Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak hanya penting untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur SNBP, tetapi juga penting sebagai tolok ukur awal kemampuan kamu untuk terjun ke dunia kerja dan atau membuka bisnis sendiri. Salah satu mata pelajaran pilihan yang diujikan dalam TKA SMK maupun MAK adalah mata pelajaran Produk/Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKKWU). Berikut ini pembahasannya:
Apa Itu PKKWU pada TKA SMK/MAK?
Produk/Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKKWU) adalah mata pelajaran yang mempelajari segala hal tentang kreativitas dan kewirausahaan, mulai dari proses produksi, distribusi hingga konsumsi barang dan jasa. Mata pelajaran ini penting untuk kamu yang setelah lulus sekolah ingin langsung terjun ke dunia kerja dan/atau membuka bisnis sendiri.
Dalam TKA PKKWU ada 2 elemen materi yang akan diujikan, yaitu : a. Proses produksi, distribusi dan pemasaran produk, b. Pengelolaan usaha. Kedua elemen materi ini kemudian dibagi lagi menjadi beberapa subtopik, yaitu:
- Pengembangan Desain Produk;
- Pengembangan Desain Kemasan Produk;
- Pengembangan Prototipe Produk;
- Perencanaan Produksi;
- Proses Produksi;
- Pengemasan Produk;
- Pengendalian Mutu Produk (Quality Assurance);
- Pemasaran Produk;
- Distribusi Produk;
- Analisis Peluang Usaha;
- Proposal Usaha;
- Pelaporan Keuangan;
- Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
Kini, semua materi PKKWU TKA SMK dan MAK diatas bisa kamu latih menggunakan aplikasi Skuling. Caranya, buka aplikasi Skuling kamu, pilih menu Skuling Freestyle, lalu klik TKA SMA, dan terakhir pilih ikon kewirausahaan.
Tujuan PKKWU pada TKA SMK/MAK
Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, PKKWU pada TKA SMK dan MAK memiliki beberapa tujuan, yaitu:
- Menilai pemahaman konseptual dan kemampuan analitis siswa terhadap produk dan proses kewirausahaan;
- Mengukur pemahaman terkait proses produksi, distribusi, pemasaran produk dan pengelolaan usaha;
- Mengukur kemampuan analitis siswa terkait hal-hal kewirausahaan, seperti penyusunan proposal usaha, analisis peluang usaha, masalah keuangan usaha hingga terkait Hak Kekayaan Intelektual.
Sistem Penilaian PKKWU
Soal TKA PKKWU kurang lebih memiliki format yang sama dengan soal TKA materi lainnya. Kamu hanya perlu memilih jawaban yang paling benar diantara banyak jawaban yang tersedia. Jadi, kamu nggak perlu takut, dalam ujian ini, kamu nggak perlu menyusun proposal usaha.
Sistem penilaian TKA PKKWU juga kurang lebih sama dengan sistem penilaian materi TKA SMA lainnya. Menurut Keputusan Mendikdasmen Nomor 95/M/2025 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Tes Kemampuan Akademik, respon atau jawaban siswa dari seluuh mata uji akan dikumpulkan dan dianalisis terlebih dahulu sebelum kemudian hasilnya akan disampaikan dalam rentang angka 0-100 ditambah 2 angka di belakang koma.
Jadi, skor siswa tidak hanya dianalisis berdasarkan jumlah soal yang salah maupun benar dan bisa jadi sama seperti UTBK, setiap pilihan jawaban akan memiliki bobot skor masing-masing. Oleh karena itu, usahakan untuk menjawab seluruh soal yang ada meskipun kamu ragu apakah jawabanmu benar atau tidak.
Contoh Soal PKKWU
1. Soal 1
Pertanyaan
Manager produksi di sebuah pabrik kain tenun secara rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin. Kegiatan tersebut meliputi pembersihan dan pelumasan komponen bergerak dan memastikan ketegangan baut. Tujuan utama dari kegiatan pemeriksaan rutin tersebut adalah:
Pilihan jawaban:
- Mengubah fungsi mesin supaya bisa memproduksi jenis kain baru.
- Menghabiskan anggaran pemeliharaan tahunan.
- Memberikan jeda istirahat untuk para operator mesin.
- Mencegah kerusakan mesin mendadak yang dapat mengurangi konsistensi kerja.
- Meningkatkan harga jual produk.
Jawaban yang benar : D
Pembahasan
Kegiatan pemeriksaan dan perawatan alat-alat produksi umumnya bertujuan untuk menjaga kondisi alat produksi supaya tetap optimal dan tidak terjadi kerusakan mendadak yang bisa berakibat terhadap penurunan konsistensi kualitas kerja. Jadi, jawaban yang benar adalah D.
2. Soal 2
Pertanyaan
Sebuah perusahaan melakukan uji kegunaan (usability test) dari aplikasi yang ia kembangkan dengan mengundang 100 orang calon pengguna potensial untuk diwawancarai oleh seorang fasilitator. Dari wawancara tersebut, perusahaan mendapatkan lebih dari 100 tanggapan, kritik dan saran.
Diantara pilihan jawaban berikut ini, manakah kritik dan saran pengguna yang bisa dianggap paling objektif?
Pilihan jawaban:
- “Saya rasa, desainnya terlihat kuno dan tidak menarik.”
- “Tombol Lanjut susah sekali ditemukan. Hal ini membuat saya frustasi.”
- “Saya membutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk bisa menemukan cara mengganti kata sandi.”
- “Secara keseluruhan, aplikasi ini terasa sudah mudah untuk digunakan.”
- “Saya tidak suka warna hijau yang digunakan di landing page.”
Jawaban yang benar : C
Pembahasan
Umpan balik objektif adalah umpan balik (feedback) yang dapat diukur dan diamati, bukan perasaan atau opini pribadi. Nah, salah satu cara menyampaikan umpan balik yang obyektif adalah dengan mengungkapkan umpan balik tersebut menggunakan data kuantitatif yang dapat diverifikasi. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.
3. Soal 3
Pertanyaan
Seorang wirausahawan ingin membuka bisnis minuman Boba di dekat sebuah area perkantoran. Saat melakukan riset pasar, ia menemukan dua pesaing utama, yaitu:
Pesaing A: Menawarkan minuman Boba yang enak dengan harga terjangkau namun antrian seringkali sangat panjang, khususnya saat jam makan siang.
Pesaing B: Menawarkan tempat yang nyaman untuk bekerja dan topping premium yang lezat namun harganya kurang terjangkau.
Celah pasar yang dapat dimanfaatkan oleh wirausahawan Boba baru tersebut adalah:
Pilihan jawaban:
- Menawarkan harga Boba yang lebih murah dibandingkan Pesaing A.
- Menyediakan tempat yang lebih mewah dibanding Pesaing B.
- Menjual Boba dengan varian rasa yang sama dengan Pesaing A dan Pesaing B.
- Fokus pada layanan grab-and-go dengan sistem pesan antar yang cepat dan terjangkau.
- Menambah menu makanan lain, seperti Pizza atau Cuanki.
Jawaban yang benar : D
Pembahasan
Dari stimulus yang tersedia di soal, dapat disimpulkan bahwa “konsumen ingin minuman Boba yang enak, harganya terjangkau tapi tidak antre.” Oleh karena itu, pilihan jawaban yang tepat adalah jawaban D, yaitu wirausahawan tersebut bisa menyediakan produk minuman Boba yang tidak kalah enak dari Pesaing A namun proses produksinya lebih cepat dan bisa diantar, serta harganya lebih murah dibandingkan dengan Pesaing B.
4. Soal 4
Pertanyaan
Dalam rantai distribusi, grosir (wholesaler) dan pengecer (retailer) memiliki fungsi yang berbeda. Klasifikasikan kegiatan berikut berdasarkan fungsi grosir atau fungsi pengecer:
| Kegiatan | Funsgi Grosir | Fungsi Pengecer |
| Membeli produk dalam jumlah sangat besar langsung dari produsen | ||
| Menata produk di display untuk dibeli oleh konsumen akhir | ||
| Memecah kemasan dari ukuran besar menjadi ukuran kecil-kecil (bulk breaking) |
Jawaban:
| Kegiatan | Funsgi Grosir | Fungsi Pengecer |
| Membeli produk dalam jumlah sangat besar langsung dari produsen | TRUE | |
| Menata produk di display untuk dibeli oleh konsumen akhir | TRUE | |
| Memecah kemasan dari ukuran besar menjadi ukuran kecil-kecil (bulk breaking) | TRUE |
Pembahasan
Dalam kegiatan distribusi dan rantai pasok, grosir (wholesaler) berperan sebagai perusahaan yang membeli produk dalam jumlah besar secara langsung ke produsen. Sementara itu, pengecer atau retailer berperan sebagai perusahaan atau pihak terakhir tempat konsumen akhir membeli produk tersebut.
Contoh, di Indonesia, salah satu wholesaler terkenal termasuk Indogrosir. Indogrosir membeli berbagai barang konsumen mulai dari mie instan sampai parfum dalam jumlah besar langsung dari produsen barang-barang tersebut. Konsumen Indogrosir termasuk toko-toko pengecer lebih kecil, seperti toko kelontong milik tetangga atau orang tua kamu. Nah, toko kelontong inilah yang disebut dengan retailer atau pengecer. Dua dari tugas retailer adalah memecah produk dalam jumlah besar yang dibeli dari wholesaler menjadi produk yang lebih kecil-kecil yang siap dibeli oleh konsumen akhir (kamu atau tetangga kamu).
5. Soal 5
Seorang wirausahawan menjual donat box (1 donat 1 box). Berikut ini adalah rincian biaya produksi wirausahawan tersebut:
- Biaya produksi donat (belum termasuk tenaga kerja) = Rp.135.000 untuk 100 donat.
- Biaya packaging donat : Rp50.000 untuk 100pcs kardus.
- Biaya sticker : Rp15000 untuk 100 stiker.
- Biaya kertas pelapis donat: Rp5.000 untuk 100 lembar.
- Tenaga kerja pembuat dan pembungkus donat : Rp1.000 per unit donat dibuat
Maka, Harga Pokok Produksi (HPP) produk donut tersebut adalah:
Pilihan jawaban:
- 3.000
- 3.500
- 3.150
- 3.050
- 3.550
Jawaban yang benar: D
Pembahasan:
Karena keterangan yang ada di stimulus masih dalam 100 unit (kecuali biaya tenaga kerja), maka untuk menentukan HPP, nilai-nilai di atas, harus dibagi terlebih dahulu.
- Biaya produksi donat per unit = Rp.135.000/100 = Rp1.350
- Biaya packaging donat per unit : Rp50.000/100 = Rp500
- Biaya sticker : Rp15000 per unit = Rp150
- Biaya kertas pelapis donat per lembar: Rp5.000/100=50
- Tenaga kerja pembuat dan pembungkus donat : Rp1.000 per unit donat dibuat.
Maka, nilai HPP-nya adalah = 1.350+500+150+50+1.000 =Rp3.050.
Jadi, jawaban yang benar adalah D.
Yuk, Belajar Bareng Skuling!
Contoh soal diatas masih belum lengkap loh! Masih belum ada soal-soal terkait HAKI dan keuangan lainnya. Kalau kamu ingin dapat tryout gratis, latihan soal UTBK, TKA dan seleksi mandiri PTN yang lebih lengkap, kamu bisa unduh aplikasi Skuling. Disana, latihan soal dan tryout UTBK online nya lengkap banget dari PKKWU sampai SKD kedinasan juga ada. Jangan sampai ketinggalan! Unduh Skuling kamu sekarang juga!

