Ada banyak sekali kegiatan dan kompetisi menarik yang bisa kamu ikuti selama menjadi mahasiswa. Salah satunya adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Selain gratis dan dibiayai oleh Kemendikbudristek, PKM juga memiliki banyak manfaat lainnya. Yuk simak selengkapnya!
Apa Itu PKM?
Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM adalah kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak tahun 1997. Pada kompetisi ini, mahasiswa didorong untuk mengembangkan kreativitasnya dalam hal riset, kewirausahaan, penulisan karya tulis ilmiah, pengembangan teknologi tepat guna dan pengabdian masyarakat.
Seleksi berawal dari seleksi proposal di masing-masing universitas. Proyek proposal yang dinyatakan lolos akan mendapatkan pendanaan dalam periode waktu tertentu. Setelah melalui serangkaian monitoring dan evaluasi, karya dan proyek yang terpilih akan dipertemukan dalam kompetisi nasional bernama Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PKM-PIMNAS).
Jenis-jenis PKM
1. PKM-R (Riset)
PKM-R adalah PKM yang ditujukan untuk kamu yang memiliki topik riset menarik untuk diteliti. PKM-R kemudian dibagi lagi menjadi PKM-Riset Eksakta (PKM-RE) untuk penelitian terkait science, seperti teknik, kedokteran atau IPA murni dan PKM-Riset Sosio Humaniora (PKM-RSH) untuk penelitian di bidang sosial, seperti ekonomi atau fenomena sosial. Salah satu contoh PKM RSH adalah penelitian mahasiswa UGM mengenai Agama Baha’i yang dianut oleh sebagian masyarakat Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.
2. PKM-K (Kewirausahaan)
Kamu punya ide bisnis menarik? Maka, PKM-K adalah jenis PKM mahasiswa yang cocok untuk kamu. Fokus PKM-K adalah untuk mendorong mahasiswa menciptakan produk baru yang menguntungkan. Jika lolos seleksi proposal PKM jenis ini, kamu bisa mendapatkan pendanaan yang bisa kamu gunakan sebagai modal awal bisnis kamu. Contohnya adalah pembuatan boneka rahim oleh Mahasiswa UGM untuk mempermudah proses edukasi KB.
3. PKM-PM (Pengabdian Masyarakat)
PKM-PM adalah jenis PKM yang digunakan oleh pemerintah untuk mendorong mahasiswa menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya di kampus kepada masyarakat secara langsung. Berbeda dengan PKM-K yang berorientasi profit, apapun proyek yang kamu lakukan pada PKM-PM ini harus berorientasi pada pengabdian masyarakat.
Contoh proyek PKM-PM ini seperti Pemberdayaan Karang Taruna sebagai Mitigasi Pencemaran Lingkungan di Bintaro yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta.
4. PKM-PI (Penerapan IPTEK)
Hampir mirip dengan PKM-K dan PKM-PM, PKM-PI adalah jenis program kreativitas mahasiswa yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa menerapkan solusi IPTEK ke dunia usaha atau bisnis. Dalam hal ini, mahasiswa bisa bekerja sama dengan mitra.
5. PKM-KC (Karsa Cipta)
Jenis ke-4 dari PKM adalah PKM-KC atau karsa cipta. Dalam PKM jenis ini, mahasiswa didorong untuk membuat alat atau mesin yang sekiranya berguna untuk masyarakat kedepannya. Alat ini tidak boleh meniru atau mengimplementasikan alat yang sudah ada sebelumnya di luar maupun di dalam negeri, kecuali jika mahasiswa tersebut mengubah fungsi atau prinsip kerjanya. Biasanya, alat yang dipresentasikan dalam PKM-KC ini bisa berupa model barang atau prototype yang siap dikembangkan lebih lanjut.
6. PKM-KI (Karya Inovatif)
Jenis PKM selanjutnya adalah PKM-KI atau karya inovatif. PKM ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa menciptakan karya yang bersifat fungsional (dapat digunakan), inovatif dan menjadi solusi permasalahan masyarakat. Berbeda dengan PKM-KC, karya dalam PKM-KI ini merupakan produk jadi dan bukan prototype atau model barang saja.
7. PKM-VGK (Video Gagasan Konstruktif)
PKM-VGK adalah jenis PKM yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa untuk menyampaikan gagasan yang membangun untuk negeri ini dan menyampaikannya dalam bentuk video berdurasi 2-4 menit. Jika tertarik untuk mengikuti kompetisi ini, beberapa topik yang bisa kamu angkat antara lain, Korupsi, Narkoba, NKRI, Bencana, Bahasa Daerah dan topik lain yang terkait dengan Sustainable Development Goals.
8. PKM-GFT (Gagasan Futuristik Tertulis)
Kamu memiliki ide futuristik untuk Indonesia? Seperti robot untuk mengidentifikasi penyakit tertentu? Atau teknologi barcode untuk mengidentifikasi identitas seseorang? Tuliskan ide kamu tersebut ke dalam PKM-GFT ini. PKM-GFT adalah PKM yang bertujuan untuk meningkatkan daya imajinasi mahasiswa dalam menghadapi tantangan di masa depan. Selain dalam bentuk karya tulis, luaran PKM jenis ini juga dapat berbentuk poster yang kemudian akan ditampilkan saat PIMNAS.
9. PKM-AI (Artikel Ilmiah)
Kamu memiliki hobi melakukan penelitian dan penerbitan hasil penelitian tersebut dalam sebuah artikel atau jurnal ilmiah? Kamu bisa mendapatkan pendanaan tambahan loh. Caranya adalah dengan mengikuti PKM-AI ini. Artikel atau karya tulis ilmiah yang diikutkan dalam PKM ini harus belum pernah dipublikasikan dalam jurnal manapun dan bisa berasal dari kegiatan yang sudah selesai, seperti KKN, PKM lainnya, penelitian saat PKL dan lain sebagainya.
Keuntungan Mengikuti PKM
Program kreativitas mahasiswa adalah program yang memiliki banyak manfaat selama kamu menjadi mahasiswa aktif. Beberapa diantaranya adalah:
1. Mengembangkan soft skill
Akan ada banyak soft skill yang akan berkembang dalam event ini. Pertama, kamu akan mempelajari skill komunikasi dan kerjasama tim, karena dalam event ini, peserta harus berbentuk tim minimal 3 orang. Kedua, kamu akan belajar public speaking, karena kamu harus mempresentasikan ide kamu di hadapan para juri jika lolos pendanaan.
Bagi ketua masing-masing tim, mengikuti PKM tentunya akan bermanfaat untuk mengembangkan leadership skill. Soft skill lain yang bisa dikembangkan selama event tahunan ini, seperti penulisan karya tulis ilmiah, desain konten audio visual (untuk presentasi), hingga entrepreneurship (untuk PKM-K dan PKM-PI).
2. Mengembangkan jaringan pertemanan (networking)
Sebuah tim PKM tidak jarang berasal dari berbagai jurusan. PKM-K misalnya, ketua bisa berasal dari Fakultas Teknik, tapi tentunya untuk urusan keuangan dan marketing sebaiknya diberikan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Oleh karena itu, saat mengikuti program ini, kamu bisa menambah jaringan pertemanan dari jurusan lain. Bahkan jika kamu sampai ke PIMNAS, kamu bisa mengenal peserta dari kampus lain. Menarik, bukan?
3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
Dalam berbagai program PKM, kamu dituntut untuk lebih kritis dalam menganalisis berbagai permasalahan dan fenomena unik di masyarakat. Hasil dari pemikiran ini kemudian dapat kamu tuangkan dalam bentuk karya PKM untuk bisa diwujudkan dalam kenyataan.
4. Menambah pengalaman
Pengalaman mengikuti PKM-PIMNAS dapat kamu manfaatkan untuk fase kehidupan kamu selanjutnya loh. Misalnya, sertifikat perlombaan ini bisa kamu tampilkan di CV untuk melamar kerja atau beasiswa, sementara pengalamannya bisa kamu masukkan dalam essay beasiswa untuk menunjukkan kalau kamu tertarik di bidang tertentu.
5. Mendapatkan uang saku tambahan
Pihak fakultas atau universitas tidak jarang akan memberikan uang saku dan fasilitas tambahan, khususnya untuk mahasiswa yang lolos ke PIMNAS. Fasilitas tersebut, seperti pelatihan gratis, makan siang gratis, kaos, tas dan lain sebagainya.
Syarat dan Cara Mengikuti PKM
Syarat mahasiswa
- Mahasiswa aktif program Diploma atau Sarjana.
- Tergabung dalam tim beranggotakan 3-5 orang.
- Seorang mahasiswa bisa tergabung dalam beberapa tim PKM sekaligus, tapi kalau sudah mendapatkan pendanaan, ia hanya bisa bergabung di 2 tim PKM.
- Memiliki dosen pembimbing.
- Seorang mahasiswa hanya bisa menjabat sebagai ketua tim di satu tim PKM saja.
Cara mengikuti PKM
Untuk mengikuti PKM, kamu bisa melakukan dua hal sebagai langkah awal, yaitu memiliki ide kreatif dan mendaftar sebagai anggota PKM di kelompok lain (jika tidak memiliki ide). Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan anggota kelompok dan memilih ketua tim.
Setelah itu, kamu bisa menyusun proposal PKM beserta dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan, seperti lembar pengesahan dan lain sebagainya. Proposal yang sudah jadi, kemudian bisa dikirim ke sistem masing-masing universitas.
Pihak universitas dan Kementerian akan menyeleksi proposal-proposal tersebut. Proposal yang lolos pendanaan kemudian akan diberi dana beserta log book untuk diisi selama proyek PKM dijalankan. Selama periode pengerjaan proyek ini, mahasiswa harus menyusun laporan dan mengikuti monitoring dan evaluasi (Monev) yang diselenggarakan oleh pihak universitas dan Kementerian.
Jika proyek selesai dengan baik dan dinilai layak oleh juri, maka mahasiswa bisa mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
0 Komentar