Table of Contents

Uncategorized

Rangkuman Materi Kimia: Perbedaan Senyawa Polar dan Non-Polar

Table of Contents

Kalau kamu sedang belajar untuk UTBK SNBT, materi kimia bisa jadi salah satu yang cukup bikin pusing—apalagi soal ikatan senyawa! Salah satu konsep dasar yang sering keluar adalah perbedaan antara senyawa polar dan non-polar. Meski terdengar mirip, sebenarnya keduanya punya sifat dan perilaku yang berbeda banget, lho!

Nah, biar kamu nggak bingung lagi, yuk simak rangkuman singkat ini. Kita bakal bahas pengertian, ciri-ciri, hingga contoh senyawa polar dan non-polar dalam kehidupan sehari-hari. Dijamin lebih mudah dipahami!

Senyawa Polar

Senyawa polar adalah senyawa yang memiliki distribusi muatan tidak merata akibat perbedaan keelektronegatifan antar atom. Artinya, dalam satu molekul, ada bagian yang sedikit bermuatan negatif dan bagian lain yang sedikit bermuatan positif. Ketidakseimbangan ini membuat senyawa tersebut memiliki momen dipol—atau sederhananya, ada “kutub” positif dan negatif.

Beberapa contoh senyawa polar yang umum dijumpai di sekitar kita antara lain adalah air (H₂O), amonia (NH₃), asam klorida (HCl), etanol (C₂H₅OH), dan sulfur dioksida (SO₂). Air memiliki bentuk molekul yang bengkok, dan karena atom oksigen lebih elektronegatif daripada hidrogen, terbentuklah kutub negatif di sisi oksigen dan kutub positif di sisi hidrogen. Amonia juga termasuk senyawa polar karena memiliki bentuk piramida trigonal, dengan nitrogen sebagai atom yang menarik elektron lebih kuat dibandingkan tiga atom hidrogen yang terikat padanya. HCl, atau asam klorida, merupakan senyawa polar sederhana di mana atom klorin yang sangat elektronegatif menarik elektron dari atom hidrogen, membentuk kutub negatif pada sisi Cl. 

Sifat/Ciri-ciri Senyawa Polar:

  • Memiliki perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang terikat (misalnya H dan Cl dalam HCl).
  • Distribusi elektron tidak merata, menyebabkan terbentuknya kutub positif dan negatif.
  • Molekulnya tidak simetris, sehingga momen dipol tidak saling meniadakan.
  • Larut dalam pelarut polar, seperti air. Prinsipnya: “like dissolves like” (yang polar larut dalam yang polar).
  • Dapat menghantarkan listrik dalam bentuk larutan karena menghasilkan ion (contohnya HCl dalam air).

Senyawa Non-Polar

Berbeda dengan senyawa polar, senyawa non-polar adalah jenis senyawa yang memiliki distribusi elektron yang seimbang karena perbedaan keelektronegatifan antar atomnya sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini menyebabkan tidak adanya kutub positif maupun negatif dalam molekul tersebut. Sederhananya, senyawa non-polar tidak memiliki momen dipol karena gaya tarik-menarik elektronnya berlangsung secara merata, atau karena bentuk molekulnya yang simetris sehingga tidak ada sisi yang lebih dominan bermuatan.

Contoh senyawa non-polar bisa ditemukan di banyak senyawa sederhana yang ada di sekitar kita, seperti gas oksigen (O₂), gas nitrogen (N₂), karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan gas hidrogen (H₂). Oksigen dan nitrogen terdiri dari dua atom yang identik, sehingga tidak ada perbedaan keelektronegatifan dan distribusi elektronnya benar-benar rata. Karbon dioksida memang tersusun dari unsur berbeda, tetapi karena molekulnya berbentuk linear dan simetris, momen dipol dari kedua sisi saling menghapuskan. Begitu juga dengan metana (CH₄)—bentuknya tetrahedral dan simetris, sehingga tidak terjadi penumpukan muatan pada salah satu sisi. Sedangkan gas hidrogen (H₂), seperti halnya O₂ dan N₂, terbentuk dari dua atom yang sama, sehingga sudah pasti tidak memiliki muatan yang terpisah.

Supaya lebih jelas, berikut sifat/ciri-ciri Senyawa Non-Polar:

  • Perbedaan keelektronegatifan antar atom sangat kecil atau tidak ada.
  • Elektron tersebar merata, tidak membentuk kutub.
  • Struktur molekul cenderung simetris sehingga momen dipol saling meniadakan.
  • Tidak larut dalam pelarut polar (seperti air), namun larut dalam pelarut non-polar (seperti minyak atau bensin).
  • Tidak menghantarkan listrik dalam larutan karena tidak menghasilkan ion.

Perbedaan Senyawa Polar dan Non-Polar

Meski sama-sama terbentuk dari ikatan kovalen, kedua senyawa ini memiliki perbedaan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumya, kamu pasti sudah sedikit ada gambaran perbedaannya. Berikut detail perbedaannya senyawa polar dan non polar!

1. Polaritas

Perbedaan senyawa kovalen polar dan non polar yang pertama terletak pada polaritas. Polaritas menunjukkan apakah suatu molekul memiliki distribusi muatan yang tidak merata. Senyawa polar memiliki kutub positif dan negatif akibat perbedaan keelektronegatifan antar atom dan bentuk molekul yang tidak simetris. Sementara itu, senyawa non-polar tidak memiliki kutub karena distribusi elektronnya merata, baik karena atom-atom penyusunnya sama atau karena bentuk molekulnya simetris sehingga momen dipol saling meniadakan.

2. Kelarutan

Perbedaan selanjutnya terdapat pada kelarutan. Senyawa polar larut dalam pelarut polar seperti air, karena molekul-molekulnya saling tarik menarik dengan molekul pelarut melalui gaya dipol atau ikatan hidrogen. Di sisi lain, senyawa non-polar larut dalam pelarut non-polar seperti bensin atau minyak, karena tidak ada kutub yang bisa berinteraksi dengan molekul air. Prinsip yang digunakan adalah “like dissolves like” (yang mirip larut dalam yang mirip).

3. Titik Didih dan Titik Leleh

Selanjutnya, senyawa polar umumnya memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi karena antar molekulnya terdapat gaya tarik-menarik yang kuat, seperti gaya dipol-dipol atau ikatan hidrogen. Sementara itu, senyawa non-polar hanya memiliki gaya van der Waals yang lebih lemah, sehingga titik didih dan lelehnya lebih rendah.

4. Kepadatan

Perbedaan lainnya juga terdapat pada kepadatan keduanya. Karena adanya gaya tarik antar molekul yang lebih kuat, senyawa polar biasanya lebih padat. Molekul-molekulnya tersusun lebih rapat. Sebaliknya, senyawa non-polar cenderung memiliki kepadatan yang lebih rendah karena tidak ada interaksi antar molekul yang kuat untuk menyatukannya.

5. Reaktivitas

Dari segi reaktifitas, senyawa polar lebih reaktif dalam reaksi kimia yang melibatkan zat atau pelarut polar, karena keberadaan kutub memudahkan interaksi antar molekul. Sedangkan senyawa non-polar biasanya lebih stabil dan tidak mudah bereaksi, kecuali dengan zat non-polar lainnya.

6. Sifat Listrik

Terakhir, dalam bentuk larutan, senyawa polar dapat menghantarkan listrik jika menghasilkan ion (contohnya HCl yang terionisasi dalam air). Senyawa non-polar umumnya tidak menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion dalam larutan, sehingga tidak ada partikel bermuatan yang bisa membawa arus.

Manfaat Senyawa Polar dan Non-Polar dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, senyawa polar dan non-polar sama-sama memainkan peran penting di berbagai bidang, mulai dari rumah tangga, kesehatan, hingga industri. Meskipun keduanya memiliki perbedaan sifat dasar, justru perbedaan inilah yang membuat keduanya saling melengkapi dalam aplikasi nyata.

Senyawa polar, seperti air (H₂O), etanol, dan asam asetat, memiliki kemampuan melarutkan zat lain yang juga polar. Karena itu, mereka banyak digunakan sebagai pelarut universal, pembersih, dan bahan dalam produk medis maupun makanan. Contohnya, air digunakan dalam hampir semua aspek kehidupan—dari memasak, mencuci, hingga sebagai media reaksi kimia dalam tubuh manusia. Etanol digunakan sebagai antiseptik, disinfektan, hingga pelarut dalam industri farmasi dan kosmetik.

Di sisi lain, senyawa non-polar seperti minyak, gas oksigen (O₂), dan metana (CH₄) berperan dalam bidang yang berbeda namun sama pentingnya. Minyak digunakan dalam memasak dan industri pelumas, sementara gas oksigen dan nitrogen digunakan dalam kemasan makanan, medis, dan industri kimia. Senyawa non-polar juga sering menjadi bahan dasar dalam kosmetik (seperti lip balm dan lotion tahan air), karena sifatnya yang tidak mudah larut dalam air.

Dengan kata lain, baik senyawa polar maupun non-polar hadir secara nyata dalam kehidupan kita dan memberikan manfaat yang saling melengkapi, tergantung pada kebutuhan dan sifat zat yang digunakan.

Ingin Masuk Jurusan Impian? Belajar Bareng Skuling Aja!

Materi senyawa polar dan non polar masuk ke dalam cakupan Kimia untuk SNBT dan ujian masuk kampus lainnya. Oleh karena itu kamu harus mampu memahaminya supaya bisa mendapatkan skor yang tinggi. 

Strategi masuk jurusan impian nggak hanya paham materi saja, kamu juga harus sering berlatih soal UTBK. Nggak perlu ikut bimbel, kamu bisa belajar bareng Skuling. Skuling.id merupakan platform belajar UTBK yang bisa kamu akses kapan dan dimana saja. Kamu bisa pecahkan puzzle soal interaktif dan masuk ke sistem rating real time. Tenang aja, kamu bisa nikmati website ini secara cuma-cuma alias gratis!

Eits, tapi kalau kamu igin lebih banak nikmati fiturnya, kamu bisa upgrade ke Skuling Pro. Dengan Skuling Pro, kamu bisa nikmatin ribuan soal di Freestyle Premium, akses penuh ke Tryout dengan sistem penilaian ala UTBK asli (IRT), plus fitur kece seperti Campus Success Probability yang bantu kamu ukur peluang lolos jurusan impian. Nggak cuma itu, kamu juga bisa ikutan live class eksklusif dan gabung ke komunitas pejuang UTBK lainnya di SkulChamps Pro!

Buat kamu yang suka tantangan, fitur Skuling Battle Pro juga bakal bikin kamu semangat adu strategi sambil latihan. Kamu bisa “ngeblok” subtes yang dirasa susah dan pakai SmartEnergy tanpa batas. Pokoknya, belajar di Skuling Pro bukan cuma efektif, tapi juga seru dan kompetitif! Yuk upgrade sekarang, siap-siap jadi pejuang PTN yang lebih siap dari yang lain!