Perbedaan PTN dan PTS, Lebih Baik Kuliah di Mana?

oleh | Des 13, 2023 | Dunia Perkuliahan | 0 Komentar

Saat lulus dari sekolah menengah atas, kamu mungkin bingung mau kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Apalagi saat ini banyak juga PTS yang memiliki kualitas bagus, seperti Universitas Trisakti, atau Universitas Gunadarma.

Meskipun swasta, bukan berarti kuliah di PTS tidak bagus dan menjanjikan kesuksesan. Banyak loh, alumni-alumni universitas swasta yang menjadi pimpinan perusahaan besar di Indonesia. Berikut ini beberapa perbedaan antara PTN dan PTS serta pertimbangan apa yang sebaiknya kamu ambil untuk memilih kampus masa depan kamu:

Mengenal PTN (Perguruan Tinggi Negeri) 

Perguruan tinggi negeri (PTN) adalah universitas atau sekolah tinggi yang dimiliki oleh negara. Contoh PTN antara lain Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Indonesia dan Universitas Islam Negeri (UIN). PTN, kini terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum)

PTN-BH adalah singkatan dari perguruan tinggi negeri berbadan hukum. PTN yang memiliki status ini memiliki wewenang penuh untuk mengelola keuangan dan sumber daya manusia di dalamnya. Ini artinya, selain menggunakan skema CASN untuk merekrut dosen dan tenaga kependidikan lainnya, PTN-BH juga bisa membuka lowongan kerja biasa. 

Tidak hanya itu, perguruan tinggi negeri berbadan hukum juga bisa membuka atau menutup program studi secara mandiri. Contoh PTN yang sudah memiliki status ini adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. 

2. PTN-BLU 

PTN-BLU adalah singkatan dari perguruan tinggi negeri badan layanan umum. Berbeda dengan PTN-BH, PTN-BLU hanya memiliki wewenang untuk mengelola pendapatan non-pajak mereka. Selain itu nilai UKT yang digunakan dalam PTN jenis ini adalah berdasarkan keputusan Menteri, meskipun dalam praktiknya, pimpinan universitas juga memiliki kesempatan untuk memberikan usulan. 

Contoh PTN yang masuk ke dalam kategori ini adalah Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

3. PTN-Satker

Kepanjangan dari PTN-Satker adalah perguruan tinggi negeri satuan kerja kementerian. Perbedaan utama antara PTN jenis ini dengan dua jenis sebelumnya terletak dalam hal keuangan. Pada PTN-Satker, seluruh pendapatan perusahaan ini, termasuk uang UKT dan SPP, harus masuk ke rekening Kementerian Keuangan Terlebih dahulu sebelum digunakan. 

Contoh PTN-Satker adalah Universitas Jember, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan lain sebagainya. 

Mengenal PTS (Perguruan Tinggi Swasta)

Jika PTN dimiliki oleh negara, maka PTS adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Biasanya, pihak swasta ini tergabung dalam sebuah yayasan atau organisasi khusus yang mengelola universitas tersebut beserta sekolah atau usaha lain. Tidak jarang, sebuah perguruan tinggi swasta juga memiliki cabang di beberapa daerah. 

Contohnya adalah Universitas Muhammadiyah yang dimiliki oleh salah satu organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah. Universitas ini tidak hanya di Jakarta atau Yogyakarta saja, tetapi juga ada di Malang, Purwokerto,Solo atau Surakarta dan berbagai kota lainnya. 

Perbedaan PTN dan PTS

Meskipun sama-sama mengusahakan pendidikan yang berkualitas, namun terdapat beberapa perbedaan yang cukup mencolok di antara PTN dan PTS. Perbedaan tersebut antara lain:

1. Status dosen

Dosen di PTN bisa berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), bisa juga bukan (tergantung dengan kebijakan masing-masing universitas). Pada seleksi CPNS tahun 2023 ini misalnya, Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada membuka peluang untuk pendaftaran dosen dengan mekanisme CPNS.

Selain mengajar di perguruan tinggi terkait, dosen dengan status PNS hanya boleh menjadi peneliti (karena menjadi bagian dari tugas dosen tersebut) dan tidak boleh merangkap menjadi praktisi atau berpindah instansi (menjadi “dosen terbang”). 

Di sisi lain, menjadi dosen di PTS berstatus sebagai pekerja atau karyawan meskipun juga ada kewajiban untuk meneliti. Hal ini memungkinkan dosen-dosen di satu perguruan tinggi swasta bisa menjadi dosen di PTS yang lain atau bahkan di PTN. 

Perbedaan status ini akan membuat iklim pembelajaran di PTN juga berbeda dengan PTS. Setidaknya di PTN, dosen hanya fokus mengajar di satu universitas saja dan relatif lebih mudah ditemui karena tidak terikat jadwal di sekolah lain. 

2. Sistem Pengelolaan Kampus

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwasannya PTN berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sementara PTS bergerak di bawah yayasan atau organisasi khusus. Ini artinya, penentuan biaya pendidikan di PTN sedikit banyak akan tetap “dipengaruhi” oleh pemerintah terlepas menggunakan subsidi atau tidak. Di sisi lain, penetapan biaya kuliah bagi universitas swasta sepenuhnya berada pada kebijakan sekolah dan yayasan yang menaunginya. 

Sebenarnya, biaya kuliah di universitas negeri dan swasta sifatnya relatif, artinya bisa murah ataupun mahal tergantung kampusnya. Nah, pastikan kamu mempertimbangkan hal ini sebelum memilih universitas.

3. Metode pendaftaran

Tentu kamu sudah tahu kalau untuk mendaftar PTN terdapat tiga cara, yaitu melalui Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan ujian mandiri di masing-masing kampus. Hal ini berbeda dengan seleksi masuk PTS yang hanya tersedia melalui seleksi mandiri saja. Hanya saja, biasanya seleksi mandiri di PTS ini terbagi menjadi beberapa gelombang. 

Lalu, bagaimana mengenai biaya dan fasilitas? Pada dasarnya, biaya dan fasilitas yang ditawarkan oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta sama-sama tergantung dengan perguruan tingginya masing-masing. Ada perguruan tinggi negeri dengan UKT terjangkau, ada juga yang mahal, begitu pula dengan perguruan tinggi swasta. 

Hal ini karena meskipun sudah disubsidi oleh pemerintah, tetap ada banyak aspek dalam perkuliahan yang membutuhkan dana mandiri dari pihak kampus. 

Lebih Baik Kuliah di PTN atau PTS?

Alih-alih memilih kampus hanya berdasarkan statusnya sebagai PTS atau PTN saja, sebaiknya kamu mempertimbangkan faktor lain juga. Beberapa faktor lain yang bisa kamu pertimbangkan seperti:

  1. Jurusan dan mata kuliah yang ditawarkan. Jangan sampai hanya karena ingin kuliah di PTN kamu salah mengambil jurusan, ya!
  2. Akreditasi jurusan yang kamu inginkan. Untuk melihatnya, kamu bisa membuka laman resmi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
  3. Fasilitas dan biaya. Untuk hal ini, kamu bisa melihat di laman resmi masing-masing kampus. 
  4. Potensi beasiswa. Banyak PTS sekarang yang juga menawarkan beasiswa dari yayasan untuk mahasiswa berprestasi. Tidak jarang mereka juga bekerjasama dengan perusahaan penyandang dana, seperti Djarum untuk menyediakan beasiswa khusus mahasiswanya. 
  5. Jajaran dosen. Kapabilitas dosen dalam mengajar dan memahami ilmunya tentu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pengajaran yang disediakan di kelas. 
  6. Jajaran dan komunitas alumni. Alumni juga merupakan hal penting yang perlu kamu pertimbangkan dalam memilih kampus. Sebab, alumni akan memberikan gambaran bagaimana kampus tersebut bisa mencetak orang-orang yang sukses dan menjembatani calon lulusan berikutnya untuk menjadi orang sukses juga.

Kesimpulannya, baik PTN maupun PTS memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Silahkan kamu memilih kampus sesuai dengan beberapa faktor di atas dan tidak hanya statusnya sebagai PTN atau PTS saja.

Persiapkan diri sebaik mungkin untuk hadapi UTBK SNBT, salah satunya dengan rajin latihan soal. Jika mencari platform untuk latihan soal SNBT gratis, kamu bisa mengunjungi Skuling. Selain latihan, kamu juga bisa mengukur kemampuanmu dengan fitur peringkat atau ranking yang dibandingkan dengan peserta lainnya.