Gimana rasanya lulus sekolah? Menyenangkan? Gak sabar untuk mulai kuliah? Eits tunggu dulu! Masuk kuliah memang exciting, tapi kamu harus tahu dulu bedanya kuliah sama sekolah, biar nggak kaget dan bisa menyesuaikan diri dengan lebih cepat.
Berikut ini beberapa perbedaan kuliah dan sekolah yang wajib kamu ketahui:
Perbedaan Dunia Perkuliahan dan Sekolah
1. Kuliah nggak pake seragam
Perbedaan yang paling kentara antara kuliah dan sekolah adalah, pada saat kuliah, kamu nggak perlu pake seragam. Hal ini kecuali jika kamu kuliah di kampus-kampus tertentu, seperti Poltekkes, Kebidanan dan Akpol dan beberapa kampus serupa. Tapi selebihnya, kamu bebas mau pakai baju apapun selama sopan.
Misalnya, pake sepatu dan nggak pake sendal, pake kaos atau kemeja berkerah, dan pake celana dan atau rok panjang. Memang sih, nilai akademikmu bisa jadi nggak akan berkurang kalau kamu pake celana pendek atau kaos tanpa kerah ke kampus, paling nggak boleh masuk kelas sama dosen atau satpam.
2. Boleh bolos
Males masuk kelas pagi? Nggak perlu khawatir! Salah satu perbedaan sekolah dan kuliah adalah kamu boleh bolos kelas selama tidak lebih dari 25% total kehadiran. Jadi misalnya, dalam satu semester ada 16 pertemuan, maka kamu boleh bolos maksimal 3 kali untuk kelas tersebut.
Tapi ingat, pastikan kamu mengejar ketertinggalan dari materi yang diajarkan. Sebab, nggak jarang seorang dosen akan pindah dari satu bab ke bab lainnya dalam setiap kali pertemuan. Jadi, agar kamu nggak kesulitan ngerjain ujian atau PR, pastikan kamu mengulang materi pelajaran setiap kali kamu bolos.
3. Bebas memilih pelajaran
Berbeda dengan sekolah yang mata pelajarannya udah dipaketin dan itu-itu aja, kamu bisa relatif lebih bebas menentukan jenis mata kuliah dan jadwal kuliah. Di beberapa kampus, mahasiswa baru akan mendapatkan paket mata kuliah pada semester pertama, tapi di semester selanjutnya, kamu bisa memilih mata kuliah yang kamu inginkan.
Cuma, kamu harus ingat ada mata kuliah yang wajib diambil, mata kuliah pilihan yang boleh diambil boleh tidak dan mata kuliah prasyarat untuk mengambil kuliah tertentu. Jangan sampai karena gagal dalam satu mata kuliah prasyarat, kamu nggak bisa mengambil mata kuliah lainnya di masa depan.
4. Struktur penilaian disampaikan di awal
Perbedaan kuliah dan sekolah yang keempat adalah kamu akan diberi rincian silabus pembelajaran di awal. Dalam silabus ini, kamu akan diberitahu buku apa saja yang akan digunakan, jadwal materi di setiap pertemuan, hingga struktur penilaian.
Berbeda dengan sekolah, struktur penilaian di kampus umumnya terbagi menjadi beberapa komponen dengan proporsi sikor yang berbeda. Misalnya, kuis 15%, kehadiran dan keaktifan di kelas 10%, tugas 25%, UTS 20% dan UAS 30%. Jika kamu nggak puas dengan skor yang kamu peroleh, beberapa dosen juga memperbolehkan kamu untuk mengirim protes (tentunya dengan sopan ya).
5. Format pembelajaran
Berbeda dengan saat masih sekolah, yang mana kamu duduk mendengarkan guru ceramah, di kampus kamu akan lebih sering didorong untuk membentuk grup diskusi dan presentasi di kelas. Seperti yang bisa kamu lihat pada komponen skor di atas, universitas akan mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dengan mengajukan pertanyaan, pendapat atau jawaban selama diskusi di kelas.
Oleh karena itu, dalam tahap universitas, mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri. Usahakan sebelum masuk kelas, kamu sudah membaca materi yang akan diajarkan, sehingga ketika dosen meminta untuk diskusi, kamu sudah memiliki bekal yang cukup untuk didiskusikan.
6. Aturan kelas yang berbeda
Selain struktur penilaian, biasanya dosen juga akan menyampaikan aturan kelas pada pertemuan pertama. Aturan kelas ini bisa jadi berbeda antar setiap dosen, jadi pastikan kamu hadir pada saat pertemuan pertama.
Misalnya, dosen A memperbolehkan mahasiswanya untuk makan di kelas, selama tidak berbunyi. Tapi, dosen B tidak memperbolehkan makan sama sekali dan dosen C hanya memperbolehkan mahasiswa untuk makan permen dan membawa minuman ke dalam kelas.
7. Kegiatan organisasi
Jika di sekolah hanya ada OSIS, Rohis dan beberapa kegiatan ekstrakurikuler lainnya, di kampus akan ada jauh lebih banyak organisasi mahasiswa yang bisa kamu ikuti. Mulai dari organisasi politik seperti BEM, unit kegiatan mahasiswa (UKM), atau organisasi dalam bentuk kelompok studi.
Belum lagi peluang volunteer dan bekerja paruh waktu akan terbuka bebas untuk mahasiswa. Meskipun menarik dan bermanfaat untuk diikuti, pastikan kamu bisa memilih organisasi yang terbaik saja, untuk mempermudah dirimu dalam mengatur waktu antara belajar dan organisasi.
8. Ada kelas praktikum dan asistensi
Beberapa jurusan juga mengharuskan mahasiswanya untuk mengambil kelas praktikum di laboratorium. Berbeda dengan kuliah biasa, di kelas ini mahasiswa dituntut untuk mengaplikasikan ilmunya secara real time dan diminta untuk membuat laporan praktikum.
Selain praktikum, ada juga kelas asistensi. Berbeda dengan praktikum yang umumnya bersifat wajib, asistensi kadang bisa wajib tapi bisa juga tidak. Selain itu, asistensi biasanya juga diselenggarakan di ruang kelas biasa atau di laboratorium komputer, berbeda dengan praktikum yang ada di laboratorium biologi, kimia atau sejenisnya.
9. Nggak ada wali kelas
Perbedaan sekolah dan kuliah yang ke-9 adalah, kamu nggak akan punya wali kelas. Bahkan, seringkali teman kelas kamu akan berbeda di setiap kelas. Tidak jarang juga, kamu akan bertemu dengan kakak angkatan atau adik angkatan yang mengambil kelas yang sama denganmu.
Semua nilai tugas dan ujian kamu akan dimasukkan secara pribadi (atau dengan asisten) oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut. Sebagai ganti dari wali kelas, pihak kampus biasanya akan menyediakan dosen pembimbing akademik (DPA) atau layanan konsultasi khusus untuk mahasiswa yang kesulitan mengikuti proses belajar. Tinggal kamu sendiri mau ikut konsultasi tersebut atau tidak.
10. Tugas akhir
Jika kelulusan siswa SMA ditentukan oleh nilai raport dan hasil ujian akhir, maka kelulusan mahasiswa S1 dan D3 akan ditentukan oleh tugas akhir. Hal ini berlaku untuk semua mahasiswa, baik yang masuk melalui jalur SNBP, SNBT maupun mandiri. Hanya saja, untuk mahasiswa yang mengambil kelas internasional, tugas akhir ini harus disampaikan dalam Bahasa Inggris.
Untuk mahasiswa S1, tugas akhir ini dalam bentuk karya tulis ilmiah atau skripsi, sementara untuk mahasiswa D3 bisa berupa karya tulis ilmiah maupun proyek tertentu. Hasil dari karya tulis ini nantinya harus dipresentasikan di depan beberapa orang dosen penguji. Jadi, pastikan kamu mempersiapkan tugas akhir ini dengan sebaik mungkin sejak dini.
Persiapan Masuk PTN Semakin Matang Bersama Skuling
Ingin masuk PTN impian tahun depan? Yuk siapkan dirimu bersama Skuling Pro! Dilengkapi dengan ribuan soal UTBK terkini dan try out terbaik untuk menguji kemampuanmu, Skuling menghadirkan aplikasi pembelajaran yang efektif dan seasyik bermain. Daftar Skuling sekarang juga buat kamu yang ingin masuk kampus impian!
0 Komentar