Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah S1 di Dalam Negeri

oleh | Des 16, 2023 | Dunia Perkuliahan | 0 Komentar

Kamu ingin kuliah tapi kesulitan biaya? Tidak perlu khawatir! Kini, ada banyak beasiswa kuliah S1 dalam negeri yang bisa kamu dapatkan informasinya sejak dini. Selain bidik misi, beberapa jenis beasiswa yang bisa kamu coba, seperti Beasiswa Pendidikan Indonesia dari Kemendikbudristek, Beasiswa Tanoto Foundation dan lain sebagainya.

Tidak hanya gratis biaya sekolah, beberapa beasiswa juga menawarkan biaya pendukung, seperti biaya hidup, biaya penelitian dan bahkan ada dukungan asrama khusus. Lalu, bagaimana cara mendapatkan beasiswa ini? Simak selengkapnya di bawah ya!

Beasiswa dan Jenis-Jenisnya

Sebelum memilih sebuah beasiswa, sebaiknya kamu mengetahui jenis-jenisnya  berikut ini terlebih dahulu, supaya kamu bisa memilih jenis beasiswa yang paling cocok untuk kamu. 

1. Beasiswa penuh dan parsial

Jenis yang pertama adalah beasiswa penuh dan parsial. Dalam beasiswa penuh, seperti Bidik Misi, pihak penerbit beasiswa tersebut akan menanggung seluruh biaya hidup kamu selama kamu sekolah, tidak hanya biaya studi saja. Lain halnya dengan beasiswa parsial. Dalam jenis yang terakhir ini, pihak penerbit hanya akan menanggung biaya hidup saja atau biaya studi saja. 

2.Beasiswa berdasarkan cakupan waktu

Ada beasiswa yang akan menanggung biaya kuliah kamu sampai semester 8 (lulus kuliah), tapi ada juga beasiswa yang hanya menanggung biaya selama satu tahun atau satu semester saja. 

3. Dasar pemberian

Tahukah kamu, kalau beasiswa tidak hanya diberikan kepada individu yang berasal dari kalangan prasejahtera dan berprestasi saja? Ada juga beasiswa yang diberikan kepada para penyandang disabilitas, berasal dari daerah-daerah tertentu (hal ini umumnya diberikan oleh pemerintah daerah) dan memiliki kemampuan tertentu, seperti beasiswa untuk penghafal Al Qur’an. Contohnya adalah Beasiswa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yang diberikan kepada mahasiswa UGM yang berasal dari kabupaten tersebut. 

Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah S1 di Dalam Negeri

1. Dapatkan informasi secara lengkap

Saat ini kamu dapat dengan mudah mendapatkan informasi seputar beasiswa. Selain di website-website khusus beasiswa tersebut, seperti beasiswa.kemendikbud.go.id atau bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id kamu juga bisa mendapatkan informasi melalui media sosial khusus beasiswa atau website resmi milik kampus. 

Tidak jarang, awardee beasiswa tersebut juga tergabung dalam komunitas dan memiliki sosial media sendiri. Selain kegiatan komunitas sehari-hari, para awardee tersebut juga akan membagikan informasi pembukaan beasiswa di media sosial tersebut. 

2. Pelajari detail beasiswa dengan teliti

Setiap beasiswa memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya, Beasiswa PBSB dari KEMENAG dikhususkan untuk calon mahasiswa yang berasal dari Pesantren, sementara beasiswa Bidik Misi fokus untuk calon mahasiswa dari kalangan prasejahtera. 

Fasilitas yang ditawarkan juga bisa berbeda. Seperti yang telah disebutkan di atas, kalau ada beasiswa yang menanggung seluruh biaya selama masa kuliah, tetapi ada juga yang hanya mencakup biaya studi saja. Pelajari hal ini dengan hati-hati supaya kamu bisa memilih beasiswa yang paling cocok. 

3. Persiapkan dokumen prasyarat

Sekali lagi, dalam hal ini setiap beasiswa bisa jadi berbeda. Namun setidaknya, kamu harus mempersiapkan beberapa dokumen, seperti fotokopi KTP, fotokopi raport dari awal masuk sekolah sampai lulus, surat keterangan tidak sedang menerima beasiswa lain, surat keterangan tidak mampu (untuk beasiswa prasejahtera) dan fotokopi sertifikat-sertifikat prestasi. 

Tidak hanya prestasi akademik, kamu juga bisa mengumpulkan sertifikat prestasi non-akademik, khususnya yang sudah mencapai level nasional atau internasional. Misalnya, kamu pernah menjadi kontingen lomba debat Bahasa Inggris internasional di Singapura, maka sertifikat perlombaan ini bisa kamu jadikan dokumen pendukung untuk mendapatkan beasiswa. 

Selain itu, beberapa beasiswa juga meminta untuk membuat essay. Sehingga, cara membuat essay yang baik dan benar harus diperhatikan untuk memperbesar peluang lolos.

4. Persiapkan tes beasiswa dengan baik

Sama halnya dengan dokumen, tes untuk mendapatkan bebas biaya kuliah ini juga bervariasi tergantung dengan penyandang dana beasiswa tersebut. Ada yang hanya perlu seleksi dokumen dan wawancara, tetapi ada juga yang perlu seleksi dokumen, tes tertulis sekaligus wawancara. 

Supaya lolos, pastikan kamu mempersiapkan tes beasiswa ini dengan baik. Salah satunya adalah dengan menggunakan Skuling. Dengan Skuling, kamu bisa mempelajari banyak tes untuk mempersiapkan beasiswa maupun PTN, seperti tes potensi skolastik (TPS), soal-soal sekolah umum dan lain sebagainya. Semakin kamu rajin melakukan latihan soal, semakin besar pula potensi untuk lolos beasiswa ini. 

Selain itu, pastikan kamu juga telah meminta doa restu orang tua dan memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum tes berlangsung. Mulailah pula menerapkan manajemen waktu belajar secara konsisten agar mempunyai target yang jelas.

Tips dan Trik Agar Diterima Beasiswa

1. Pilih target beasiswa sejak jauh-jauh hari

Tips pertama untuk mendapatkan beasiswa adalah memilih target beasiswa sejak jauh-jauh hari. Tujuannya adalah supaya kamu bisa mempersiapkan prasyarat skill maupun dokumen sejak dini. Hal ini khususnya kalau kamu ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Sebab, umumnya beasiswa luar negeri baik S1 maupun S2 membutuhkan essay dan sertifikat Bahasa Inggris resmi (TOEFL IBT atau IELTS). 

2. Rajin mengikuti kompetisi dan organisasi

Sertifikat kompetisi dan organisasi adalah salah satu dokumen yang dapat membantu kamu untuk mendapatkan beasiswa. Sebab, dengan mengikuti kompetisi dan organisasi ini, secara tidak langsung kamu menunjukkan kepada penyandang dana kalau kamu memiliki bakat lain di luar akademik. Misalnya, memiliki kemampuan leadership yang baik atau memiliki kemampuan Bahasa Asing yang outstanding

3. Hati-hati dengan pertanyaan menjebak saat wawancara

Dalam sebuah wawancara beasiswa, tidak jarang akan ada pertanyaan menjebak, seperti “mengapa kamu memilih beasiswa ini” atau “mengapa kami harus memilih kamu”. Menjawab pertanyaan ini tidak bisa sembarangan, sebab bisa jadi kata-kata yang kamu keluarkan tidak cocok dengan identitas, visi dan misi penyandang dana tersebut sehingga pengajuan beasiswa kamu ditolak. 

Selain pertanyaan-pertanyaan menjebak tersebut, tidak jarang pewawancara juga akan meminta kamu untuk menyampaikan “closing statement” atau kalimat penutup. Dalam banyak kasus, calon awardee gagal mendapatkan beasiswa yang mereka inginkan, karena di kalimat penutup ini calon awardee tersebut dirasa “terlalu menjual” atau “terlalu pasrah”. 

4. Bergabung dengan komunitas calon awardee

Saat ini ada banyak media sosial komunitas calon awardee beasiswa tertentu yang bisa kamu akses. Bahkan di banyak kasus, komunitas calon awardee ini dibuat sendiri oleh pihak penyandang dana. 

Dengan bergabung ke komunitas ini, kamu tidak hanya akan mendapatkan teman-teman baru yang memiliki tujuan sama, tapi juga bisa mengakses banyak soal latihan, forum-forum seminar hingga diskusi yang menarik dan menyenangkan. 

5. Latihan, latihan dan latihan

Setidaknya ada dua tes beasiswa yang menuntut latihan, yaitu tes wawancara dan tes tulis. Untuk tes wawancara atau mock up, kamu bisa mengumpulkan  daftar berbagai kemungkinan pertanyaan dari berbagai sumber dan melatihnya bersama teman kamu, baik itu teman satu komunitas di atas atau teman sekolah biasa. Mock up tidak hanya bertujuan untuk mengurangi rasa gugup, tetapi juga bermanfaat untuk membantu kamu mengetahui pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa jadi sebelumnya tidak kamu temukan. 

Adapun untuk tes tulis, kamu bisa menggunakan Skuling. Termasuk jika beasiswa yang kamu inginkan menggunakan tes potensi skolastik (TPS). Skuling dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tes beasiswa masa kini untuk membantu kamu mendapatkan beasiswa yang kamu inginkan.