DOs and DON’Ts untuk Mahasiswa Baru, Maba Wajib Tahu!

oleh | Mar 12, 2024 | Dunia Perkuliahan | 0 Komentar

Siapa nih di sini yang akan segera menjadi mahasiswa baru? Ingat ya, dunia perkuliahan itu berbeda dengan saat SD, SMP maupun SMA. Jadi, jangan kaget kalau ada hal-hal yang biasa kamu temukan di SMA tidak akan kamu temukan lagi selama menjadi mahasiswa.

Misalnya, kalau kamu bolos sekolah saat SMA, kamu akan dihukum oleh wali kelas atau pihak sekolah. Lain halnya kalau di kampus, kamu mau bolos atau tidak, tidak akan ada pihak yang menegur karena mahasiswa dituntut untuk menjadi dewasa dan menjadi pembelajar mandiri. 

Supaya kamu bisa lebih mudah menyesuaikan diri, berikut ini do’s and don’ts mahasiswa baru yang perlu kamu ketahui:

DOs untuk Mahasiswa Baru

1. Kenali tipe mata kuliah

Berbeda dengan pelajaran SMA, tidak semua mata kuliah harus dipelajari. Setidaknya ada tiga jenis mata kuliah yang harus kamu ketahui, yaitu mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan dan mata kuliah prasyarat. 

Sesuai dengan namanya, mata kuliah prasyarat adalah mata kuliah yang harus diambil kalau kamu ingin mempelajari mata kuliah lainnya. Mengetahui tipe mata kuliah ini penting, sebab apabila kamu tidak memenuhi nilai minimum di mata kuliah wajib dan prasyarat, bukan tidak mungkin kamu akan lulus terlambat. 

2. Membaca silabus mata kuliah

Silabus mata kuliah adalah salah satu dokumen penting yang harus dibaca oleh mahasiswa baru. Silabus ini berisi data dosen terkait (biasanya termasuk email, alamat kantor, nomor handphone dan jadwal konsultasi), rencana pembelajaran, kebijakan terkait skoring dan keterlambatan dan buku teks yang digunakan. 

Dengan membaca silabus, kamu bisa mempersiapkan diri dengan membeli atau meminjam buku teks yang diperlukan, dan mempelajari mata kuliah terkait sebelum kelas dimulai. Ingat, setiap mata kuliah punya silabus tersendiri, jadi pastikan kamu membaca semuanya ya.

3. Mengenal dosen pembimbing

Jika waktu SMA ada wali kelas, maka saat kuliah ada dosen pembimbing atau dosen wali. Hanya saja, masing-masing dosen pembimbing biasanya hanya akan membina 3-5 mahasiswa. Saat pertama kali masuk kuliah, kamu wajib mengenal dosen pembimbing ini, sebab beliaulah yang akan menjadi support system kamu selama di kampus. 

Kamu bisa menanyakan banyak hal kepada beliau, mulai dari sistem perkuliahan, sampai cara mengatasi stres karena mendapat nilai jelek. Singkatnya, beliau adalah orang tua kamu selama di kampus. Jadi, pastikan kamu menjaga komunikasi dengan beliau ya. 

4. Ikut organisasi

Tidak hanya dengan dosen pembimbing, kamu juga wajib menjalin relasi dengan teman satu jurusan, beda jurusan, beda angkatan dan beda fakultas. Teman-teman kamu saat kuliah ini bisa jadi menjadi relasi saat sudah lulus kuliah loh!

Salah satu caranya adalah dengan mengikuti organisasi mahasiswa, entah itu BEM, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun study group. Selain mendapatkan relasi, dengan mengikuti organisasi ini kamu juga bisa melatih soft skill, seperti leadership dan public speaking yang tentunya akan sangat bermanfaat saat kamu kerja nanti. 

5. Buat kalender jadwal kuliah

Sekali lagi, dunia perkuliahan itu berbeda dengan dunia siswa SMA ya. Dalam satu hari, mata kuliah yang kamu ikuti bisa berbeda dengan mata kuliah teman-teman kamu yang lain. Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa baru untuk membuat kalender jadwal kuliah dan organisasi, supaya jadwal organisasi kamu tidak mengganggu jadwal kuliah, begitu pun sebaliknya. 

Sekedar tips bagi mahasiswa baru nih, kamu bisa menggunakan Google Calendar, supaya kamu bisa mengecek jadwal kapanpun dan dimanapun dengan lebih mudah. Dosen tidak masuk dan kuliah mendadak libur? Tinggal cek handphone dan ganti jadwal kamu dengan jadwal lainnya. 

6. Tur keliling kampus

Salah satu kesalahan mahasiswa baru adalah tidak tur keliling kampus, sehingga waktu perkuliahan dimulai, mereka bingung mencari ruang kelas. Sama seperti mata kuliah, seringkali ruang pengajaran untuk mata kuliah A akan berbeda dengan ruang pengajaran mata kuliah B. Maka dari itu, sebelum perkuliahan dimulai, pastikan kamu sudah melakukan tur keliling kampus ya. 

DON’Ts untuk Mahasiswa Baru

1. Malu bertanya

Malu bertanya sesat di jalan itu benar adanya. Sebagai mahasiswa baru, kamu tidak perlu malu untuk bertanya kepada kakak angkatan atau dosen pembimbing, supaya kuliah kamu bisa berhasil dengan baik. Mereka nggak akan pelit ngasih jawaban kok. 

Tanyakan apa saja yang perlu kamu ketahui, mulai dari cara mendapatkan buku teks sampai kantin paling murah dan dosen paling baik hati. Kakak angkatan yang baik pasti akan memberikan saran yang kamu perlukan demi kesuksesan studimu. Jadi, jangan malu untuk bertanya ya. 

Tidak hanya di luar kelas, saat di dalam kelas kamu juga tidak boleh malu bertanya jika ada materi yang tidak paham. Bahkan, ada juga loh dosen yang memberikan nilai plus untuk mahasiswa yang aktif bertanya. 

2. Mengikuti terlalu banyak kegiatan

Salah satu kesalahan mahasiswa baru adalah terlalu banyak mengikuti kegiatan kampus, kepanitiaan lah, organisasi lah, bisnis lah dan lain sebagainya. Hal ini biasanya karena bagi mahasiswa baru, hal-hal tersebut menarik untuk diikuti, padahal mengikuti terlalu banyak kegiatan mahasiswa baru juga bisa membuat kuliah keteteran apalagi jika kamu tidak memiliki skill manajemen waktu yang baik. 

Selain menggunakan kalender jadwal kegiatan di atas, kamu juga harus bisa menentukan skala prioritas. Tentukan 1 atau 2 organisasi yang paling pas untuk kamu ikuti saja supaya jadwal dan tugas kuliah tidak keteteran. 

3. Menerapkan sistem belajar kebut semalam (SKS)

Jika kamu menerapkan sistem belajar kebut semalam (SKS), itu tandanya kamu tidak memiliki skill manajemen waktu yang baik. Entah itu karena jadwal organisasi yang terlalu padat atau kamu fokus bermain game, sistem belajar SKS akan membuat otak kamu susah fokus saat menangkap pelajaran atau mengerjakan ujian keesokan harinya.

Memang tidak salah meluangkan waktu untuk organisasi dan istirahat, tapi ingat, kuliah juga penting. Oleh sebab itu, atur waktu kamu sebaik mungkin supaya tidak hanya kuliah, target organisasi bisa tercapai dan kamu bisa beristirahat dengan baik juga. 

4. Tidak mengetahui peraturan kelas

Berbeda dengan saat masih SMA, dosen bisa membuat peraturan kelasnya tersendiri terkait ketentuan skoring dan kebijakan keterlambatan masuk kelas. Misalnya, dosen A akan memberikan nilai A+ untuk mahasiswa dengan skor ujian 85, sementara untuk dosen B, skor ujian 85 hanya setara dengan nilai A. Biasanya, peraturan seperti ini disampaikan secara tertulis di silabus dan secara verbal pada hari pertama masuk kelas oleh dosen terkait. 

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk masuk ke pertemuan pertama masing-masing kuliah dan memeriksa silabus. Dengan demikian, kamu bisa terhindar dari risiko nilai buruk atau diusir dari kelas hanya karena datang 1 menit lebih lama dibandingkan dengan kebijakan keterlambatan yang diterapkan dosen tersebut.