Memiliki siswa, anak atau saudara dengan disabilitas kerap menimbulkan banyak pertanyaan ketika tiba waktu mengikuti seleksi akademik seperti Tes Potensi Akademik (TKA) jenjang SMA.
Apakah siswa disabilitas bisa ikut? Apa saja syaratnya? Bagaimana sistem pelaksanaan? Temukan jawaban dan penjelasan lengkapnya berikut ini!
Aturan dan Pedoman Siswa Disabilitas untuk Mengikuti TKA SMA
Setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pedidikan dan mengikuti proses seleksi ke jenjang yang lebih tinggi, termasuk Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA. Hal ini berlaku juga bagi siswa penyandang disabilitas. Pemerintah melalui kebijakan pendidikan inklusif menegaskan bahwa siswa disabilitas memiliki hak yang sama untuk mengikuti TKA untuk disabilitas, dengan dukungan fasilitas dan akomodasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Dasar hukum pelaksanaan ini tercantum dalam beberapa peraturan, seperti Permendikbud Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif, Permendiknas Nomor 46 Tahun 2014 tentang Penilaian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, serta PP Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas. Melalui aturan-aturan ini, diharapkan seluruh sekolah dan panitia penyelenggara ujian dapat lebih memahami tanggung jawab mereka dalam menciptakan lingkungan ujian yang ramah dan inklusif. Dalam hal TKA SMA, peserta disabilitas mendapatkan tambahan waktu 25 hingga 50 persen. Untuk mendapatkan fasilitas tersebut, peserta harus memnuhi syarat diantaranya:
- Melampirkan surat keterangan disabilitas dari dokter, psikolog, atau sekolah (SLB/sekolah inklusif).
- Mengajukan permohonan akomodasi khusus pada panitia TKA SMA minimal dua minggu sebelum pelaksanaan ujian.
Sistem Pelaksanaan TKA SMA 2025 untuk Siswa Disabilitas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, siswa dengan penyandang disabilitas diperbolehkan mengikuti seleksi Tes Kemampuan Akademik jika ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah memenuhi syarat, peserta juga harus memahami sistem pelaksanaanya.
Simak beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang bagaimana sistem TKA SMA 2025 diterapkan bagi siswa disabilitas berikut ini!
1. Pendaftaran dan Pendataan Siswa Disabilitas
Sebelum pelaksanaan TKA, sekolah memiliki peran penting dalam proses pendaftaran dan pendataan siswa disabilitas yang ingin mengikuti ujian. Pendataan ini mencakup identifikasi siswa yang memenuhi syarat, pencatatan kebutuhan khusus, dan konfirmasi keikutsertaan mereka agar semua data tercatat dengan lengkap.
Informasi yang dikumpulkan dari pendataan ini menjadi dasar bagi panitia untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan selama ujian. Dengan proses pendaftaran dan pendataan yang teliti, sekolah memastikan tidak ada siswa disabilitas yang terlewat, serta membantu panitia merencanakan pelaksanaan TKA secara lebih tertib, adil, dan terorganisir.
2. Jadwal dan Waktu Ujian
Waktu pelaksanaan TKA bagi siswa disabilitas sama dengan peserta reguler, sehingga tidak ada perbedaan dalam jadwal ujian secara keseluruhan. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, siswa disabilitas akan diberikan tambahan waktu khusus.
Tambahan waktu ini diberikan agar mereka memiliki cukup kesempatan untuk membaca soal dengan cermat, memahami instruksi, dan menjawab setiap pertanyaan dengan tenang tanpa terburu-buru. Tujuan utamanya adalah memastikan setiap siswa dapat menunjukkan kemampuan akademiknya secara optimal, sehingga proses ujian menjadi adil dan setara bagi semua peserta.
3. Fasilitas dan Akomodasi Khusus
Setiap jenis disabilitas memiliki kebutuhan fasilitas penunjang yang berbeda agar proses belajar dan ujian dapat berjalan setara. Misalnya, siswa tunanetra atau berpenglihatan rendah dapat dibantu dengan soal dalam huruf braille, ukuran huruf besar, atau dibacakan oleh pengawas.
Sementara itu, siswa tunarungu memerlukan instruksi tertulis dan pendamping penerjemah bahasa isyarat. Bagi siswa tunadaksa, meja dan kursi khusus, alat bantu menulis, atau komputer bisa disediakan sesuai kebutuhan.
Sedangkan siswa dengan autisme atau disleksia mungkin memerlukan ruangan yang tenang, waktu tambahan, dan pendamping terlatih. Semua fasilitas ini bukan untuk memberikan keistimewaan, melainkan untuk menyetarakan kesempatan sehingga setiap siswa dapat menunjukkan kemampuan akademiknya secara maksimal.
4. Tempat Ujian yang Aksesibel
Lokasi TKA akan disiapkan agar mudah diakses oleh semua peserta, termasuk penyandang disabilitas. Misalnya, ruang ujian ditempatkan di lantai bawah bagi pengguna kursi roda, jalur dan pintu masuk dirancang ramah difabel, serta disediakan ruang khusus dengan suasana tenang untuk siswa yang memiliki gangguan konsentrasi. Dengan pengaturan ini, semua peserta dapat mengikuti ujian dengan nyaman dan optimal.
5. Pendampingan Saat Ujian
Beberapa siswa disabilitas berkesempatan mendapatkan pendamping ujian khusus selama TKA berlangsung. Pendamping ini tidak bertugas membantu menjawab soal, melainkan fokus memastikan siswa dapat mengerjakan tes dengan nyaman dan lancar. Tugasnya bisa berupa membacakan instruksi, membantu mengoperasikan alat bantu seperti komputer atau alat tulis khusus, serta mengatur penggunaan waktu tambahan agar siswa dapat menyelesaikan soal tanpa terburu-buru. Semua pendamping ini sudah dipersiapkan dan ditugaskan secara khusus oleh panitia, sehingga siswa bisa merasa tenang dan fokus selama ujian berlangsung.
6. Penilaian dan Hasil Tes
Sistem penilaian TKA tetap sama untuk semua peserta. Hanya cara pelaksanaannya yang menyesuaikan kebutuhan. Jadi, baik materi TKA SMA maupun nilai yang diperoleh siswa disabilitas tetap murni hasil kemampuan sendiri, tanpa perlakuan khusus dalam penilaian
Yuk, Belajar Bareng Skuling!
Kalau mau mulai belajar TKA, Skuling bisa jadi teman belajar yang nyaman karena interface-nya simpel dan tidak membingungkan. Skuling, website belajar UTBK gratis menyediakan berbagai fitur yang mendukung persiapan ujian, termasuk latihan soal UTBK dan persiapan TKA.
Yuk, mulai belajar TKA dan persiapan UTBK dengan Skuling! Cek sekarang dan nikmati tryout gratis serta latihan soal UTBK di Skuling.
