Perbedaan Jurusan Agribisnis & Agroteknologi

oleh | Mar 23, 2024 | Persiapan Kuliah | 0 Komentar

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki sektor pertanian yang cukup besar dan berpotensi. Dengan kekayaan alam ini, peluang juga untuk kamu bisa ikut ambil andil dalam pengembangannya. Di Indonesia sendiri, perkembangan sektor pertanian dan implementasinya dipelajari di perkuliahan. 

Nah, jurusan yang fokus pada bidang ini adalah jurusan agribisnis dan agroteknologi. Jika dilihat sekilas, dua jurusan tersebut hampir mirip. 

Namun, serupa tapi tak sama, kedua jurusan tersebut memiliki sejumlah perbedaan yang cukup signifikan. Lanatas, apa perbedaannya? Mari simak artikel di bawah ini agar memiliki gambaran lebih luas tentang jurusan agribisnis dan agroteknologi!

Perbedaan Jurusan Agribisnis dan Agroteknologi

Pada dasarnya, jurusan agribisnis dan agroteknologi berfokus pada pemajuan bidang pertanian. Namun, ada beberapa perbedaan di antara kedua program studi (prodi) tersebut, antara lain: 

1. Mata Kuliah

Perbedaan utama antara kedua program studi tersebut adalah dari segi mata kuliah. Sebelumnya, kamu harus paham dahulu apa itu agribisnis dan agroteknologi.

Jurusan agribisnis adalah program studi yang mempelajari proses pertanian mulai dari produksi hingga pemasaran. Sederhananya, prodi ini lebih menekankan dari aspek bisnis dan ekonomi. 

Sementara itu, jurusan agroteknologi adalah program studi yang mempelajari pendekatan dan implementasi teknologi dalam sektor pertanian. 

Nah, di perkuliahannya sendiri, berikut adalah mata kuliah yang dipelajari di prodi agribisnis:

  • Teori Makroekonomi;
  • Kewirausahaan Agribisnis;
  • Sistem dan Usaha Agribisnis;
  • Risiko Agribisnis;
  • Usahatani;
  • Bisnis Internasional;
  • Dll.

Untuk memberikan perbandingan lebih luas, berikut adalah mata kuliah yang dipelajari di jurusan agroteknologi:

  • Fisiologi Tanaman;
  • Agroklimatologi;
  • Agroekologi;
  • Dasar Ilmu Tanah;
  • Kesuburan dan Kesehatan Tanah;
  • Pengelolaan Tanah dan Air;
  • Bioteknologi Pertanian;
  • Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Hias, Sayuran, Biofarmaka dan Perkebunan;
  • Mekanisasi Pertanian;
  • Dan sejenisnya.

2. Fokus Peminatan

Dari segi fokus peminatan, kedua prodi ini menitikberatkan pada kajian yang berbeda. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa jurusan agroteknologi lebih menitikberatkan pada kajian teknologi.

Itulah mengapa mata kuliah yang dipelajari lebih fokus pada sistematis produksi pertanian menggunakan teknologi tertentu. Nantinya, kamu bisa lebih menguasai teknologi atau ilmu pengetahuan apa yang tepat untuk menghasilkan produksi tani yang berkualitas. 

Sementara itu, fokus peminatan agribisnis lebih condong pada perencanaan produksi pertanian. Perencanaan ini bukan berkaitan dengan proses produksinya. Akan tetapi, agribisnis akan memperhitungkan biaya produksi, biaya jual, analisis pasar, hingga pemasaran hasil produksi tani. 

3. Perbedaan Rumpun Ilmu

Untuk bisa berkuliah di salah satu prodi tersebut, tentunya kamu harus tahu bahwa agribisnis dan agroteknologi masuk ke dalam dua rumpun ilmu yang berbeda. 

Pada dasarnya, kedua jurusan tersebut masuk ke dalam rumpun ilmu saintek. Hal ini disebabkan karena agribisnis dan agroteknologi mempelajari bidang-bidang yang berkaitan dengan saintek, seperti kimia, biologi, fisika, dan sejenisnya. 

Selain itu, secara umum, agribisnis dan agroteknologi berada di bawah naungan Fakultas Pertanian atau Fakultas Peternakan dan Pertanian. 

Namun, terkhusus agribisnis, kamu bisa masuk ke dalam rumpun soshum jika memilih IPB (Institut Pertanian Bogor). Mengapa demikian?

Pasalnya, di IPS, jurusan agribisnis berada di bawah naungan Fakultas Ekonomi. Hal ini disebabkan karena kampus ini memang berfokus pada pengelolaan pertanian. 

Kendati demikian, kamu tetap harus menguasai beberapa mata pelajaran yang akan diujikan di UTBK SNBT agar bisa bersaing di antara kedua jurusan tersebut, ya. Beberapa mata pelajaran tersebut berupa matematika, penalaran umum, dan pengetahuan kuantitatif.

Kamu bisa belajar dari berbagai sumber seperti Skuling.id. Skuling merupakan aplikasi belajar online yang menyediakan ribuan soal dari yang paling mudah hingga paling sulit beserta pembahasannya. 

4. Gelar Pendidikan

Ketika lulus dari perkuliahan nanti, kamu akan mendapat gelar S. Agr (Sarjana Agribisnis) dari prodi agroteknologi. Sementara itu, lulusan agroteknologi akan mendapat gelar S. P (Sarjana Pertanian).

5. Prospek Kerja

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hampir sebagian besar mahasiswa setelah lulus ingin memiliki prospek kerja yang bagus. Agribisnis dan agroteknologi pun menawarkan hal tersebut.

Dari segi prospek kerja, berikut ada beberapa daftar pekerjaan yang bisa digeluti setelah lulus dari jurusan agribisnis: 

  • Market analyst;
  • Agricultural manager;
  • Agronomy salesperson;
  • Tenaga pendidik;
  • Bekerja di lembaga swadaya masyarakat;
  • Dll. 

Sementara itu, berikut adalah daftar prospek kerja lulusan agroteknologi:

  • System analyst;
  • Konsultan pertanian; 
  • Tenaga pendidik; 
  • Ahli bioteknologi;
  • Dll. 

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jurusan agribisnis dan agroteknologi memiliki fokus dan bergerak di bidang yang berbeda. Lantas, apakah kamu jadi tertarik untuk memilih salah satu jurusan tersebut? 

Jika kamu tertarik, tentu kamu harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Bagaimana caranya? Caranya adalah kamu harus tahu dahulu bagaimana cara memilih jurusan di kuliah agar tidak menyesal

Langkah utama yang harus kamu lakukan adalah mengenali minat dan bakat yang dimiliki. Jika kamu ingin terjun ke dunia pertanian, tetapi ingin juga mempelajari tentang bisnis dan ekonomi, jurusan agribisnis akan sangat cocok untuk kamu. 

Namun, jika kamu berbakat di bidang pengembangan teknologi dan ingin mempelajarinya lebih dalam, kamu disarankan untuk mengambil jurusan agroteknologi. Semoga berhasil!