa bekerja sebagai konsultan di perusahaan konsultan teknik, atau konsultan dan teknisi di perusahaan kontraktor. Adapun di sektor publik atau pemerintahan, lulusan Jurusan Teknik Pengairan bisa bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air maupun di BAPPENAS.
Namun, apabila dilihat dari segi profesi, berikut ini beberapa profesi yang bisa digeluti sebagai lulusan dari Teknik Pengairan:
1. Water Resource Engineer
Dilansir dari SEH Inc (2024), tugas Water Resource Engineer adalah memetakan daerah rawan banjir dan mendesain sistem agar banjir tersebut tidak terjadi, termasuk diantaranya adalah mendidik penduduk yang tinggal di daerah rawan banjir. Tugasnya meliputi pemetaan wilayah dan topografi, memeriksa kedalaman fasilitas pengairan (termasuk selokan), memprediksi debit hujan dan kemudian menggunakan data-data tersebut untuk mengembangkan sistem pencegahan banjir yang sesuai.
2. Pengelola Fasilitas Air Limbah (Wastewater Management)
Di negara-negara maju, air limbah rumah tangga maupun industri dikelola sedemikian rupa supaya tidak mencemari air bersih yang ada dan bahkan bisa dikonsumsi kembali. Maka dari itu, tidak heran jika mereka membutuhkan teknisi yang mampu menyusun sistem pengelolaan fasilitas air limbah tersebut dan merawatnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Ahli Hidraulik (Hydraulic Engineer)
Secara garis besar, tugas seorang Ahli Hidraulik adalah membuat desain dan mengawasi kinerja sistem hidraulik di berbagai proyek terkait air, seperti proyek pengelolaan air limbah, proyek pembuatan air minum dalam kemasan, sampai proyek di PLTA di Bendungan atau sumber air alami lainnya.
4. Ahli Hidrologi
Hampir mirip dengan Water Resource Engineering, Ahli Hidrologi adalah individu yang mengumpulkan dan menganalisis data terkait air, entah itu hujan, volume air di sumber tertentu, iklim dan lain sebagainya lalu menggunakan data-data tersebut untuk menyusun dan mendesain sistem teknik yang berguna untuk masyarakat, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya yang tinggal di sekitar daerah tersebut.
5. Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum, membutuhkan lulusan Teknik Pengairan di banyak proyek, seperti pembangunan dan pengelolaan bendungan serta PLTA, pengelolaan PDAM, pengelolaan air limbah di kota-kota besar dan lain sebagainya. Kamu bisa cek deskripsi masing-masing pekerjaan terkait air yang dibutuhkan di kementerian ini dengan membuka tautan berikut:
Selain 5 profesi di atas, lulusan jurusan ini juga bisa bekerja sebagai dosen dan peneliti. Hal ini mengingat bahwasannya masih belum banyak perguruan tinggi di Indonesia yang secara langsung membuka jurusan ini, sehingga tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak perguruan tinggi yang membuka program studi Teknik Pengairan di Indonesia.
Universitas yang Ada Jurusan Teknik Pengairan di Indonesia
Saat ini masih ada dua perguruan tinggi yang secara spesifik membuka program studi Teknik Pengairan di Indonesia, yaitu:
1. Universitas Brawijaya (UB)
Universitas Brawijaya (UB) membuka departemen teknik pengairan pada tahun 1975. Selain menawarkan dosen-dosen yang ahli di bidangnya, perguruan tinggi ini juga menawarkan fasilitas laboratorium yang lengkap, mulai dari laboratorium hidrologi, laboratorium hidraulika, hingga laboratorium teknik sungai. Di kampus ini, kamu akan belajar Teknik Pengairan dengan aspek teknik sipil yang lebih dominan, seperti Konstruksi Bendungan, Konstruksi Beton, Drainase perkotaan dan lain sebagainya.
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Sedikit berbeda dengan UB, ITB menawarkan jurusan Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA). Meskipun masih terkait pengairan, namun kurikulum jurusan ini lebih berfokus pada penyelesaian masalah terkait pengairan, seperti manajemen bencana pengairan, perubahan iklim, mitigasi bencana perairan dan lain sebagainya. Jadi, kamu bisa memilih mana jurusan yang lebih sesuai dengan keinginan kamu.
Yuk, Belajar Bareng Skuling!
Tertarik masuk Jurusan Teknik Pengairan? Atau jurusan-jurusan unik lainnya? Yuk gunakan Campus Success Probability di Skuling dan cek daya saing kamu! Karena, jurusan-jurusan unik bukan berarti ia akan minim peminat. Jadi, siapkan diri kamu dari sekarang untuk menghadapi persaingan di masa depan!
Kerjakan latihan soal UTBK dan tryout UTBK online di aplikasi Skuling dan cek daya saing kamu di Campus Success Probability sebelum memilih jurusan. Karena dengan Skuling, apapun pilihan jurusan kamu, pasti bisa dicapai!

