Mitos dan Fakta tentang Dunia Perkuliahan, Camaba Jangan Sampai Tertipu!

oleh | Mar 11, 2024 | Dunia Perkuliahan | 0 Komentar

Sama seperti hantu, dunia perkuliahan juga ada mitosnya. Sesuai dengan namanya, mitos-mitos ini bukan fakta ya! Jangan sampai kamu sebagai calon mahasiswa baru (CAMABA) tertipu dan akhirnya kaget saat menghadapi dunia perkuliahan pertama kali. 

Berikut ini beberapa mitos dan fakta tentang dunia perkuliahan:

Mitos dan Fakta tentang Dunia Perkuliahan

1. Mudah Bolos

Mitos: Saat kuliah mudah bolos dan tidak mempengaruhi nilai

Dibandingkan dengan saat sekolah, memang kuliah lebih mudah bolos. Sebab, dosen akan bersikap acuh tidak acuh kepada mahasiswa yang datang terlambat, tidak masuk tanpa izin atau tidak mengumpulkan tugas. Hal ini karena mahasiswa dianggap sudah dewasa, sehingga bisa mengetahui mana yang baik dan buruk. Tapi, bukan berarti sering bolos tidak akan mempengaruhi nilai.

Fakta: Sering bolos bisa tidak ikut ujian

Biasanya, setiap mata kuliah memiliki “jatah bolos” sebanyak 25% dari jumlah pertemuan per semester. Jadi kalau dalam 1 semester ada 15 kali pertemuan, maka maksimal kamu bisa bolos 3 kali. Apabila mahasiswa melanggar aturan bolos ini, maka dia tidak akan bisa mengikuti ujian akhir untuk mata kuliah terkait. Akibatnya, dia harus mengulangi mata kuliah tersebut semester depan. 

2. Cara berpakaian

Mitos: Mahasiswa bisa menggunakan pakaian apapun karena tidak punya seragam

Mitos dunia perkuliahan ini memang sedikit ada benarnya. Sebab, mayoritas kampus di Indonesia memang mengenakan aturan pakaian bebas tapi sopan. Jadi, jangan harap kamu bisa menggunakan sandal jepit atau kaos oblong ke kampus. 

Fakta: Beberapa kampus punya seragam

Sebaliknya, ada kampus yang memiliki seragam, seperti STIKES atau sekolah tinggi kedinasan. Selain itu dalam hal kebebasan berpakaian di kampus, mahasiswa juga harus berpakaian rapi dan sopan. Umumnya, akan ada dress code wajib berupa atasan yang memiliki kerah (kaos atau kemeja), celana kain atau jeans, dan sepatu sandal (bukan sandal jepit) atau sepatu. 

3. Jurusan sosial dan matematika

Mitos: Jurusan sosial tidak ada matematika

Jika kamu memilih jurusan di kluster sosial humaniora hanya karena menghindari hitung-hitungan, maka kamu salah besar. 

Fakta: Semua jurusan ada matematika

Tidak hanya kluster saintek, seluruh jurusan di kluster sosial humaniora, pertanian maupun kesehatan juga ada mata kuliah matematika. Hal ini karena ilmu murni yang satu ini dibutuhkan di semua jurusan dan penting untuk penyusunan skripsi. Di jurusan ilmu ekonomi misalnya, kamu akan menemukan mata kuliah matematika, statistika dan ekonometrika, sementera di jurusan Psikologi ada psikometri dan lain sebagainya.

4. Jurusan psikologi dan pikiran orang

Mitos: Mahasiswa jurusan psikologi bisa membaca pikiran orang

Mitos dunia perkuliahan yang keempat adalah mitos bahwa mahasiswa jurusan psikologi bisa membaca pikiran orang. Mitos ini bisa jadi timbul karena jurusan ini memang mempelajari sifat dan kondisi mental manusia. 

Fakta: Mahasiswa jurusan psikologi hanya mengolah pola perilaku

Alih-alih langsung membaca pikiran orang begitu melihat orang tersebut, mahasiswa jurusan psikologi akan mempelajari pola perilaku orang tersebut terlebih dahulu sebelum melakukan analisis. Analisis inipun harus dilakukan sesuai dengan metode yang diajarkan di kampus. 

5. Fakultas ekonomi dan kekayaan

Mitos: Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah orang kaya

Seringkali terdengar cerita tentang dunia perkuliahan bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah orang kaya dengan pakaian yang trendy dan necis. Hal ini adalah stereotype ya teman-teman. 

Fakta: Tidak semua mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah orang kaya

Faktanya adalah banyak juga mahasiswa fakultas ini yang merupakan penerima beasiswa bidik misi. Adapun jika gedung fakultas ini tampak lebih megah dibandingkan fakultas lain, acap kali hal ini karena kemampuan para tenaga kependidikan untuk menjalin relasi dengan perusahaan dan instansi pemerintah terkait. 

6. PTN vs PTS

Mitos: PTN lebih baik dibandingkan PTS

Meskipun beberapa universitas terbaik di Indonesia adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN), namun bukan berarti Perguruan Tinggi Swasta (PTS) secara umum memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan dengan PTN. 

Fakta: PTN tidak lebih baik dibandingkan PTS

Alih-alih hanya melihat status pengelolaan sebuah perguruan tinggi negeri, sebaiknya kamu juga melihat akreditasi jurusan dan perguruan tinggi tersebut. Sebab, banyak juga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang memiliki jurusan dengan akreditasi B. Sebaliknya, banyak juga PTS yang menawarkan jurusan yang sama tapi dengan akreditasi A. 

7. Kuliah dan kerja

Mitos: Pekerjaan harus inline dengan jurusan kuliah

Masih banyak fresh graduate yang memahami kalau pekerjaan yang mereka pilih harus sesuai dengan jurusan kuliah mereka supaya bisa cepat lolos. 

Fakta: Pekerjaan tidak harus inline dengan jurusan kuliah

Banyak loh, fresh graduate yang pada akhirnya bekerja tidak sesuai dengan bidang yang mereka pelajari saat kuliah. Hal ini karena perusahaan seringkali tidak hanya mempertimbangkan jenjang dan bidang kuliah saja, tetapi juga hard skill dan soft skill yang dimiliki. Alih-alih fokus mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliah, ada baiknya kamu percaya kalau ilmu yang kamu dapat selama kuliah dapat diterapkan dalam bidang pekerjaan apapun. 

8. Biaya kuliah

Mitos: Biaya kuliah itu mahal dan tidak dapat diturunkan

Tidak dapat dipungkiri kalau semakin hari, biaya untuk menempuh pendidikan tinggi di Indonesia memang semakin naik. Tapi, bukan berarti biaya tersebut tidak bisa diatur supaya bisa lebih terjangkau. 

Fakta: Ada cara untuk meringankan biaya kuliah

Secara garis besar, biaya kuliah dapat terbagi menjadi dua jenis yaitu Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang bersifat tetap dan biaya kuliah yang menyesuaikan dengan jumlah SKS yang diambil. Jika universitas yang kamu tuju menerapkan sistem yang kedua, maka untuk meringankan beban biaya kuliah, kamu bisa mengambil SKS dalam jumlah yang lebih sedikit. 

Adapun jika kamu kuliah di PTN dan harus membayar UKT, maka kamu bisa menghubungi staff akademik terkait dengan membawa beberapa dokumen pendukung, seperti Surat Keterangan Tidak Mampu untuk mengajukan penurunan UKT. Selain itu, kamu juga bisa mencari beasiswa bantuan untuk membayar UKT dalam satu semester. 

Kesimpulan 

Mitos bahwa dunia perkuliahan kejam itu tidak benar ya teman-teman. Memang, biaya kuliah lebih tinggi dibandingkan dengan biaya sekolah dan persaingan masuk kampus favorit juga ketat. Tapi bukan berarti dunia perkuliahan sekejam itu. 

Ada banyak cara untuk meringankan biaya kuliah dan kamu bisa masuk kampus terbaik meskipun bukan PTN. Sebab, apapun jurusan dan kampus yang kamu pilih sedikit banyak tidak akan mempengaruhi karir kamu kedepannya. 

Masih ingin masuk ke PTN? Yuk Gunakan Skuling! Gabung bersama 19.000 siswa lainnya di seluruh Indonesia menggunakan Skuling untuk mempersiapkan UTBK dengan lebih baik! Skuling, buat belajar kamu jadi seasyik bermain!