Belajar Sosiologi kadang terasa menantang karena banyak konsep, teori, dan istilah yang harus dipahami. Supaya persiapanmu menghadapi ujian semakin mantap, kamu bisa berlatih dengan soal-soal TKA (Tes Kemampuan Akademik) Sosiologi.
Di artikel ini, kamu akan menemukan 10+ contoh soal Sosiologi TKA SMA (Mapel Pilihan) lengkap dengan pembahasan. Dengan berlatih soal seperti ini, kamu bisa lebih terbiasa menghadapi tipe pertanyaan yang keluar di ujian sekaligus memperkuat penguasaan materi. Selengkapnya simak berikut ini!
10+ Contoh Soal Sosiologi (Mapel Pilihan) TKA SMA dan Pembahasannya
Sosiologi merupakan salah satu mata pelajaran pilihan yang masuk dalam materi TKA jurusan IPS. Mapel satu ini memang lebih sulit sehingga harus banyak dilatih. Berikut soal latihan untuk kamu menghadapi TKA SMA mapel Sosiologi!
Contoh soal 1
Bidang kajian sosiologi memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari disiplin ilmu lainnya. Berdasarkan pilihan berikut, manakah yang paling sesuai menggambarkan fokus kajian sosiologi?
A. Peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,7 yang mengguncang Myanmar dan dirasakan hingga Thailand pada 28 Maret 2025 akibat pergeseran lempeng bumi.
B. Fenomena kecanduan teknologi di kalangan remaja yang memengaruhi pola pikir, perilaku, serta cara mereka berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kondisi long COVID yang menimbulkan gangguan kesehatan fisik maupun mental pada banyak penyintas selama berbulan-bulan.
D. Aktivitas vulkanik yang merusak infrastruktur dan memaksa penduduk mengungsi dari wilayah rawan bencana.
E. Munculnya virus baru yang menimbulkan krisis kesehatan global dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia.
Jawaban: B
Pembahasan:
Sosiologi mempelajari interaksi sosial, perilaku manusia dalam kelompok, serta dampak fenomena sosial terhadap kehidupan masyarakat. Dari kelima pilihan, hanya nomor 2 yang menekankan perubahan perilaku, pola pikir, dan interaksi sosial akibat penggunaan teknologi.
- Nomor 1, 3, 4, dan 5 lebih relevan dengan kajian ilmu alam (geografi, biologi, kedokteran, atau kesehatan), bukan sosiologi.
- Nomor 2 jelas mencerminkan objek kajian sosiologi karena membahas fenomena sosial yang melibatkan manusia dan interaksi mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh soal 2
Seorang siswa berencana melakukan penelitian sosial sederhana mengenai pengaruh teman sebaya terhadap kedekatan hubungan dalam keluarga pada remaja. Ia telah menyusun beberapa langkah awal, yaitu:
- Merumuskan permasalahan: Apakah ada keterkaitan antara interaksi dengan teman sebaya dan kelekatan hubungan antar anggota keluarga?
- Membuat sepuluh pertanyaan terbuka untuk menggali pengalaman para responden.
- Mengubah jawaban responden menjadi data kuantitatif dan menganalisisnya menggunakan aplikasi statistik.
Berdasarkan tahapan penelitian di atas, pernyataan manakah yang paling tepat untuk menyempurnakan penelitian tersebut?
Pilih lebih dari satu jawaban yang benar.
A. Peneliti perlu mendetailkan rumusan masalah yang ada supaya benar-benar sesuai dengan pengalaman sosial para remaja saat berinteraksi dengan keluarga dan teman teman seumurannya.
B. Peneliti perlu mengubah pertanyaan menjadi bentuk tertutup sehingga data lebih mudah diolah dengan metode statistik.
C. Peneliti sebaiknya menyesuaikan kembali isi penelitian agar tidak terlalu kompleks dan tetap sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
D. Peneliti harus menentukan jenis serta jumlah sampel terlebih dahulu sebelum membuat instrumen pengumpulan data.
E. Peneliti dapat mengganti instrumen berupa pertanyaan terbuka dengan metode observasi partisipatif.
Jawaban: A, B, dan D
Pembahasan:
- A. Peneliti perlu mendetailkan rumusan masalah yang ada supaya benar-benar sesuai dengan pengalaman sosial para remaja saat berinteraksi dengan keluarga dan teman teman seumurannya.
Benar. Rumusan masalah adalah fondasi penelitian. Jika rumusan masalah masih terlalu umum, penelitian bisa kehilangan arah. Dengan memperjelas, penelitian akan lebih fokus pada hubungan teman sebaya dan kelekatan keluarga. - B. Peneliti perlu mengubah pertanyaan menjadi bentuk tertutup sehingga data lebih mudah diolah dengan metode statistik.
Benar. Karena peneliti ingin menganalisis jawaban dengan aplikasi statistik, maka data kuantitatif lebih sesuai. Pertanyaan terbuka sebaiknya diubah menjadi pertanyaan tertutup (misalnya pilihan ganda, skala likert), sehingga hasilnya lebih mudah diolah dan dibandingkan. - C. Peneliti sebaiknya menyesuaikan kembali isi penelitian agar tidak terlalu kompleks dan tetap sesuai dengan kemampuan.
Tidak tepat. Dalam penelitian, penyesuaian tidak dilakukan berdasarkan “kerumitan” semata. Yang penting adalah perumusan masalah yang jelas, metode yang tepat, dan kesesuaian dengan tujuan penelitian. - D. Peneliti harus menentukan jenis serta jumlah sampel terlebih dahulu sebelum membuat instrumen pengumpulan data.
Benar. Pemilihan sampel adalah langkah penting agar data yang dikumpulkan representatif. Tanpa penentuan sampel, penyusunan instrumen akan tidak terarah karena tidak jelas siapa responden yang dituju. - E. Peneliti dapat mengganti instrumen berupa pertanyaan terbuka dengan metode observasi partisipatif.
Tidak tepat. Metode observasi partisipatif membutuhkan keterlibatan langsung peneliti dalam aktivitas responden, sedangkan rencana awal adalah menggunakan instrumen pertanyaan. Pergantian metode secara drastis justru membuat desain penelitian tidak konsisten.
Contoh soal 3
Di sebuah kota bernama Kota Praja, kehidupan masyarakatnya sangat beragam karena terdiri dari berbagai komunitas. Belakangan, muncul konflik antara warga asli dan kelompok pendatang mengenai penggunaan ruang publik untuk kegiatan budaya. Warga asli merasa tradisi turun-temurun mereka terpinggirkan, sementara kelompok pendatang menganggap kebutuhan budaya mereka tidak diperhatikan. Ketegangan semakin meluas melalui media sosial dalam bentuk perang tagar, bahkan mulai mengarah ke aksi protes serta potensi kekerasan. Pemerintah daerah pun didesak untuk segera mencari jalan keluar agar situasi tidak semakin parah.
Berdasarkan kasus di atas, rekomendasi apa yang tepat untuk menurunkan eskalasi konflik?
Pilih lebih dari satu jawaban yang benar.
A. Memberlakukan larangan ketat terhadap penyelenggaraan acara budaya agar tidak terjadi benturan antar kelompok.
B. Membentuk forum komunitas yang melibatkan warga untuk mengambil keputusan secara partisipatif terkait penggunaan ruang publik.
C. Mengadakan dialog inklusif dengan melibatkan kedua belah pihak untuk menumbuhkan saling pengertian.
D. Menggunakan jasa pihak ketiga yang netral sebagai mediator dan memiliki sensitivitas budaya.
E. Memisahkan secara permanen kelompok-kelompok yang bertikai ke wilayah berbeda agar interaksi berkurang.
Jawaban: B, C, dan D
Pembahasan:
- Opsi 1 – Melarang acara budaya.
Tidak tepat. Melarang seluruh kegiatan budaya justru mematikan ekspresi masyarakat dan tidak menyelesaikan akar masalah. Hal ini malah berpotensi menimbulkan konflik baru. - Opsi 2 – Membentuk forum komunitas partisipatif.
Benar. Forum ini dapat menjadi ruang bersama untuk membahas dan merumuskan solusi yang adil terkait penggunaan ruang publik, sehingga keputusan tidak dianggap berat sebelah. - Opsi 3 – Mengadakan dialog inklusif.
Benar. Dialog memungkinkan kedua pihak saling menyampaikan aspirasi, memahami perbedaan, dan membangun kesepakatan bersama. - Opsi 4 – Menggunakan mediasi pihak ketiga.
Benar. Mediator yang netral dan paham budaya dapat membantu meredakan ketegangan, menjaga komunikasi, dan mendorong tercapainya kompromi. - Opsi 5 – Memisahkan kelompok secara permanen.
Tidak tepat. Pemisahan justru memperkuat polarisasi, menghambat integrasi sosial, dan bertentangan dengan prinsip multikulturalisme.
Contoh soal 4
Perhatikan potongan jurnal berikut:
Fitur account switching di media sosial memungkinkan pengguna mengelola lebih dari satu akun dalam satu aplikasi. Kemudahan ini menjadi salah satu penyebab banyaknya penggunaan akun alter di kalangan warganet. Akun alter biasanya dimanfaatkan untuk menampilkan sisi kepribadian lain dari pemiliknya. Akibatnya, muncul banyak akun anonim atau palsu yang memperlihatkan identitas berbeda dari kehidupan nyata. Pada remaja, keterbatasan kemampuan berpikir kritis dapat membuat mereka kurang bijak dalam menggunakan akun alter.
Penelitian menunjukkan bahwa remaja ketika memakai akun utama cenderung memperlihatkan identitas asli yang ideal sesuai harapan sosial. Sebaliknya, pada akun alter, mereka lebih sering membangun persona baru yang menyamarkan identitas sesungguhnya.
Disadur dari:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/download/42399/30466
Berdasarkan ilustrasi di atas, apa dampak negatif paling utama dari munculnya identitas multidimensi pada individu?
A. Ketergantungan pada respon sosial untuk membangun rasa percaya diri saat berinteraksi.
B. Keinginan berlebihan untuk selalu tampak sempurna di berbagai platform media sosial.
C. Kesulitan menjalin pertemanan terbuka karena tertekan menjaga citra tertentu.
D. Ketidakmampuan membedakan secara konsisten antara citra diri ideal dengan jati diri yang sebenarnya.
E. Kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial karena takut tidak sesuai ekspektasi publik.
Jawaban: D
Pembahasan:
Fenomena identitas multidimensi dalam penggunaan akun utama dan akun alter menunjukkan adanya perbedaan antara jati diri asli dengan citra diri yang dibangun di media sosial. Dampak negatif paling serius adalah ketika individu, khususnya remaja, tidak mampu membedakan mana yang merupakan diri sebenarnya dan mana yang sekadar konstruksi ideal untuk publik.
- Opsi 1, 2, dan 3 memang bisa menjadi efek samping, tetapi bukan dampak utama.
- Opsi 5 lebih mengarah pada perilaku menarik diri (withdrawal), yang tidak secara langsung dijelaskan dalam ilustrasi.
- Opsi 4 paling tepat, karena menyoroti masalah inti yaitu kebingungan identitas akibat penggunaan identitas ganda.
Contoh soal 5
Di sebuah metropolitan, terdapat komunitas pemuda bernama “Gerak Kota”. Komunitas ini dihimpun dari anak-anak muda dengan latar belakang sosial yang beragam, mulai dari mahasiswa, pekerja, seniman jalanan, hingga pengusaha muda. Mereka tidak terikat hubungan kekerabatan ataupun asal daerah yang sama, melainkan disatukan oleh tujuan bersama: memperjuangkan ruang kota yang inklusif serta mendorong tumbuhnya ekspresi budaya. Aktivitas mereka mencakup diskusi rutin, pementasan seni, hingga kampanye sosial melalui media digital.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, jenis kelompok sosial apakah yang tepat menggambarkan komunitas Gerak Kota?
A. Kelompok primer, karena hubungan antar anggotanya bersifat akrab dan informal.
B. Kelompok okupasional, karena terdiri dari individu dengan latar pekerjaan yang berbeda.
C. Kelompok etnis, karena anggotanya memiliki kesamaan budaya atau asal-usul.
D. Kelompok sekunder, karena dibentuk berdasarkan tujuan serta kepentingan bersama.
E. Kerumunan sosial, karena muncul secara spontan dari masyarakat sekitar.
Jawaban: D
Pembahasan:
- Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar tujuan, kepentingan, atau aktivitas tertentu. Hubungan antar anggotanya tidak terlalu personal, tetapi lebih bersifat fungsional. Komunitas Gerak Kotasesuai dengan ciri ini, karena mereka berasal dari latar belakang berbeda namun bersatu karena cita-cita bersama.
- Opsi 1 (primer) salah, karena interaksi mereka tidak didasarkan pada kedekatan emosional layaknya keluarga atau sahabat dekat.
- Opsi 2 (okupasional) tidak tepat, sebab meski anggotanya memiliki latar pekerjaan berbeda, tujuan utama mereka bukan profesi melainkan advokasi kota.
- Opsi 3 (etnis) keliru, karena anggota komunitas justru beragam dan tidak memiliki kesamaan budaya atau etnis.
- Opsi 5 (kerumunan sosial) tidak sesuai, sebab kelompok ini terbentuk secara terorganisir dan berkelanjutan, bukan spontan.
Contoh soal 6
Lina adalah seorang mahasiswi yang aktif menggunakan media digital untuk mencari informasi seputar hiburan dan gaya hidup dari luar negeri. Ia banyak mengikuti influencer internasional yang menampilkan kemewahan, tren kecantikan, dan gaya hidup instan. Tanpa sadar, Lina mulai meniru cara berpakaian, pola konsumsi, bahkan cara berbicara seperti figur publik tersebut. Akibatnya, ia merasa kurang percaya diri dengan kehidupan pribadinya dan semakin jarang terlibat dalam kegiatan sosial di kampus. Teman-temannya mulai khawatir karena Lina terlihat lebih sibuk membuat dirinya terlihat seperti orang luar secara berlebihan tanpa mempertimbangkan nilai budaya lokal maupun kondisi dirinya sendiri.
Sikap kritis apa yang sebaiknya dilakukan agar menghindari dampak buruk globalisasi seperti yang dialami tokoh di atas?
- Mengambil pengaruh global secara selektif sambil tetap menjaga identitas budaya lokal.
- Menutup diri sepenuhnya dari tren global agar terhindar dari efek negatifnya.
- Menggunakan media sosial untuk memperkenalkan serta menguatkan budaya lokal.
- Meningkatkan literasi media agar mampu memilah konten secara kritis dan bijak.
- Meniru budaya global secara total agar bisa diterima dalam pergaulan modern.
Jawaban: A, C dan D
Pembahasan:
- Opsi 1 (A): Benar. Globalisasi memang membawa banyak pengaruh, tetapi sikap kritis adalah dengan memilih pengaruh yang positif sekaligus tetap mempertahankan budaya lokal agar identitas diri tidak hilang.
- Opsi 2 (B): Tidak tepat. Menutup diri sepenuhnya dari globalisasi bukan solusi karena justru membuat kita ketinggalan informasi dan perkembangan zaman.
- Opsi 3 (C): Benar. Media sosial bisa digunakan secara produktif, misalnya untuk menyebarkan nilai budaya lokal sehingga mampu bersaing dengan tren global.
- Opsi 4 (D): Benar. Literasi media penting agar individu bisa menyaring konten, membedakan informasi positif dan negatif, serta tidak terjebak dalam budaya konsumtif.
- Opsi 5 (E): Salah. Meniru budaya global secara total justru berisiko kehilangan jati diri dan membuat seseorang semakin tertekan dengan standar yang tidak sesuai realitas.
Contoh soal 7
Sosiologi muncul karena adanya kebutuhan manusia untuk memahami dinamika kehidupan sosial yang mereka jalani. Bidang ilmu ini tidak sebatas menyoroti perilaku individu secara terpisah, tetapi juga menekankan pada pola interaksi, relasi, serta struktur yang terbentuk dalam masyarakat. Perkembangan sosiologi dipengaruhi pemikiran para tokoh besar seperti Auguste Comte yang memperkenalkan istilah sociology, Karl Marx yang menyoroti konflik kelas, dan Max Weber yang menekankan makna subjektif dalam tindakan sosial. Oleh karena itu, yang menjadi objek utama kajian sosiologi bukanlah unsur biologis, fisik, maupun faktor bawaan, melainkan fenomena sosial yang timbul dari hubungan antarindividu dalam lingkup kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut, fokus utama kajian sosiologi adalah…
A. Struktur tubuh manusia
B. Hubungan antarmanusia dalam masyarakat
C. Unsur kepribadian bawaan
D. Faktor genetik dalam kehidupan sosial
E. Fenomena alam yang memengaruhi kehidupan
Jawaban: B
Pembahasan:
Fokus utama sosiologi adalah interaksi dan hubungan antarmanusia dalam masyarakat. Melalui hubungan ini, terbentuk pola sosial, nilai, norma, dan struktur yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Pilihan A, C, dan D lebih dekat dengan ilmu biologi atau psikologi, sedangkan E termasuk ranah ilmu alam. Jadi, jawaban paling tepat adalah B, karena sosiologi menekankan pemahaman pada dinamika hubungan sosial, bukan aspek fisik atau bawaan individu.
Contoh soal 8
Perilaku menyimpang dalam kehidupan sosial bisa dipicu oleh berbagai faktor, baik yang bersumber dari dalam diri individu maupun dari lingkungan sekitarnya. Contohnya, seseorang yang tumbuh dalam keluarga yang kurang harmonis lebih berisiko terlibat pada tindakan melanggar norma. Dalam perspektif teori labeling, seseorang dianggap menyimpang bukan semata-mata karena perbuatannya, melainkan karena masyarakat sudah menempelkan cap atau julukan tertentu kepadanya. Label ini kemudian mendorong individu semakin menginternalisasi peran sebagai “penyimpang” dan akhirnya berperilaku sesuai dengan cap yang diberikan.
Berdasarkan teori labeling, penyimpangan sosial dapat dipahami sebagai…
A. Akibat dari konflik kelas dalam masyarakat
B. Dampak label negatif yang diberikan masyarakat
C. Kegagalan individu dalam sosialisasi primer
D. Bukti adanya stratifikasi sosial yang kaku
E. Bentuk kesenjangan ekonomi dalam masyarakat
Jawaban: B
Pembahasan:
Teori labeling yang dikembangkan oleh Howard Becker menekankan bahwa deviasi sosial tidak selalu muncul dari tindakan itu sendiri, melainkan dari reaksi masyarakat terhadap tindakan tersebut. Ketika seseorang diberi cap negatif, misalnya “nakal”, “kriminal”, atau “pecandu”, maka label tersebut melekat dan memengaruhi cara orang lain memperlakukannya. Akibatnya, individu bisa merasa terasing dan justru semakin terdorong melakukan penyimpangan. Pilihan A dan E lebih relevan dengan teori konflik, sedangkan C berkaitan dengan kegagalan sosialisasi menurut teori kontrol sosial, dan D lebih berhubungan dengan stratifikasi. Jadi jawaban yang paling sesuai adalah B.
Contoh soal 9
Dalam kehidupan sosial, setiap orang akan berhubungan dengan beragam jenis kelompok. Salah satu di antaranya adalah kelompok formal, yaitu kelompok yang memiliki aturan tertulis, struktur organisasi yang rapi, serta sistem keanggotaan yang jelas, misalnya sekolah, lembaga pemerintahan, atau partai politik. Di sisi lain, ada juga kelompok informal yang lahir secara spontan karena adanya kesamaan minat, hobi, atau keakraban, tanpa aturan resmi dan struktur baku, contohnya komunitas pecinta musik atau kelompok bermain. Walaupun berbeda bentuk, keduanya sama-sama berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sosial anggotanya. Maka, perbedaan mendasar antara kedua jenis kelompok ini terletak pada…
A. Jumlah anggota yang dimiliki
B. Hubungan antaranggotanya
C. Adanya aturan resmi yang mengikat
D. Tujuan yang ingin dicapai
E. Keberadaan pemimpin dalam kelompok
Jawaban: C
Pembahasan:
Perbedaan paling menonjol antara kelompok formal dan informal adalah keberadaan aturan yang bersifat resmi dan tertulis. Kelompok formal menuntut anggotanya mengikuti regulasi, prosedur, dan norma yang disusun secara jelas, sehingga interaksinya lebih terstruktur. Sebaliknya, kelompok informal biasanya berjalan tanpa aturan baku, hanya berdasarkan kedekatan personal atau kesamaan ketertarikan. Pilihan A dan B bisa muncul baik di kelompok formal maupun informal, pilihan D juga dimiliki keduanya (meski tujuan berbeda), dan E tidak menjadi penentu mutlak karena kedua kelompok bisa memiliki pemimpin. Jadi, jawaban yang benar adalah C.
Contoh soal 10
Agar kehidupan masyarakat dapat berjalan secara harmonis, tertib, dan aman, diperlukan sebuah perangkat pengendali yang menjadi pedoman bersama. Perangkat ini berfungsi mengatur perilaku individu maupun kelompok, sehingga tercipta keteraturan sosial dan mencegah terjadinya konflik. Dengan demikian, yang dibutuhkan untuk mewujudkan kondisi tersebut adalah …
A. Adat istiadat
B. Nilai-nilai sosial
C. Nilai-nilai tradisional
D. Kebudayaan
E. Norma sosial
Jawaban: E
Pembahasan:
Kehidupan masyarakat akan sulit berjalan dengan damai tanpa adanya aturan yang mengikat dan disepakati bersama. Perangkat yang dimaksud adalah norma sosial, yaitu kaidah atau aturan yang berlaku di masyarakat dan dijadikan standar perilaku. Norma memiliki fungsi sebagai alat kontrol sosial agar anggota masyarakat berperilaku sesuai harapan, misalnya norma hukum, norma agama, norma kesopanan, maupun norma adat.
- Adat istiadat (A) hanya berlaku di lingkungan tertentu dan sifatnya lokal.
- Nilai sosial (B) adalah konsep abstrak mengenai baik–buruk, benar–salah, tapi tidak memiliki sanksi langsung.
- Nilai tradisional (C) terlalu sempit, karena hanya terbatas pada nilai-nilai lama.
- Kebudayaan (D) lebih luas cakupannya, mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, dan adat.
Sedangkan norma sosial (E) memiliki sifat mengikat dan disertai sanksi, sehingga menjadi perangkat paling tepat untuk menciptakan keteraturan hidup bermasyarakat.
Contoh soal 11
Dalam kehidupan sosial, masyarakat selalu berubah seiring perkembangan zaman. Salah satu faktor pendorong perubahan sosial adalah penemuan baru yang dapat memengaruhi cara hidup masyarakat. Misalnya, hadirnya internet dan media sosial yang membuat interaksi tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Fenomena ini menunjukkan bahwa perubahan sosial dapat dipicu oleh …
A. Konflik antarindividu dalam kehidupan sehari-hari
B. Mobilitas sosial vertikal di kalangan masyarakat
C. Adanya inovasi dan perkembangan teknologi
D. Perbedaan status sosial yang menimbulkan kesenjangan
E. Pengaruh nilai budaya lokal yang semakin kuat
Jawaban: C
Pembahasan:
Perubahan sosial terjadi karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang sangat berpengaruh adalah inovasi atau penemuan baru. Penemuan teknologi internet dan media sosial, misalnya, mengubah cara orang berkomunikasi, bekerja, hingga berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
- Jawaban A (konflik antarindividu) memang bisa menimbulkan perubahan, tetapi sifatnya terbatas.
- Jawaban B (mobilitas sosial) berhubungan dengan perpindahan status, bukan penyebab utama perubahan sosial secara luas.
- Jawaban D (perbedaan status sosial) lebih terkait dengan stratifikasi, bukan inovasi.
- Jawaban E (pengaruh budaya lokal) biasanya berfungsi mempertahankan tradisi, bukan mendorong perubahan signifikan.
Yuk, Belajar Bareng Skuling!
Kalau kamu lagi persiapan menghadapi TKA Sosiologi SMA, sekarang nggak perlu bingung lagi. Skuling hadir sebagai website belajar UTBK gratis yang bisa kamu gunakan untuk belajar TKA sekaligus. Buat pemanasan, kamu bisa langsung coba Skuling Freestyle, yaitu fitur latihan soal TKA SMA gratis yang fleksibel dan mudah digunakan kapanpun kamu butuh.Biar persiapanmu makin lengkap, Skuling juga menyediakan Skuling Blog yang berisi tips, trik, dan materi pembelajaran yang berguna, termasuk bahasan khusus tentang materi TKA SMA baik IPA mauoun IPS. Juga informasi beasiswa masuk kuliah dalam dan liar negeri. Tunggu apalagi? Yuk gabung Skuling.id sekarang dan rasakan manfaatnya!

