Sistem Penilaian UTBK SNBT Terbaru, Pakai Sistem IRT

oleh | Des 28, 2023 | Persiapan Kuliah | 0 Komentar

Kamu ingin lolos UTBK SNBT? Maka, pertama-tama kamu harus tahu dulu sistem penilaian yang digunakan dalam ujian masuk perguruan tinggi negeri ini. Jadi ketika UTBK SNBT nanti, kamu akan diminta untuk menjawab 155 soal yang terdiri dari soal Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi dan Penalaran dalam waktu 195 menit. 

Hasil tes ini kemudian dikumpulkan dan dianalisis oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) menggunakan sebuah sistem bernama item response theory (IRT) atau teori respon butir. Apa itu item response theory dan bagaimana cara menghadapinya? Simak selengkapnya berikut ini:

Apa Itu Sistem IRT (Item Response Theory)?

Item response theory adalah metode statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara kemampuan seseorang dan jawaban orang tersebut dalam sebuah tes. Dalam ujian yang menggunakan sistem ini, tingkat kesulitan dan bobot pertanyaan tidak ditentukan terlebih dahulu oleh para penyelenggara tes. Melainkan, mereka akan menentukan tingkat kesulitan soal berdasarkan jawaban-jawaban dari peserta tes yang mendapatkan pertanyaan tersebut. 

Jadi setelah semua jawaban dikumpulkan, Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) akan menentukan tingkat kesulitan pertanyaan tersebut dengan memasukkan jumlah peserta yang menjawab dengan benar dan jumlah peserta yang menjawab dengan jawaban yang salah. Baru setelah itu, soal diberi bobot sesuai dengan tingkat kesulitannya. 

Oh iya, dalam UTBK SNBT kali ini tidak ada jawaban salah yang diberi angka minus ya. Jawaban yang tidak dijawab akan diberi angka 0, sementara jawaban yang benar akan diberi angka 1. Dengan sistem IRT ini ketika peserta salah dalam menjawab, peserta tersebut tetap akan mendapatkan skor (tidak minus), meskipun skor tersebut lebih rendah dibandingkan skor yang diperoleh peserta dengan jawaban benar.

Apabila kamu ingin melihat skor UTBK SNBT, bisa dengan mengunjungi situs SNPMB Kemdikbut. Tak hanya melihat skor, kamu juga bisa mengunduh hasilnya melalui situs tersebut.

Contoh Penerapan Sederhana

Misalnya, ada 1.000 siswa mengikuti tes. 600 siswa mendapatkan soal A dan 600 siswa mendapatkan soal B yang dibagikan secara acak. 350 siswa yang mendapatkan soal A menjawab dengan benar, sementara 200 siswa yang mendapatkan soal B menjawab dengan jawaban benar. Dari sini dapat disimpulkan kalau soal A lebih mudah daripada soal B, sehingga bobot soal A lebih rendah dibandingkan dengan soal B. 

Dengan item response theory (ITR) siswa yang mendapatkan soal A dan menjawab benar akan mendapatkan skor 250 dan yang menjawab salah 150. Sementara siswa yang mendapatkan soal B dan menjawab benar akan mendapatkan skor 300 dan menjawab salah mendapat 250. 

Ira, Rosi dan Cecil adalah dua siswa yang mendapatkan soal A dan soal B sekaligus. Ira menjawab soal A dengan benar dan B dengan salah, maka dia mendapatkan skor 500 (250+250). Cecil salah menjawab soal A dan benar menjawab soal B, maka dia mendapatkan skor 450 (150+300). Rosi menjawab dua soal tersebut dengan benar semua, maka dia mendapatkan skor 550 (250 +300). 

Mengapa UTBK SNBT Menggunakan Sistem IRT?

Dibandingkan sistem penilaian klasik, sistem  Item response theory memiliki beberapa kelebihan, seperti:

1. Mengukur tingkat kesulitan soal berdasarkan respon siswa

Alih-alih mengukur tingkat kesulitan soal tes berdasarkan perkiraan si pembuat pertanyaan tersebut, tingkat kesulitan soal tes ditentukan berdasarkan respon siswa yang mendapatkan pertanyaan tersebut. Hal ini memungkinkan penilaian tes menjadi lebih objektif berdasarkan ratusan atau bahkan ribuan jawaban masuk. 

2. Memungkinkan setiap siswa mendapatkan kombinasi soal berbeda

Menurut Sudaryono dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, salah satu kekurangan dari sistem penilaian klasik adalah siswa yang akan dites harus mendapatkan pertanyaan yang sama pada saat bersamaan. Akibatnya, ada potensi kebocoran soal sebelum tes berlangsung dan ada potensi siswa akan mencontek saat tes berlangsung. 

Dengan menggunakan metode  item response theory dan ujian berbasis komputer, satu siswa bisa mendapatkan kombinasi pertanyaan yang berbeda dengan siswa lainnya. Akibatnya, risiko kebocoran soal dan siswa menjawab dari hasil contekan bisa ditekan. 

3. Mengukur tingkat kemampuan siswa menggunakan satu skala

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwasanya tingkat kesulitan sebuah soal UTBK ditentukan oleh jumlah siswa yang menjawabnya dengan benar dan salah lalu BP3 akan memberikan bobot sesuai dengan tingkat kesulitannya.

Hal ini memungkinkan jawaban dari “siswa yang pintar” tetap bisa dibandingkan dengan “siswa yang kurang pintar” dalam menjawab pertanyaan yang sama, sehingga tingkat kesulitan soal tidak berdasarkan pada “siapa yang menjawabnya” tapi tergantung dengan kualitas soal itu sendiri. 

Ini tentu berbeda dengan sistem penilaian klasik yang mana kemungkinan siswa pintar bisa menjawab pertanyaan yang benar itu lebih besar, sehingga tingkat kesulitan soal benar-benar tergantung pada “siapa yang menjawabnya”. 

Strategi Mengahadapi Ujian dengan Sistem Penilaian IRT

1. Tidak usah memikirkan skor

Dengan sistem ini, bobot skor UTBK per soal baru akan ditentukan setelah semua peserta memasukkan data. Oleh karena itu, saat mengerjakan soal, kamu tidak perlu pusing untuk memikirkan skor. Cukup kerjakan pertanyaan ujian sebaik mungkin yang kamu bisa dan serahkan kepada tuhan mengenai hasilnya. 

Supaya tidak kaget saat menghadapi ujian SNBT, sebaiknya mempersiapkan UTBK sejak kelas 11. Dengan begitu, kamu mempunyai lebih banyak waktu untuk mempelajari soal-soal SNBT.

2. Kerjakan dari yang mudah terlebih dahulu

Terlepas dari apapun sistem penilaian yang digunakan oleh pemerintah untuk menilai kemampuan kamu, pastikan kamu mengerjakan soal yang menurutmu lebih mudah terlebih dahulu. Tujuannya adalah supaya kamu bisa lebih mudah mengatur waktu. Baru nanti setelah semua pertanyaan mudah terjawab, kamu tinggal menjawab soal yang menurutmu susah. 

Oleh karena itu, jika ingin sukses menghadapi ujian PTN sebaiknya lakukan riset terkait materi yang akan diujikan saat SNBT. Selain itu, perbanyak pula mengerjakan latihan-latihan soal agar tidak terlalu nervous saat menghadapi ujian di hari H.

3. Ketahui pola soal dan kelebihan dirimu

Supaya kamu bisa mengetahui dimana letak soal yang mudah, kamu harus tahu terlebih dahulu pola pertanyaan yang diujikan pada UTBK SNBT dan kelebihan kamu. Misalnya, kamu pintar dalam menghitung bangun ruang, tapi payah dalam deret geometri, maka kerjakan soal bangun ruang terlebih dahulu. Dengan ini, kamu tidak perlu membaca soal satu per satu dari awal sampai akhir untuk mengetahui soal yang mudah. 

4. Menggunakan sistem eliminasi

Sudah dihitung tapi belum ketemu jawabannya? Well, daripada kosong, mending kamu menggunakan sistem eliminasi. Pilih jawaban yang paling memungkinkan di antara 4 jawaban. Ingat ya, soal UTBK berbentuk pilihan ganda dan bukan essay. Jadi, manfaatkan metode ini dengan sebaik-baiknya. 

5. Kerjakan semua soal

Kalau waktunya mepet dan masih banyak soal susah yang belum kamu kerjakan, jawab aja soal tersebut dengan asal. Ingat kalau di ujian UTBK SNBT kali ini, tidak ada nilai minus untuk jawaban yang salah. Jadi alih-alih mengosongkannya, sebaiknya kamu tetap menjawab meskipun ngasal. Kali aja, jawaban yang kamu pilih benar, meskipun ngasal, bukan?

Terlepas dari sistem tes apapun yang digunakan, belajar untuk tes UTBK SNBT tetap sangat penting. Buat peluang kamu lolos UTBK semakin besar dengan skuling.id. Dengan skuling, belajar jadi lebih menyenangkan!