10 Mitos dan Fakta Seputar SNBP, Camaba Harus Tau!

oleh | Apr 19, 2024 | Persiapan Kuliah | 0 Komentar

Proses Jalur SNBP setiap tahunnya menuai kontroversi karena banyaknya informasi simpang siur di berbagai media. Alhasil, banyak calon peserta SNBP yang tidak percaya diri hingga hanya mencari jurusan yang “aman” agar bisa lolos jalur tersebut.

Namun, ternyata tidak semua informasi yang ada di sosial media adalah fakta, loh! Ada banyak mitos juga yang perlu dikoreksi sehingga kamu bisa lebih yakin lagi dengan pilihan jurusan PTN.

Untuk menghindari informasi yang salah, berikut ada 10 mitos dan fakta seputar SNBP yang harus diketahui calon mahasiswa baru. Mari simak informasi lebih lengkapnya pada artikel berikut ini!

1. Boleh Mendaftar Jalur SNBT Meskipun Sudah Lolos SNBP (MITOS)

Informasi yang sering bersliweran di sosial media adalah ketentuan bahwa siswa yang sudah lolos SNBP diperbolehkan lagi mendaftar jalur SNBT. Faktanya, ternyata aturan tersebut sudah berubah, loh!

Sejak tahun 2023 dan berlaku juga untuk tahun 2024, siswa yang sudah lolos SNBP tidak diperbolehkan mengikuti UTBK-SNBT dan berlaku hingga 2 tahun berikutnya. Jika kamu sudah dinyatakan lolos SNBP tahun 2023, kamu tidak boleh ikut SNBT tahun 2024 dan 2025. 

Dengan kata lain, kamu memang diwajibkan untuk menerima dan mengambil jurusan yang sudah dipilih di SNBP. Jika ditolak, hasil SNBP tersebut akan berpengaruh pada penerimaan kamu di tahun-tahun berikutnya dan juga terhadap reputasi sekolah. 

Maka dari itu, pertimbangkan lagi dalam memilih jurusan kuliah yang tepat agar tidak menyesal di kemudian hari. 

2. Hanya Siswa Berprestasi yang Bisa Lolos (MITOS)

Faktor penentu lolos atau tidaknya di jalur SNBP tidak selalu berdasarkan prestasi atau nilai rapot siswa. Pasalnya, ada aspek lainnya yang dipertimbangkan dari pihak PTN untuk bisa menerima kamu menjadi calon mahasiswa baru (camaba). 

Aspek tersebut bisa dilihat dari nilai-nilai mata pelajaran pendukung, prestasi nonakademik, hingga dasar penilaian internal yang tidak diketahui umum. Maka dari itu, jangan berkecil hati jika kamu merasa bukan bagian dari siswa berprestasi tersebut.

Apabila kamu termasuk siswa yang eligible untuk jalur SNBP, kamu memiliki kesempatan yang sama untuk memilih jurusan PTN impian. 

3. Ada Beberapa PTN yang Tidak Ingin Dinomorduakan (FAKTA)

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa memang ada beberapa PTN yang tidak ingin dinomorduakan dalam pilihan di SNBP ataupun SNBT. Bahkan, beberapa PTN tersebut juga sudah memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.

Beberapa PTN tersebut adalah Universitas Airlangga (Unair), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan beberapa kampus lainnya. 

Dari informasi ini, kamu bisa mempertimbangkan kembali mengenai penemapatan PTN tersebut apakah akan diletakkan di pilihan 1 atau 2. Terlebih lagi untuk SNBT yang sekarang diperbolehkan memasukkan 4 pilihan. Kamu harus lebih teliti lagi dalam meletakkan pilihan-pilihan jurusan dan PTN. 

4. Ranking 1 Otomatis Lolos SNBP 2024 (MITOS)

Sejak berlakunya kurikulum Merdeka, tidak ada lagi istilah ranking di sekolah. Begitu pula implementasinya dalam jalur SNBP. Tim SNPMB dan tim PTN tidak hanya melihat prestasi dan nilai siswa dari urutan ranking di sekolah.

Faktanya, banyak kasus di mana siswa dengan ranking 1 atau pararel teratas pun tidak lolos SNBP. Sebaliknya, siswa yang memiliki nilai standar atau tidak masuk 10 besar punya peluang untuk lolos jalur SNBP. 

Maka dari itu, SkulChamps tidak perlu terlalu memperhatikan urutan ranking di sekolah karena tidak akan berpengaruh terhadap hasil SNBP. 

5. Alumni Berpengaruh Terhadap Lolos atau Tidaknya SNBP (FAKTA)

Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jurusan dan PTN di SNBP adalah data alumni. Data alumni ini bisa dijadikan dasar keputusan mengenai pilihan kamu ke depannya.

Misalnya, apakah ada alumni sekolah yang pernah diterima di jurusan X PTN X? Bagaimana riwayat alumni tersebut, apakah menolak hasil SNBP atau tidak? Dan sebagainya. 

Informasi ini bisa kamu dapatkan dengan berkonsultasi bersama guru BK (bimbingan konseling) atau pihak sekolah terkait. Kamu bisa menggali lebih dalam tentang alumni agar bisa menyesuaikan pilihan jurusan.

Contohnya, kamu ingin mengambil jurusan hukum di Universitas Diponegoro. Namun, dalam 2 tahun terakhir, tidak ada alumni sekolah kamu yang diterima di jurusan dan PTN tersebut. Dengan demikian, peluang kamu untuk diterima di pilihan tersebut pun cukup kecil.

Akan tetapi, alumni sekolah tidak selamanya memengaruhi lolos atau tidaknya jalur SNBP, ya. Kamu tetap bisa mencoba pilihan jurusan dan PTN yang diinginkan dengan mempertimbangkan aspek lainnya. 

6. Sekolah Bukan Top 100 Tidak Berpeluang Lolos SNBP (MITOS)

Sekolah dengan akreditas A dan memiliki indeks sekolah baik memang bisa dijadikan pertimbangan bagi pihak PTN dalam menerima camaba. Indeks sekolah ini berkaitan dengan kualitas sekolah tersebut yang menggambarkan pula kualitas siswa/i-nya. 

Faktanya, tidak selamanya sekolah yang tidak berada dalam urutan top 100 tidak berpeluang lolos SNBP. Namun, tentunya jika sekolah kamu termasuk dalam bagian top 100, peluangnya akan lebih besar. 

Semua sekolah memiliki kesempatan untuk diterima. Hanya saja, ada beberapa aspek penilaian yang tidak diketahui secara umum yang menjadi bahan pertimbangkan pihak PTN. 

7. Sertifikat Menjamin Keberhasilan Lolos SNBP (MITOS)

Siapa bilang kalau memiliki sertifikat berarti auto lolos SNBP? Faktanya, sertifikat pendukung tidak menjadi faktor utama penentu kelulusan loh!

Pasalnya, ada beberapa jenis sertifikat yang tidak bisa digunakan di jalur SNBP. Sertifikat yang bisa digunakan untuk SNBP 2024, antara lain: 

  1. Sertifikat OSN;
  2. Sertifikat FLS2N;
  3. Sertifikat Lomba KTI;
  4. Sertifikat O2SN;
  5. Sertifikat Lomba Debat;
  6. Sertifikat Lomba Ekstrakurikuler;
  7. Sertifikat Olimpiade Lainnya;
  8. Sertifikat Kesenian.

8. Menolak SNBP, Sekolah akan Di-Blacklist PTN (FAKTA)

Pernah mendengar ada kasus di mana sekolah di-blacklist dari PTN tertentu saat proses penerimaan SNBP? Jika pernah, kasus tersebut memang nyata terjadi setiap tahunnya.

Hal ini bisa terjadi jika siswa yang lolos SNBP menolak melakukan pendaftaran ulang atau tidak melanjutkan pendidikan di PTN tujuan. Alhasil, pihak PTN bisa mengambil keputusan untuk tidak menerima siswa/i lagi dari sekolah bersangkutan. 

9. Mata Pelajaran yang Berkorelasi dengan Jurusan Dipilih akan Dipertimbangkan (FAKTA)

Di setiap sekolah, tentunya ada beberapa mata pelajaran pendukung di luar mata pelajaran utama (contoh: Bahasa Indonesia, Matematika, Sosiologi, Fisika, dsb). Jika kamu memilih jurusan yang sesuai dengan mapel pendukung, peluang lolos SNBP pun akan semakin besar!

Misalnya, kamu berencana untuk mengambil jurusan Sosiologi di Universitas Indonesia. Nah, kamu juga memiliki nilai sosiologi yang cukup baik selama semester 1 hingga 5. Dengan demikian, kamu memiliki peluang diterima di PTN pilihan.  

10. Nilai Rapor Naik-Turun Sulit Lolos SNBP (MITOS)

Idealnya, grafik nilai yang baik untuk lolos SNBP adalah terus mengalami peningkatan dari semester 1 hingga 5. Akan tetapi, peningkatan tersebut tidak mutlak menjadi dasar penilaian SNBP. 

Dengan kata lain, grafik nilai yang naik-turun pun tetap berpeluang besar untuk lolos jalur SNBP. Hal ini bisa terjadi karena pihak PTN mempertimbangkan aspek penilaian lain, seperti prestasi akademik dan nonakademik, sertifikat, dan sebagainya. 

Di balik mitos dan fakta seputar SNBP di atas, kamu tetap harus mempersiapkan diri lebih matang dalam proses penerimaan mahasiswa PTN khususnya UTBK-SNBT. Pelajari materi dan latihan soal lebih banyak dengan bantuan aplikasi belajar seperti Skuling.id. Skuling menyediakan ribuan latihan soal SNBT yang bisa diakses secara gratis!