SkulChamps, pernah dengar istilah passing grade pas lagi cari info soal UTBK SNBT? Banyak yang penasaran, sebenarnya passing grade itu apa, sih? Apakah masih berlaku di sistem penerimaan UTBK SNBT? Atau jangan-jangan cuma mitos belaka?
Di artikel ini, kita bakal bakal bahas tuntas soal apa itu passing grade, bedanya dengan daya tampung, dan bagaimana sistem penerimaan mahasiswa baru di UTBK SNBT yang sebenarnya. Yuk, simak sampai habis biar nggak salah paham!
Apa Itu Passing Grade di UTBK SNBT?
Passing grade sering dianggap sebagai “nilai batas” yang menentukan peluang lolos atau tidaknya di jurusan tertentu. Jadi, kalau kamu pernah lihat daftar seperti “Passing Grade Kedokteran 50%, Passing Grade Teknik Informatika: 54%” di internet, itu biasanya adalah perkiraan nilai UTBK yang kamu butuhkan untuk masuk jurusan tersebut.
Tapi, SkulChamps, yang penting untuk kamu ketahui adalah passing grade ini sebenarnya nggak resmi dan bukan angka yang dikeluarkan oleh LTMPT (atau sekarang BPPP sebagai penyelenggara UTBK SNBT).
Kendati demikian, passing grade lebih sering digunakan sebagai gambaran atau prediksi pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya berdasarkan statistik hasil UTBK SNBT tahun 2024, kalau di tahun lalu jurusan Kedokteran menerima 100 mahasiswa dengan nilai UTBK terendah adalah 800 dan tertinggi adalah 900, maka orang sering menyebut kalau nilai 800 itu adalah passing grade dari jurusan Kedokteran.
Namun, sistem penerimaan di UTBK SNBT nggak bekerja hanya berdasarkan passing grade semata. Ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti daya tampung jurusan, jumlah pendaftar, dan tentunya skor UTBK para pesaingmu.
Jadi, walaupun passing grade bisa jadi acuan untuk melihat tingkat persaingan di jurusan yang kamu pilih, jangan terpaku pada angka itu, ya, SkulChamps! Hal terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai UTBK setinggi-tingginya.
Sebagai bahan percontohan, bayangkan saja kalau kamu mau masuk ke Teknik Sipil di Universitas Indonesia. Tahun lalu, jurusan itu punya daya tampung 50 kursi dengan nilai UTBK tertinggi ada pada angka 750-an dan terendah pada 630-an dari yang diterima. Kebanyakan orang sering menganggap nilai 630-an ini adalah passing grade dari jurusan Teknik Sipil Universitas Indonesia.
Akan tetapi, kalau tahun ini jumlah pendaftarnya makin banyak dan rata-rata nilai mereka jauh lebih tinggi, bagaimana? Bisa jadi nilai terendah yang diterima naik menjadi 650-an. Jadi, passing grade itu sifatnya dinamis, ya SkulChamps, bukan nilai mutlak!
Bedanya Passing Grade dan Daya Tampung
Sekarang, kita masuk ke dua hal yang sering bikin banyak orang bingung: passing grade dan daya tampung, bedanya apa sih? Walaupun keduanya berhubungan dengan penerimaan mahasiswa baru, keduanya punya peran yang sangat berbeda, lho, SkulChamps! Yuk, kita bahas satu per satu!
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, passing grade adalah angka perkiraan nilai UTBK yang dibutuhkan untuk bisa lolos masuk jurusan tertentu. Biasanya, passing grade ini dihitung berdasarkan data nilai tahun-tahun sebelumnya dan itu menjadi acuan buat kamu yang mau tahu kira-kira berapa nilai yang harus kamu capai agar kamu bisa bersaing.
Namun, perlu kamu ingat bahwa passing grade bukanlah angka resmi yang ditetapkan oleh penyelenggara UTBK, ya! Jadi, angkanya bisa berubah-ubah tergantung pada banyak faktor, seperti jumlah pendaftar dan daya saing di tahun tersebut.
Sedangkan, di sisi lain, daya tampung adalah jumlah kursi atau kuota yang tersedia untuk setiap jurusan di setiap universitas. Inilah yang menunjukkan berapa banyak mahasiswa yang bisa diterima di jurusan tersebut.
Semakin banyak daya tampungnya, semakin banyak mahasiswa yang bisa diterima. Selain itu, daya tampung ini sudah ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dan nggak bisa berubah dengan mudah, ya, SkulChamps!
Kamu sudah mengerti dengan contoh seperti apa passing grade itu, sekarang sebagai bahan percontohan daya tampung, misalnya saja jurusan Psikologi di Universitas Indonesia memiliki daya tampung 45 orang. Itu artinya, hanya ada 45 kursi yang tersedia untuk mahasiswa baru di jurusan Psikologi Universitas Indonesia, terlepas dari berapa banyak pendaftar yang ikut.
Jadi, perbedaan utamanya adalah passing grade itu adalah angka atau nilai minimal yang umumnya menggambarkan batasan persaingan berdasarkan data tahun sebelumnya, sedangkan daya tampung adalah jumlah mahasiswa yang diterima di jurusan tertentu. Keduanya bekerja bersama-sama untuk menentukan siapa yang lolos dan siapa yang nggak, ya, SkulChamps!
Sistem Penerimaan di UTBK SNBT, Apakah Pakai Passing Grade?
Nah, buat kamu yang masih penasaran dengan sistem penilaian UTBK SNBT seperti apa, sebenarnya nggak langsung pakai passing grade, lho. Jadi, meskipun banyak yang bilang “passing grade ini segitu, lho, gede banget!” itu bukan hal yang menentukan secara langsung siapa yang diterima atau nggak.
Lalu, gimana, sih, sistem penerimaan UTBK SNBT yang sebenarnya?
Sistem yang diterapkan di UTBK SNBT lebih mengutamakan nilai UTBK yang kamu capai, tapi nggak ada angka pastinya yang menetapkan batas kelulusanmu di jurusan yang kamu pilih.
Perguruan tinggi yang kamu pilih akan memilih mahasiswa berdasarkan urutan nilai UTBK yang kamu dapatkan. Jadi, semakin tinggi nilai UTBK kamu, semakin besar kemungkinan untuk diterima, tergantung pada daya tampung jurusan yang kamu pilih juga.
Misalkan saja jurusan Teknik Sipil di Universitas Sebelas Maret punya daya tampung 50 kursi dan kamu berada di antara 100 orang yang memiliki nilai UTK yang sama atau lebih tinggi dari yang dibutuhkan, maka 50 orang yang punya nilai terbaik berdasarkan urutan yang akan diterima, bukan berdasarkan passing grade.
Ini artinya, kamu masih bisa dan tetap akan bisa bersaing meskipun nilai UTBK kamu sedikit lebih rendah dibandingkan pesaingmu, asalkan masih banyak lebih kursi kosong yang tersedia, ya!
Jadi, perguruan tinggi akan menentukan jumlah mahasiswa yang diterima berdasarkan daya tampung dan urutan nilai UTBK-nya sebab seperti yang sudah kamu tahu kalau setiap jurusan di setiap kampus itu sudah menetapkan jumlah kuota atau kursi yang tersedia, dan biasanya angka itu nggak bisa berubah-ubah.
Sistem penerimaan UTBK SNBT ini lebih fleksibel dan berfokus pada perbandingan nilai dan daya tampung yang ada, bukan sekadar batas minimal yang dianggap passing grade itu. Intinya, kalau kamu punya nilai UTBK yang lebih tinggi dan sesuai dengan jurusan yang kamu inginkan, peluang kamu untuk bisa diterima bakalan lebih besar meskipun nilai kamu nggak persis sesuai dengan passing grade yang beredar di luar sana!
Maksimalkan Peluang Masuk Kampus Impianmu dengan Fitur Campus Success Probability di Skuling!
Data passing grade bisa kamu uji coba dengan menggunakan fitur Campus Success Probability di website belajar UTBK, yaitu Skuling! Fitur ini bisa mengecek kemungkinan kamu masuk jurusan/kampus impian berdasarkan hasil Tryout di Skuling.
Jadi, sebelum memasukkan jurusan dan PTN impian, kamu bisa cari tahu dulu passing grade tujuan kamu. Setelah itu, uji coba dengan nilai Tryout Skuling apakah mencukupi untuk lolos di jurusan pilihan.
Selain itu, ada banyak fitur-fitur menarik juga yang bisa kamu akses hanya dengan berlangganan Skuling Pro, seperti Skuling Tryout, Skuling Freestyle, dan Skuling Battle.
Skuling juga tidak pernah membatasi akses informasi karena siapa pun bisa membaca artikel di blog Skuling secara gratis. Ada banyak informasi terkini dan menarik, seperti peraturan UTBK SNBT, sistem ujian, ujian mandiri, hingga info seputar beasiswa. So, tunggu apalagi? Langsung daftar Skuling, berlangganan Skuling Pro, dan akses semua fitur menariknya!

