Dosen “killer” sepertinya tidak bisa dihindari di perguruan tinggi mana pun walaupun pemahaman “killer” setiap orang pastinya berbeda. Secara umum, dosen mendapat predikat “killer” bisa dilihat dari ketegasannya dalam mengajar atau karakternya.
Namun, sebagai camaba, kamu nggak perlu khawatir dengan dosen killer, ya! Soalnya, kamu tetap bisa berkomunikasi dan berdiskusi dengan dosen killer layaknya pengajar yang lain. Hanya saja, kamu membutuhkan tips khusus untuk menghadapinya.
Nah, artikel kali ini akan menyajikan beberapa cara menghadapi dosen killer yang wajib diketahui oleh camaba. Yuk, simak info lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini!
Cara Menghadapi Dosen Killer
Yuk, terapkan beberapa cara menghadapi dosen killer di bawah ini supaya kamu tidak takut lagi saat akan menghadapinya:
1. Terapkan Disiplin Diri
Dosen killer biasanya erat kaitannya dengan kedisiplinan. Dalam hal ini, mereka umumnya tidak suka dengan mahasiswa/i yang telat masuk kelas, telat atau tidak mengumpulkan tugas, atau pasif dalam setiap aktivitas belajar-mengajar.
Oleh karena itu, kamu harus bisa mulai menanamkan disiplin diri. Nggak hanya untuk menghadapi dosen killer, tetapi juga dalam setiap aspek kegiatan kamu, ya.
Gimana caranya? Caranya bisa dimulai dengan datang ke kampus 5 – 10 menit sebelum kelas dimulai, membaca materi yang akan didiskusikan pada malam sebelumnya, memastikan tugas yang diberikan dosen sudah selesai atau dikumpulkan.
2. Aktif di Kelas secara Individual atau Kelompok
Bentuk lainnya dari disiplin adalah bagaimana kamu bertanggung jawab dengan kuliah yang sedang dijalani. Dalam hal ini, kamu diarahkan untuk bisa aktif di kelas baik secara individual maupun kelompok.
Kamu bisa aktif bertanya kepada dosen apabila ada hal yang masih dirasa bingung. Kamu tidak perlu takut karena justru dosen killer lebih suka dan menghargai keaktifan kamu, loh!
Tidak hanya itu saja, kamu juga perlu menonjolkan diri dengan aktif dalam kelompok yang dibuat. Jangan sampai cuman “menumpang nama” dalam kelompok tanpa memberikan kontribusi apa pun.
Soalnya, dosen killer akan tahu apakah kamu berkontribusi atau tidak! Hal ini bisa dilihat ketika kamu akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kalau kamu tidak bisa mempresentasikan dengan maksimal, pastinya kamu akan dianggap tidak memahami atau tidak terlibat dalam diskusi tersebut. Jadi, jangan sampai menelantarkan tugas kelompok, ya!
3. Kenali Karakter Dosen
Sama seperti teman, dosen killer pun punya karakteristiknya masing-masing. Ada dosen killer yang tidak suka dengan kata terlambat, tidak suka dengan kebisingan, tidak menghargai kelas yang jarang berpendapat, dan masih banyak lagi.
Jadi, penting bagi kamu untuk memahami seperti apa karakter dosen tersebut. Gimana caranya? Biasanya, beberapa dosen dengan lugas akan mengatakan keinginan dan peraturan yang berlaku dalam kelas.
Namun, jika kamu tidak diarahkan, kamu bisa membaca situasi dari kegiatan belajar-mengajar di kelas atau bertanya kepada kakak tingkat. Jadi, kamu bisa punya gambaran tentang bagaimana harus menghadapi dosen killer tersebut.
4. Utamakan Sopan Santun
Pada dasarnya, kamu memang harus mengutamakan sopan santun kepada setiap dosen bahkan teman sebaya. Sopan santun di sini bisa berupa menegur dosen saat bertemu, menyapa dengan sebutan yang sesuai, dan sebagainya.
Hal ini berlaku untuk komunikasi verbal dan nonverbal, ya. Kamu juga perlu memperhatikan gestur atau bahasa tubuh. Kamu bisa menunjukkan senyum terbaik saat menyapa dosen, menyapa dengan salam, dll.
Tinggalkan kesan baik kepada dosen killer supaya mereka pun bisa menghadapi kamu dengan hal yang sama.
5. Rajin Mengikuti Kelas Dosen
Siapa bilang dosen killer tidak akan peduli pada mahasiswanya? Justru dosen killer biasanya paling peduli dan hafal dengan para mahasiswanya, lho!
Apalagi untuk kamu yang rajin dan aktif di kelas. Pastinya mereka akan lebih menyadari keberadaan kalian. Dengan begitu, komunikasi kamu di kelas maupun di luar kelas akan lebih mudah terjalin.
Tips Komunikasi Dengan Dosen Killer
Kalau sudah tahu cara menghadapi dosen killer di kampus, sekarang saatnya bagi kamu untuk mulai membangun komunikasi baik dengan mereka. Komunikasi yang baik akan mempermudah urusan kamu dengan dosen mulai dari pengadaan kelas, bimbingan, dan sebagainya. Nah, coba perhatikan tips komunikasi dengan dosen killer di bawah ini supaya bisa membangun hubungan baik:
1. Perhatikan Jam Kerja Dosen
Salah satu don’ts mahasiswa baru yang harus diperhatikan adalah jangan menghubungi dosen di luar jam kerja! Soalnya, dosen pada dasarnya adalah seorang pekerja yang memiliki jam kerja tertentu dari pagi hingga sore/malam hari.
Maka dari itu, kamu harus tahu kapan saja waktu luang dosen yang tepat untuk dihubungi baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Kamu bisa mencari tahunya dengan mengecek jadwal dosen yang tersedia di web kampus atau menghubungi sesuai waktu yang disarankan oleh dosen tersebut.
Secara umum, kamu tidak disarankan untuk menghubungi dosen pada malam hari. Hal ini disebabkan karena waktu tersebut memang dipakai hampir semua individu untuk beristirahat.
2. Berani dan Percaya Diri saat Berkomunikasi
Tips berikutnya yang tidak kalah penting adalah kamu harus berani dan percaya diri! Utarakan secara tegas dan jelas tentang hal yang ingin dilakukan.
Misalnya, kamu ingin membuat janji dengan dosen killer untuk mengatur jadwal ujian susulan. Nah, kamu utarakan dengan jelas alasan tidak mengikuti ujian beserta meminta ketersediaan dosen untuk mengadakan ujian susulan.
3. Tetap Tenang saat Menghadapi Dosen
Terakhir, jangan terlihat “takut” saat menghubungi dosen killer, ya! Walaupun terlihat menyeramkan, kamu tetap harus tenang.
Dalam hal ini, kamu harus bisa menjaga artikulasi dalam berbicara, tidak terburu-buru, dan jelas dalam menyampaikan tujuan.
Temukan Tips Menarik Seputar Dunia Perkuliahan di Skuling
Gimana? Cukup jelas, kan, cara menghadapi dosen killer di atas? Jangan hanya dibaca dan dipahami, tetapi mulai terapkan saat memulai dunia perkuliahan, ya!
Nggak cuman menghadapi dosen killer, kamu perlu tahu tips and tricks menjadi mahasiswa lainnya hanya dengan membaca artikel di web Skuling! Kamu bisa belajar bagaimana cara belajar yang efektif, menjadi mahasiswa aktif, meningkatkan soft skills, dan masih banyak lagi.
Soalnya, selain sebagai aplikasi belajar online, Skuling juga menyajikan beragam informasi seputar kampus, seperti beasiswa, seleksi mandiri, dan masih banyak lagi. Menariknya, jika kamu berlangganan Skuling Pro menyediakan fitur “Campus Success Probability”, lho!
Fitur tersebut sangat bermanfaat sebagai acuan kamu dalam memilih kampus impian. Kamu bisa memperkirakan apakah skor try out mencukupi untuk diterima di kampus dan jurusan pilihan. Akan tetapi, jangan jadikan fitur ini sebagai patokan utama, ya! Soalnya, sesuai dengan namanya, fitur ini berfungsi untuk melihat “kemungkinan” dari hasil try out kamu. Pada nyatanya, kamu tetap harus belajar dengan maksimal untuk mencapai nilai lebih tinggi.
0 Komentar