Rangkuman Materi Biologi: Sistem Hormon Manusia

oleh | Des 14, 2024 | Tips Belajar | 0 Komentar

Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna. Di dalam tubuh manusia terdapat triliunan sel yang berkoordinasi dan berkolaborasi dalam berbagai sistem. Salah satunya adalah sistem hormon atau yang disebut juga dengan sistem endokrin. 

Sistem hormon dan fungsinya ini juga menjadi salah satu materi yang ditanyakan saat ujian biologi UTBK maupun ujian masuk perguruan tinggi mandiri. Berikut ini rangkuman materi biologi sistem hormon manusia dan fungsinya. 

Mengenal Sistem Hormon pada Manusia 

Hormon adalah senyawa organik yang bertugas membawa pesan kimiawi melalui aliran darah. Senyawa organik ini diproduksi atau dibuang (sekresi) oleh kelenjar-kelenjar yang tersebar di seluruh bagian tubuh manusia. 

Sistem hormon ini kemudian “bekerjasama” dengan sistem lain dalam tubuh manusia untuk mengatur berbagai aspek tubuh, seperti metabolisme tubuh, jam istirahat tubuh, pertumbuhan hingga gairah seksual. Oleh karena itu, mempertahankan kesehatan sistem ini menjadi sangat penting untuk pertumbuhan kedepannya.

Kelenjar Hormon dan Fungsinya

1. Kelenjar pituitari dan hipotalamus

Kelenjar pituitari terletak di bagian bawah otak. Meskipun ukurannya hanya sebesar kacang polong, namun kelenjar ini mampu memproduksi berbagai hormon yang berperan penting dalam tubuh. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Growth hormone, yaitu hormon yang mengatur pertumbuhan tubuh. 
  2. Oksitosin adalah hormon yang berperan penting saat proses melahirkan dan menyusui serta menumbuhkan kasih sayang antar pasangan
  3. Antidiuretic hormone (ADH) atau vasopressin, yaitu hormone yang mengatur kadar air dalam tubuh, sehingga tubuh tidak dehidrasi. 
  4. Thyroid stimulating hormone, yaitu hormon yang bertugas menjadi pendorong hormon dari kelenjar tiroid.
  5. Adrenocorticotropic hormone, adalah hormon yang bertugas menjadi pendorong atau stimulus kinerja hormon dari adrenal cortex. 
  6. Follicle stimulating hormone dan luteinizing hormone adalah dua hormon yang mengatur hormon terkait sex dan kelamin, seperti testosteron pada laki-laki.
  7. Prolaktin, hormon yang mendorong produksi ASI bagi ibu menyusui.

2. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berbentuk kupu-kupu di sekitar leher manusia. Kelenjar ini memproduksi dua jenis hormon, yaitu thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3). Dua hormon ini mempengaruhi berbagai kinerja tubuh, mulai dari metabolisme tubuh, pertumbuhan tubuh hingga mengatur tekanan darah. 

3. Kelenjar paratiroid

Selain kelenjar tiroid, juga ada kelenjar paratiroid yang terletak di belakangnya. Kelenjar ini bertugas untuk memproduksi hormon yang mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam tubuh. Malfungsi kinerja pada kelenjar ini dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan kadar kalsium dalam darah yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti rambut kasar, kulit kering, sakit di dada dan lain sebagainya. 

4. Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal adalah bagian dari sistem hormon endokrin yang terletak di bagian atas kedua ginjal kita. Kelenjar ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu bagian cortex dan bagian medula. Cortex memproduksi hormon jenis corticoid. Hormon jenis ini terbagi lagi menjadi 3, yaitu:

  1. Mineralocorticoids yang mengatur kadar sodium dan potasium dalam tubuh. 
  2. Glucocorticoids yang mengatur kadar gula dan tekanan darah dalam tubuh. 
  3. Gonadocorticoids yang mengatur hormon sex dalam tubuh. 

Adapun bagian medulla dalam kelenjar ini memproduksi epinephrine dan norepinephrine yang akan bekerja kalau kamu menghadapi situasi penting. Saat itu, keduanya akan meningkatkan kadar gula dalam tubuh yang kemudian membuat jantungmu berdetak kencang. 

5. Kelenjar pineal

Kelenjar pineal terletak di otak untuk memproduksi hormon melatonin untuk membantumu tidur. Hormon ini akan membuatmu mengantuk dan akan terlepas semakin banyak ketika kamu tidur di kamar yang gelap. 

Selain lima kelenjar di atas, hormon juga diproduksi oleh berbagai bagian tubuh lainnya, seperti pankreas yang memproduksi insulin untuk mengontrol kadar gula dalam tubuh, dan ovarium memproduksi hormon yang dibutuhkan oleh wanita, seperti progesteron dan estrogen. 

Kelainan pada Sistem Hormon 

1. Diabetes melitus

Tentunya kamu sudah pernah dengar penyakit ini bukan? Diabetes melitus disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah. Tingginya kadar glukosa ini bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk masalah pada insulin. 

Hormon insulin berperan penting dalam mengantarkan glukosa ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Apabila tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup atau sel-sel dalam tubuh tidak merespon insulin sebagaimana biasanya (resistensi insulin), maka kadar glukosa dalam tubuh bisa menumpuk dan mengakibatkan diabetes melitus. Maka dari itu, tidak heran jika banyak penderita penyakit ini ditangani dengan cara menyuntikkan insulin dari luar tubuh. 

2. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kondisi ketidakseimbangan hormon dalam rahim wanita. Kondisi ini bisa mengakibatkan telur tidak bisa berkembang dan runtuh sempurna dalam rahim ketika masa menstruasi. Maka dari itu, salah satu dampak dari sindrom ini adalah ketidaksuburan pada wanita, sementara gejalanya adalah menstruasi yang tidak lancar dan munculnya kista kecil dalam rahim. 

Penyebab PCOS masih belum diketahui. Namun demikian, sindrom ini bisa saja disebabkan oleh masalah genetik maupun gaya hidup. 

3. Hypercalcemia

Hypercalcemia adalah kondisi dimana kadar kalsium dalam tubuh terlalu tinggi akibat hormon yang seharusnya mengontrol zat ini tidak bisa berfungsi dengan baik. Kondisi ini dicirikan dengan linu-linu di bagian tulang, lebih sering buang air kecil, terus merasa haus, kecapekan, depresi, mudah lupa, mual dan muntah hingga sembelit. Segera kunjungi dokter terdekat jika kamu merasakan gejala-gejala ini ya. 

4. Gigantisme

Sesuai dengan namanya, gigantisme adalah kondisi dimana hormon pertumbuhan (growth hormone), terlepas tak terkendali, sehingga seseorang tumbuh lebih cepat daripada kondisi pada umumnya. Gigantisme umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja karena dalam tahap pertumbuhan ini, hormon pertumbuhan masih banyak diproduksi tubuh sebelum akhirnya berkurang karena keluarnya hormon sex. Gigantisme dapat diobati, namun identifikasi sejak dini sangat diperlukan. 

5. Akromegali

Hampir sama dengan gigantisme, akromegali adalah kelainan hormon yang diakibatkan oleh produksi hormon pertumbuhan yang terlalu banyak. Hanya saja, kelainan yang satu ini dialami oleh orang dewasa dan tidak mempengaruhi seluruh bagian tubuh. Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini tidak membuat tubuh seseorang tambah tinggi seperti gigantisme. Namun, tangan, kaki dan wajahnya semakin besar.  Akromegali adalah kondisi langka yang dapat diobati, namun diagnosis sejak dini sangat dibutuhkan. 

Yuk, Belajar UTBK Bareng Skuling!

Pusing menghafal istilah-istilah dalam biologi? Nggak perlu lagi! Ikuti tips belajar biologi berikut ini dan langsung kerjakan soal latihannya di aplikasi Skuling supaya hafalan kamu semakin nempel! Yuk! Daftar Skuling sekarang juga dan dapatkan manfaatnya!

Download Skuling untuk Android & iOS

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *