Nggak dapat dipungkiri kalau masuk jurusan dan perguruan tinggi impian itu susah. Kamu harus bersaing dengan ribuan atau bahkan ratusan ribu calon mahasiswa baru dari seluruh Indonesia yang ingin masuk kampus tersebut. Maka dari itu, nggak heran kalau kamu harus menghadapi peluang kegagalan.
Saat belum berhasil masuk kampus impian inilah kamu akan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu gap year dulu atau masuk kampus dan jurusan apapun yang menerima kamu. Dua-duanya sama-sama merupakan keputusan yang baik.
Tapi, agar kamu lebih mudah dalam menentukan pilihan, berikut ini hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan untuk memilih antara gap year atau kuliah seadanya:
Pertimbangan Sebelum Memilih Gap Year atau Kuliah Seadanya
1. Biaya
Faktor pertama yang harus kamu pertimbangkan untuk memilih antara gap year atau kuliah seadanya adalah biaya. Kalau kamu atau orang tua punya dana yang cukup untuk membiayai kuliah di kampus yang menerimamu, maka kamu bisa kuliah seadanya dulu.
Lain halnya jika kamu mengandalkan beasiswa, seperti KIP-Kuliah, yang mana mau nggak mau kamu harus kuliah di PTN dan kalau nggak keterima PTN, maka gap year bisa menjadi opsi yang baik buatmu. Apalagi saat gap year, kamu bisa bekerja untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan demi mengikuti tes dan masa awal perkuliahan nanti.
2. Rencana kegiatan
Ada banyak kegiatan yang bisa kamu lakukan saat masa gap year. Nggak cuma belajar lagi, kamu juga bisa kerja atau menekuni hobi yang kamu sukai. Tapi, jika kamu orangnya lebih suka belajar dan organisasi di sekolah atau kampus, maka kuliah di kampus seadanya bisa menjadi pilihan terbaik.
3. Cita-cita
Banyak orang yang memilih gap year kuliah hanya karena gagal diterima di perguruan tinggi yang diinginkan. Padahal, bukan berarti gagal masuk perguruan tinggi tersebut, cita-citamu bisa runtuh juga. Jika kondisi keuanganmu memadai, kamu bisa memilih jurusan yang sama di perguruan tinggi lainnya yang notabene menerima kamu.
Misalnya, kamu gagal masuk STAN, tapi diterima di jurusan akuntansi Universitas Atmajaya. Dengan mempertimbangkan dua hal lainnya di atas dan kamu menyatakan sanggup, maka kamu bisa memilih kuliah di Atmajaya saja daripada menunggu satu tahun untuk masuk STAN.
Buat kamu yang ingin masuk kuliah tahun ini hanya karena ikut-ikutan, gap year adalah opsi yang pas untuk mendefinisikan kembali cita-citamu sebenarnya. Meskipun begitu, banyak juga orang yang kuliah seadanya dan malah menemukan passion mereka di jurusan tersebut.
4. Malu dan gengsi
Pertimbangan keempat saat memilih antara gap year atau kuliah seadanya adalah malu dan gengsi. Kadang, orang yang memilih untuk jeda kuliah emang akan jadi perbincangan orang-orang di sekitar dan dianggap memalukan keluarga. Apalagi kalau nggak ada kerjaan dan teman-temanmu sudah pada masuk kuliah semua. Jadi, nggak heran kalau banyak orang memilih untuk kuliah seadanya saja meskipun nggak sesuai dengan passion dan cita-citanya.
Tapi kamu harus ingat, omongan tetangga nggak akan mempengaruhi masa depanmu. Yang mempengaruhi masa depanmu adalah keputusanmu sendiri dan doa serta dukungan orang tua. Jadi, alih-alih dengerin omongan tetangga untuk mengambil keputusan, lebih baik kamu dengerin kata hatimu sendiri dan minta doa dan dukungan orang tua.
Apakah Gap Year Seburuk Itu?
Jawabannya adalah nggak. Karena dengan gap year atau semi gap year, kamu bisa tumbuh menjadi individu yang lebih dewasa, mempersiapkan diri untuk UTBK dan tes masuk perguruan tinggi lainnya dengan lebih baik dan bahkan bisa mempersiapkan biaya untuk masa-masa awal kuliah.
Gap year akan menjadi keputusan yang buruk kalau selama masa jeda ini, kamu nggak belajar dan atau melakukan kegiatan apapun yang bermanfaat. Kamu mungkin akan ketinggalan satu atau dua tahun dari teman-teman SMA-mu, tapi ingat kalau kuliah beda dengan SMA. Kamu bisa berinteraksi dengan kakak angkatan maupun adik angkatan. Usia lulus SMA juga nggak akan jadi pertimbangan masuk kerja kok.
Apakah Kuliah Seadanya Buruk?
Jawabannya adalah nggak juga. Karena banyak orang yang baru menemukan passion atau bahkan jalan hidupnya setelah masuk ke jurusan yang menurutnya salah di awal kuliah. Contoh, kamu sebenarnya ingin masuk jurusan seni rupa murni, tapi malah diterima di DKV. Lambat laun, kamu justru menyadari kalau memiliki passion di bidang ini dan malah diterima di banyak peluang kerja karena berasal dari jurusan ini.
Kuliah seadanya akan menjadi keputusan yang buruk apabila kamu enggan atau nggak bisa menyesuaikan diri dengan modul dan ritme perkuliahan di jurusan tersebut. Apalagi jika kamu masuk di kampus dengan biaya kuliah yang cukup tinggi. Tentu akan banyak uang yang terbuang.
Gap year atau kuliah seadanya
Gap year cocok buatmu yang beneran ingin masuk jurusan tertentu dan kampus tertentu. Keputusan ini juga cocok jika kamu belum memiliki biaya yang memadai untuk masuk kuliah lewat jalur mandiri dan siap menahan malu dan gengsi selama masa jeda.
Di sisi lain, kuliah seadanya adalah keputusan yang pas buatmu yang belum memiliki cita-cita yang pasti, dapat menyesuaikan diri dengan cepat serta tentunya memiliki kapabilitas keuangan yang dibutuhkan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi terkait.
Pada dasarnya, setiap keputusan memiliki konsekuensi tersendiri. Sebagai orang yang sudah bisa dianggap dewasa, kamu harus dapat menentukan keputusanmu sendiri, tentunya dengan mempertimbangkan 4 hal di atas serta dukungan dan izin orang tua.
Yuk, Belajar Bareng Skuling dan Manfaatkan Fitur Menariknya!
Gap year ataupun memilih kuliah seadanya tidaklah buruk. Tetapi jika kamu ingin mengambil peluang yang lebih baik, kamu bisa memanfaatkan Skuling untuk belajar sekaligus mempersiapkan strategi untuk masuk kampus maupun jurusan impianmu. Di Skuling, terdapat fitur Campus Success Probability untuk membantumu mengecek kemungkinan masuk jurusan dan kampus impian berdasarkan hasil tryout.
Ketahui lebih banyak soal dunia perkuliahan dan persiapan masuk perguruan tinggi impian di Skuling! Buat akunmu sekarang juga dan daftar Skuling Pro, untuk pengalaman belajar yang lebih komprehensif dan komplit!
0 Komentar