15+ Contoh Soal SNBT Penalaran Umum Terbaru dan Pembahasannya

oleh | Feb 5, 2024 | Persiapan Kuliah | 0 Komentar

Salah satu subtes yang akan diujikan pada UTBK SNBT tahun 2024 adalah subtes penalaran umum. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan penalaran dan kemampuan penyelesaian masalah (problem-solving) yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. 

Tes ini terdiri dari 30 soal yang harus dikerjakan dalam waktu 30 menit. 30 soal tersebut terbagi menjadi 3 jenis, yaitu penalaran induktif, penalaran deduktif dan penalaran kuantitatif. Penalaran induktif adalah metode penarikan kesimpulan berdasarkan informasi yang spesifik dan terbatas, sementara penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan berdasarkan asumsi atau data yang sudah diakui kebenarannya. Adapun penalaran kuantitatif adalah metode penarikan kesimpulan berdasarkan data-data matematis. 

Dengan rata-rata pengerjaan hanya selama 1 menit per soal, kamu harus mempersiapkan diri  sejak dini untuk mengerjakan soal penalaran umum SNBT ini. Berikut ini contoh soal UTBK penalaran umum terbaru dan pembahasannya.

Contoh Soal UTBK Penalaran Umum Terbaru dan Pembahasannya

1. Soal 1 : Logika Matematika – Susunan Huruf

N, M, K, H, …

Pilihan Jawaban:

  1. E
  2. D
  3. C
  4. B
  5. A

Jawaban : B

Pembahasan

Dalam tipe soal seperti ini, kamu akan diminta untuk menemukan pola antar huruf berdasarkan urutan huruf tersebut dalam abjad. Dalam kasus soal di atas, urutan huruf tersebut adalah:

(N, M, K, H) = (14, 13,11,8)

Dari sini terlihat kalau pola antar huruf pertama dan kedua adalah -1, huruf kedua dan ketiga adalah -2 dan begitu seterusnya, sehingga diperoleh:

N – 1 = M

M – 2 = K

K – 3 = H

H – 4 atau 8 – 4 = huruf urutan ke-4 dalam abjad, yaitu D. 

Jadi, huruf setelah H adalah D.

2. Soal 2 : Logika Matematika – Susunan Huruf

B, E, D, G, F, I, H, … , … 

Pilihan Jawaban

  1. K dan G
  2. J dan K
  3. K dan J
  4. G dan J
  5. J dan G

Jawaban : C

Pembahasan

Sama seperti pertanyaan nomor 1 di atas, pada pertanyaan kedua ini kamu juga harus menemukan urutan dari masing-masing huruf. Hanya saja, urutan pola kali ini sedikit lebih susah. Pertama, mari kita ganti huruf-huruf tersebut menjadi urutannya dalam abjad:

(B, E, D, G, F, I, H) = (2, 5, 4, 7, 6, 9, 8)

Dari sini terlihat kalau dari 2 ke 5 ada penambahan 3 angka (+3), dari 5 ke 4 ada pengurangan 1 angka (-1). Begitu pula dari 4 ke 7 dan 7 ke 6. Oleh karena itu, polanya adalah +3, -1. Jika 8 ditambah 3 adalah 11 dan 11 dikurangi 1 adalah 10, maka jawabannya adalah K (huruf ke-11) dan J (huruf ke-10). Ingat, tidak boleh tertukar ya!

3. Soal 3 : Logika Matematika – Mencari Kesimpulan

Jika semua masyarakat memiliki tingkat partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, maka tingkat solidaritas sosial akan meningkat. Semua lapisan masyarakat di Kota Harmoni memiliki tingkat partisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Manakah kesimpulan yang paling benar?

Pilihan Jawaban

  1. Tingkat solidaritas sosial di Kota Harmoni akan meningkat.
  2. Kurangnya kepercayaan merupakan faktor penurunan tingkat solidaritas sosial.
  3. Sebagian lapisan masyarakat di Kota Harmoni tidak berkontribusi pada peningkatan tingkat solidaritas sosial.
  4. Partisipasi aktif dalam kegiatan sosial tidak memiliki hubungan dengan tingkat solidaritas sosial.
  5. Tidak dapat disimpulkan.

Jawaban : A

Pembahasan

Untuk menjawab soal ini, kita dapat menggunakan konsep kuantor logika matematika untuk menarik kesimpulan. Berikut merupakan operator logika matematika yang relevan:

Premis 1: Jika semua masyarakat memiliki tingkat partisipasi aktif dalam kegiatan sosial (P), maka tingkat solidaritas sosial akan meningkat (Q).

Premis 2: Semua lapisan masyarakat di Kota Harmoni memiliki tingkat partisipasi aktif dalam kegiatan sosial (P).

Berdasarkan logika matematika, premis pertama merupakan gabungan dari implikasi dan kuantor universal, di mana Q akan terpenuhi apabila P seluruhnya juga terpenuhi. Oleh karena itu, jika semua lapisan masyarakat di Kota Harmoni memiliki tingkat partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, maka kesimpulan yang paling benar adalah A. Tingkat solidaritas sosial di Kota Harmoni akan meningkat.

4. Soal 4 : Logika Matematika – Mencari Kesimpulan

Jika semua tanaman menerima cukup sinar matahari, maka pertumbuhan mereka akan optimal. Pertumbuhan tanaman jenis X optimal. Manakah kesimpulan yang paling benar?

Pilihan Jawaban

  1. Semua tanaman jenis X menerima cukup sinar matahari.
  2. Beberapa tanaman jenis X tidak menerima cukup sinar matahari.
  3. Tanaman jenis X memiliki keunggulan genetik dalam pertumbuhan.
  4. Pertumbuhan tanaman jenis X selalu optimal setiap musim.
  5. Tidak dapat disimpulkan.

Jawaban : E

Pembahasan

Seperti soal nomor 3, untuk menjawab soal ini, kita dapat menggunakan konsep kuantor logika matematika untuk menarik kesimpulan. Berikut merupakan operator logika matematika:

Premis 1: Jika semua tanaman menerima cukup sinar matahari (P), maka pertumbuhan mereka akan optimal (Q).

Premis 2: Pertumbuhan tanaman jenis X optimal (Q).

Berdasarkan logika matematika, premis pertama merupakan gabungan dari implikasi dan kuantor universal, dimana meskipun Q terpenuhi, tetapi tidak dapat disimpulkan bahwa P juga terpenuhi. Hal ini dikarenakan mungkin masih terdapat faktor lain yang juga menjadi penyebab Q. Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah E. Tidak dapat disimpulkan.

5. Soal 5 : Logika Matematika – Mencari Kesimpulan

Jika semua senyawa bersifat asam, maka mereka akan memberikan ion hidrogen (H+) dalam larutan. Beberapa senyawa tidak memberikan ion hidrogen dalam larutan. Manakah kesimpulan yang paling benar?

Pilihan Jawaban

  1. Semua senyawa bersifat basa.
  2. Beberapa senyawa bersifat basa.
  3. Semua senyawa tidak bersifat asam.
  4. Beberapa senyawa tidak bersifat asam.
  5. Tidak dapat disimpulkan.

Jawaban : D

Pembahasan

Untuk menjawab soal ini, kita juga harus menggunakan kuantor logika matematika, yaitu.

Premis 1: Jika semua senyawa bersifat asam (P), maka mereka akan memberikan ion hidrogen (H+) dalam larutan (Q).

Premis 2: Beberapa senyawa tidak memberikan ion hidrogen dalam larutan (~Q).

Dalam logika ini, jika Q tidak terpenuhi (-Q), maka P juga tidak akan terpenuh (-P). Ini artinya, jika beberapa senyawa tidak memberikan ion hidrogen dalam larutan (-Q), maka senyawa tersebut bukan asam. Jadi, jawabannya adalah D. 

Kamu perlu hati-hati, sebab meskipun basa seringkali dianggap kebalikan dari asam, namun pernyataan di atas tidak menyebutkan basa, sehingga jawabannya bukan B

6. Soal 6 : Logika Matematika – Mencari Kesimpulan

1. Semua orang adalah kucing. 

2. Beruang bukan kucing.

Berdasarkan kedua premis di atas, manakah kesimpulan di bawah ini yang BENAR?

Pilihan Jawaban

  1. Semua beruang adalah orang.
  2. Beberapa beruang adalah kucing.
  3. Beruang adalah kucing.
  4. Tidak ada beruang yang adalah orang.
  5. Semua kucing adalah beruang.

Jawaban : D

Pembahasan

Kita akan menggunakan simbolik logika untuk membantu analisis premis:

  • Premis (1) dapat disimbolkan sebagai p → q (Jika p adalah orang, maka q adalah kucing).
  • Premis (2) dapat disimbolkan sebagai q ≠ r (Beruang, r, bukan kucing, q).

Dari premis ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa tidak ada beruang yang merupakan orang. Kesimpulan ini diambil karena jika semua orang adalah kucing (p → q) dan beruang bukan kucing (q ≠ r), maka secara logika, beruang tidak bisa menjadi orang (p ≠ r).

7. Soal 7 : Deret Aritmatika

…, 87, 105, 126, 150

Pilihan Jawaban

  1. 70
  2. 62
  3. 67
  4. 72
  5. 73

Jawaban : D

Pembahasan

Selisih antara angka-angka di atas adalah sebagai berikut:

105-87= 18

126-105 = 21

150-126= 24

Dari sini terlihat bahwa hasil pengurangan diantara antar dua angka pada soal di atas memiliki selisih 3 (21 ke 18 selisih 3 dan 24 ke 21 juga selisih 3). Ini artinya, selisih antara 18 dan hasil pengurangan sebelumnya adalah 3, sehingga 87 diperoleh dari hasil penambahan suatu angka dengan angka 15. Jadi:

87 = x +15, maka x = 87-15 =72

8. Soal 8 : Logika Matematika – Mencari Pernyataan yang Benar/Salah

Pertanyaan

Dalam turnamen catur sekolah, diketahui Rani lebih pintar daripada Santi. Kecerdasan Tia sama dengan Umi, tetapi lebih tinggi daripada Vina. Selanjutnya, kecerdasan Santi sedikit lebih tinggi daripada Wati. Jika kecerdasan Wati lebih tinggi daripada Umi, maka pernyataan berikut yang PASTI BENAR adalah …

Pilihan Jawaban

  1. Tia lebih pintar daripada Rani.
  2. Vina kurang pintar daripada Santi.
  3. Rani kurang pintar daripada Umi.
  4. Tia lebih pintar daripada Wati.
  5. Vina lebih pintar daripada Umi.

Jawaban : B

Pembahasan

Untuk menjawab soal seperti ini, kamu harus membuat urutan dari masing-masing orang terlebih dahulu. Dari informasi di atas, maka urutan yang benar adalah:

Rani > Santi > Wati > Tia = Umi > Vina

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah B, yaitu Vina kurang pintar daripada Santi.

9. Soal 9 : Logika Matematika – Mencari Kesimpulan

Jika seorang programmer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pemrograman bahasa Python, maka kemampuannya dalam mengembangkan perangkat lunak akan semakin baik. Doni tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pemrograman bahasa Python. Manakah kesimpulan yang paling tepat?

Pilihan Jawaban

  1. Kemampuan Doni dalam mengembangkan perangkat lunak pasti semakin baik.
  2. Doni tidak dapat mengembangkan perangkat lunak.
  3. Pengetahuan tentang pemrograman bahasa Python tidak berpengaruh pada kemampuan mengembangkan perangkat lunak.
  4. Kemampuan Doni dalam mengembangkan perangkat lunak tetap baik.
  5. Tidak dapat disimpulkan.

Jawaban : E

Pembahasan

Untuk menjawab soal di atas, kita dapat menggunakan Modus Tollens untuk penarikan kesimpulan yang paling tepat. Berikut merupakan operator logika matematika untuk kedua premis:

  • Premis 1: Jika seorang programmer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pemrograman bahasa Python (P), maka kemampuannya dalam mengembangkan perangkat lunak akan semakin baik (Q).
  • Premis 2: Doni tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pemrograman bahasa Python (~P).

Berdasarkan Modus Tollens, P merupakan implikasi dari Q. Sehingga, jika Doni tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pemrograman bahasa Python (~P), maka tidak dapat disimpulkan. 

Hal ini dikarenakan mungkin kemampuan Doni dalam mengembangkan perangkat lunak tetap baik karena pengetahuan tentang bahasa pemrograman lain, atau mungkin tidak baik tetapi alasan tidak diketahui. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah E. Tidak dapat disimpulkan.

10. Soal 10 : Deret Aritmatika

15, 23, 22, 46, … , … , 36, 184, 43

Pilihan Jawaban

  1. 28 dan 91
  2. 91 dan 28
  3. 29 dan 92
  4. 92 dan 29
  5. 27 dan 90

Jawaban: C

Pembahasan:

soal deret aritmatika

Saat mengerjakan soal seperti ini, kamu harus kreatif dalam mencari polanya. Seperti gambar di atas, pola tidak bisa langsung terbentuk ketika kamu menghubungkan angka pertama dan kedua. Jadi, jawabannya adalah C.

11. Soal 11 : Deret Aritmatika

…, 68, 204, 816, 4080

Pilihan Jawaban

  1. 24
  2. 42
  3. 34
  4. 32
  5. 26

Jawaban: C

Pembahasan

Pola antar angka di atas adalah pola perkalian, dimana 204 adalah 68 dikali 3, sementara 816 adalah 204 dikali 4 dan 4080 adalah 816 dikali 5. Dari sini dapat disimpulkan bahwa angka sebelum 68 adalah hasil bagi antara 68 dan 2, sehingga hasilnya adalah:

68 = x * 2. 

X = 68 : 2 =34. 

12. Soal 12 : Permutasi

Pada suatu kelas posisi duduk diatur sebagai berikut 

  • Arjuna berada paling pinggir 
  • Jemima bersebelahan dengan Randi dan Vika
  • Randi bersebelahan dengan Safea
  • Maliq tidak bersebelahan dengan siapapun kecuali dengan Vika

Bagaimana urutan duduk yang paling mungkin?

Pilihan Jawaban

  1. Arjuna – Jemima – Randi – Safea – Vika – Maliq
  2. Arjuna – Safea – Jemima – Randi – Vika – Maliq
  3. Arjuna – Randi – Jemima – Safea – Vika – Maliq
  4. Arjuna – Safea – Randi – Jemima – Vika – Maliq
  5. Arjuna – Randi – Safea – Jemima – Vika – Maliq

Jawaban : D

Pembahasan:

Kamu perlu ingat kalau Arjuna berada paling pinggir dan Maliq tidak bersebelahan dengan orang lain selain Vika. Jika Jemima bersebelahan dengan Vika dan Randi, sementara sisi Vika yang lain sudah ada Maliq, maka urutannya adalah Randi, Jemima, Vika, Maliq. Oleh karena itu, sisi lain dari Randi diisi oleh Safea dan Arjuna. 

Jadi, jawabannya adalah D, Arjuna – Safea – Randi – Jemima – Vika – Maliq. Untuk mengerjakan soal seperti ini, tidak ada salahnya kamu menggunakan kertas coretan yang telah disiapkan oleh panitia. 

13. Soal 13 : Bilangan

Jika x/25% = 324/x

Berapa nilai x ?

Pilihan Jawaban

  1. 7
  2. 9
  3. 11
  4. 12
  5. 14

Jawaban : B

Pembahasan

Jika x/25% = 324/x

x^2 = 25% * 324

x^2 = 81

x = 9

14. Soal 14 : Pernyataan yang Mendukung/ Memperlemah Cerita

Gerai Yummy Food adalah gerai makanan cepat saji. Saat ini gerai Yummy Food sedang membuka banyak cabang di beberapa daerah. Pemilik gerai Yummy Food berpendapat bahwa di era saat ini, banyak kalangan yang tertarik pada makanan cepat saji. Manakah pernyataan berikut yang memperlemah pendapat pemilik gerai tersebut?

Pilihan Jawaban

  1. Gerai Yummy Food ramai pengunjung
  2. Banyak kalangan yang tidak tertarik dengan gerai Yummy Food karena makanan cepat saji tidak baik untuk kesehatan
  3. Warga antusias dengan dibukanya gerai Yummy Food di daerahnya
  4. Menu di gerai Yummy Food memiliki harga yang mahal
  5. Pembangunan gerai Yummy Food membutuhkan waktu yang lama

Jawaban: B

Pembahasan

Dalam beberapa soal penalaran umum 2023 terdapat pertanyaan yang meminta siswa untuk memilih pernyataan yang memperlemah atau memperkuat bacaan. Dalam hal ini, kamu harus ingat kalau memperlemah sama dengan tidak mendukung atau berlawanan dengan isi bacaan tersebut, sementara memperkuat adalah sebaliknya (mendukung).

Dalam konteks pertanyaan di atas, opsi yang menyatakan tidak mendukung isi bacaan adalah opsi B.

15. Soal 15 : Diagram

Berikut merupakan diagram peminatan cluster soshum pada suatu SMA:

  • Sejarah : 30%.
  • Ekonomi: 25%
  • Sosiologi : 45%. 

Jika jumlah siswa yang memilih peminatan sosiologi sebanyak 90 siswa. Berapa total keseluruhan siswa cluster soshum pada SMA tersebut?

Pilihan Jawaban

  1. 150
  2. 175
  3. 200
  4. 225
  5. 250

Jawaban : C

Pembahasan

Soal penalaran umum SNBT terkadang juga menggunakan data tertulis maupun dalam bentuk grafik. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu juga belajar cara membaca grafik atau chart dengan benar, baik itu pie chart,  bar chart maupun line chart. Adapun pembahasan untuk pertanyaan di atas adalah:

90 = 45/100 * x

X = 9000/45. 

x = 200Nah, itu tadi contoh soal penalaran umum SNBT untuk jurusan saintek maupun soshum. Kamu bisa mempelajari materi penalaran umum UTBK dan soal-soal latihan UTBK lain di Skuling! Dilengkapi dengan soal yang variatif dan user intercae yang enak digunakan, Skuling cocok buat kamu yang ingin belajar  masuk perguruan tinggi negeri impian! Yuk kepoin sekarang!

Banner download app Skuling

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *