7 Contoh Portofolio untuk Jurusan Fotografi & Tips Membuatnya

oleh | Apr 24, 2024 | Persiapan Kuliah | 0 Komentar

Untuk masuk ke jurusan fotografi, tentunya kamu harus melampirkan hasil jepretan atau karya yang pernah diambil. Lampiran hasil karya ini bisa dituangkan dalam bentuk portofolio fotografi.

Pada dasarnya, portofolio memang menampilkan hasil foto yang pernah kamu ambil. Akan tetapi, kamu tidak bisa hanya sekadar menempelkan gambar tanpa ada penjelasan atau narasi.

Pasalnya, tujuan pembuatan portofolio fotografi adalah untuk menarik perhatian tim penilai sebagai dasar penilaian. Oleh karena itu, SkulChamps harus tau contoh portofolio untuk jurusan fotografi beserta tips membuatnya. Mari simak tipsnya pada artikel di bawah ini!

Contoh Portofolio untuk Jurusan Fotografi

Agar kamu memiliki gambaran lebih jelas, berikut ada beberapa contoh portofolio untuk jurusan fotograsi yang bisa dijadikan referensi:

1. Contoh Portofolio Fotografi Pemandangan Alam

Sumber: Pixpa.

2. Contoh Portofolio Fotografi Objek Sekitar

Sumber: Cake Resume.

3. Contoh Portofolio Fotografi Makanan

Sumber: Pixpa. 

4. Contoh Portofolio Fotografi Objek Manusia

Sumber: Pixpa.

5. Contoh Portofolio Fotografi Acara/Event

Sumber: Pixpa.

6. Contoh Portofolio Fotografi Hewan

Sumber: Pixpa.

7. Contoh Portofolio Fotografi Gedung atau Ruangan

Sumber: Pixpa. 

Tips Membuat Portofolio Jurusan Fotografi 

Jika kamu ingin menghasilkan portofolio yang bagus seperti beberapa contoh di atas, berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar portofolio semakin apik: 

1. Tentukan Audiens Portofolio yang Akan Dibuat

Tips pertama yang harus diperhatikan dalam membuat portofolio fotografi adalah siapa audiens yang dituju. Pasalnya, setiap portofolio yang akan kamu lampirkan memiliki tujuannya masing-masing.

Jika kamu akan membuat portfolio fotografi untuk SNBP dan SNBT, pastinya audiensnya adalah pihak kampus atau tim penilai. Tujuan pembuatan portofolio tidak jauh dari meningkatkan penilaian kepada tim penilai agar bisa diterima di kampus yang dituju.

Audiens berbeda akan menghasilkan jenis dan isi portofolio yang berbeda pula. Misalnya, jika audiensnya adalah pihak kampus, foto yang dilampirkan akan berbeda dengan jika audiensnya adalah klien atau perusahaan. 

Selain itu, dengan menentukan audiens ini, kamu pun akan lebih teliti lagi dalam memilih foto yang akan dilampirkan. Hal ini disebabkan karena hasil foto akan memengaruhi penilaian atau pandangan pihak ketiga atau pihak yang mengakses portofolio kamu. 

2. Pilih Tema atau Spesialisasi Gaya Fotografi 

Pada dasarnya, fotografi termasuk ke dalam bentuk seni foto yang setiap orangnya memiliki selera, tema, dan gayanya tersendiri. Sama seperti seni lukis, seni fotografi juga melibatkan beberapa aspek tertentu agar setiap orang yang melihat karya kamu akan langsung mengetahui tema atau gaya yang ditampilkan. 

Memilih tema atau spesialisasi ini nantinya akan menciptakan ciri khas atau self-branding bagi kamu sendiri. Tidak hanya itu saja, tema atau spesialisasi ini juga bisa dibuat dengan menarasikan cerita melalui foto. 

3. Lampirkan Hasil Fotografi Terbaik yang Dimiliki

Tips membuat portofolio fotografi berikutnya adalah pastikan kamu melampirkan hasil foto terbaik, ya! Jika ingin mendaftar jurusan fotografi, pastinya kamu harus menampilkan hasil karya terbaik sebagai bahan dasar penilaian. 

Dalam memilih hasil foto terbaik, kamu bisa memperhatikan beberapa aspek pendukungnya. Seperti kualitas gambar, relevansinya dengan tema atau audiens, pemilihan warna, dan sebagainya.

Selain itu, biasanya, foto yang dilampirkan untuk portofolio jurusan fotografi pun tidak ditentukan batas minimal dan maksimalnya. Dengan kata lain, kamu tidak perlu mementingkan kuantitas atau jumlah yang harus dilampirkan. Kamu bisa fokus menampilkan foto terbaik yang kamu miliki dan berkualitas tinggi. 

4. Gunakan Platform Portofolio yang Mudah Diakses

Sebagai pihak penilai atau orang ketiga, akan lebih nyaman jika kamu menyediakan akses portofolio fotografi yang mudah. Selain itu, perhatikan juga besaran kapasitas file portofolio yang akan dilampirkan apakah sudah sesuai dengan ketentuan. 

Jika kamu melampirkan file yang terlalu besar, tentu akan memberatkan pihak penilai. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan platform pembuatan portofolio agar tetap mudah dan nyaman diakses. 

5. Beri Deskripsi Singkat pada Setiap Hasil Karya

Terakhir, jangan lupa untuk memberikan penjelasan atau deskripsi singkat pada setiap foto yang dilampirkan, ya! Deskripsi ini penting untuk membagikan dan membangkitkan emosi tim penilai atau audiens yang melihat foto kamu. 

Kamu juga bisa bercerita lewat foto yang dilampirkan. Misalnya, bercerita tentang isu sosial, bercerita tentang lingkungan alam, dan masih banyak lagi. 

Walaupun portofolio menjadi aspek penilaian untuk mendaftar kampus, tes ujian masuk tetap harus diperhatikan karena menjadi penilaian utama juga. Untuk itu, kamu harus lebih banyak berlatih soal di aplikasi belajar seperti Skuling.id. Dengan fitur timer dan tersedia beragam jenis soal dari materi-materi SNBP, SNBT, dan ujian mandiri, kamu bisa mengasah kemampuan dan pengetahuan yang sudah dipelajari selama ini.