TOEFL dan IELTS: Sama-sama Tes Bahasa Inggris, Tapi Apa Bedanya?

oleh | Sep 23, 2024 | Tips Belajar | 0 Komentar

Kamu ingin kuliah di luar negeri? Atau ingin kerja di luar negeri, khususnya di negara-negara yang menggunakan Bahasa Inggris? Maka, kamu wajib mengambil tes Bahasa Inggris. Ada dua jenis tes Bahasa Inggris yang saat ini banyak diambil, yaitu tes TOEFL dan tes IELTS. 

Meskipun keduanya sama-sama bertujuan untuk mengukur kemampuanmu berbahasa Inggris, tapi kedua tes ini memiliki banyak perbedaan loh. Yuk simak selengkapnya:

Apa Itu TOEFL dan Kegunaannya?

Test of English as a Foreign Language atau TOEFL adalah tes kemampuan Bahasa Inggris yang diterbitkan oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah lembaga yang berpusat di New Jersey Amerika Serikat. 

Tes TOEFL terbagi menjadi 4 subtest, yaitu listening comprehension, reading comprehension, structure and written expression dan speaking. Secara garis besar, tes TOEFL terbagi menjadi dua jenis, yaitu TOEFL iBT dan TOEFL PBT (paper-based test). Pada jenis tes yang kedua, kamu tidak perlu mengambil tes Speaking

Selain itu, perbedaan diantara kedua jenis tersebut terletak pada rentang skor. Untuk TOEFL iBT, rentang skor yang diterapkan adalah 0-120 dengan skor 90 keatas dianggap bagus. Adapun untuk TOEFL PBT atau TOEFL ITP (TOEFL berbasis kertas yang hanya dipakai untuk internal instansi saja), rentang skornya adalah 310 sampai 677 dengan skor 500 keatas dianggap bagus.

Lalu, apa sih kegunaan dari tes TOEFL? Secara garis besar, tes ini digunakan untuk mengukur kemampuanmu dalam menulis, membaca, mendengarkan dan berbicara dalam Bahasa Inggris. Hasil tes ini diterima secara luas di 11.000 lembaga pendidikan di 190 negara di seluruh dunia. Nggak cuma itu, untuk beberapa posisi di instansi tertentu, tes TOEFL juga menjadi syarat mendaftar CPNS dan PPPK.

Apa Itu IELTS dan Kegunaannya?

International English Language Testing System atau IELTS adalah tes kemampuan Bahasa Inggris yang diterbitkan dan dikelola bersama-sama oleh IDP, British Council dan Cambridge English. Sesuai dengan lembaga yang menerbitkannya, IELTS banyak digunakan di negara-negara persemakmuran Inggris (Commonwealth of Nations), seperti Australia dan Malaysia. 

Sama seperti TOEFL, tes IELTS juga terbagi menjadi 4 subtest yaitu, reading, listening, writing dan speaking. Hanya saja, terdapat perbedaan dalam hal tipe-tipe soal dan metode penilaian.

Tes IELTS terbagi menjadi dua, yaitu IELTS Academic dan IELTS General Training. IELTS Academic adalah jenis tes yang wajib kamu ambil kalau ingin kuliah di luar negeri, sementara IELTS General Training adalah tes untuk kamu yang ingin kerja atau tinggal di luar negeri saja. 

Rentang skor IELTS berada di angka 0-9. Untuk bisa sekolah di luar negeri, biasanya pihak kampus akan mempersyaratkan skor IELTS minimal di atas 6.5 secara keseluruhan. Jadi, bisa dikatakan kalau skor IELTS 6.5 terbilang relatif bagus. 

Perbedaan TOEFL dan IELTS

Baik soal ujian TOEFL maupun IELTS, dapat kamu manfaatkan untuk melatih literasi Bahasa Inggris. Meskipun begitu, keduanya mempunyai perbedaan. Simak di sini, ya!

1. Dialek yang digunakan

Beda TOEFL dan IELTS yang paling utama adalah dari segi dialek yang digunakan. Sesuai dengan asalnya, tes TOEFL menggunakan dialek Bahasa Inggris khas Amerika Serikat, sementara IELTS menggunakan dialek Bahasa Inggris khas United Kingdom atau Australia. Nggak cuma di bagian listening loh, materi-materi yang disampaikan dalam tes reading juga berbeda. 

Tes reading dalam TOEFL menggunakan materi-materi dari USA, sementara tes reading IELTS dari materi-materi UK atau Australia juga. Misalnya, kalau di TOEFL kamu menemukan kata “color” kalau di IELTS kamu menemukan kata “colour”. Oleh karena itu, salah satu cara utama untuk meningkatkan skill listening Bahasa Inggris di kedua dialek ini adalah dengan mendengarkan YouTube atau konten di Spotify dengan masing-masing logat.

2. Tipe soal listening

Terdapat 3 bagian listening pada TOEFL yaitu bagian A, B dan C dimana audio bagian C lebih panjang dibandingkan dengan B, begitu pula bagian B dan A. Pada listening tes ini, kamu akan diminta mencari makna kata, padanan kata atau simpulan pidato dalam Bahasa Inggris. 

Berbeda dengan TOEFL, soal listening IELTS terbilang lebih variatif. Dalam subtes ini, kamu bisa diminta untuk menuliskan ulang angka-angka yang terdengar di audio, menuliskan ulang kata-kata yang terdengar di audio hingga menebak lokasi pada peta. Meskipun demikian, bagian listening dari kedua tes ini tetap membutuhkan fokus yang memadai. 

3. Tipe soal reading

Sama-sama meminta peserta untuk membaca teks yang panjang, soal TOEFL tetap memiliki struktur yang berbeda dibandingkan IELTS. Dalam soal reading TOEFL, biasanya kamu akan diminta untuk mencari padanan atau lawan kata yang ditunjuk dalam paragraf, menentukan ide pokok teks, potensi kelanjutan isi teks dan simpulan dari teks tersebut. 

Dalam soal reading IELTS, kamu akan diminta untuk menuliskan ulang isi dari teks tersebut dengan jumlah kata yang terbatas, menentukan topik bahasan dari setiap paragraf dan beberapa tipe soal lainnya. Tidak jarang, teks bacaan pada IELTS juga lebih panjang dibandingkan TOEFL.

Tapi, soal reading TOEFL maupun IELTS sama-sama membutuhkan teknik baca skimming dan scanning. 

4. Tipe soal writing

Soal writing TOEFL dan IELTS sangat berbeda. Pada jenis tes yang pertama, kamu akan diberi 40 soal yang semuanya pilihan ganda. Dalam 40 soal tersebut, kamu harus bisa mengidentifikasi kata yang salah secara grammar, struktur grammar dalam kalimat tersebut dan lain sebagainya. 

Saat ini, paper-based TOEFL juga memberikan tes yang disebut dengan Test of Written English (TWE). Dalam tes ini, kamu akan diberi 30 menit untuk menulis dalam Bahasa Inggris sesuai dengan topik yang diminta. 

Di sisi lain, soal writing IELTS hanya ada 2. Pada soal yang pertama, kamu akan diminta untuk mendeskripsikan gambar, tabel atau diagram ke dalam paragraf dengan panjang maksimal 150 kata. Pada soal yang kedua, kamu akan diminta untuk menulis sesuai dengan topik tertentu maksimal sebanyak 250 kata.

Selain ketepatan penggunaan grammar, writing pada tes IELTS juga dinilai dari aspek kemampuan kamu dalam menggunakan kosa kata yang bervariasi (lexical resource) dan kesesuaian tulisan kamu dengan topik yang diminta. 

5. Tipe soal speaking

Soal speaking TOEFL terdiri dari 4 bagian. Pada bagian pertama, kamu akan diminta untuk membicarakan suatu topik dengan tanpa informasi tambahan, sementara di bagian-bagian selanjutnya akan ada informasi tambahan berupa bacaan atau materi lainnya untuk kemudian dibahas. Kamu akan diberi waktu 15 sampai 30 detik untuk mempersiapkan jawaban pada tes ini.

Adapun soal speaking IELTS terbagi menjadi 3 bagian. Pada bagian pertama, kamu akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang membutuhkan jawaban cukup singkat. Pada bagian kedua, kamu akan diberi topik tertentu yang mana harus kamu jawab dengan komprehensif dan lebih panjang dibandingkan jawaban pada part 1. Topik ini akan kembali dibahas tapi relatif lebih general  dan panjang di bagian ketiga.

Adapun mengenai biaya, biaya tes TOEFL iBT dan IELTS di Indonesia kurang lebih sama, yaitu sekitar Rp3.200.000 per sesi. Tapi, kamu juga bisa mengikuti tes TOEFL ITP di berbagai institusi dengan biaya bervariasi antara Rp500.000-an hingga Rp700.000-an per test. Hanya saja, sertifikat tes TOEFL ITP memiliki penggunaan yang terbatas di dalam negeri saja. 

TOEFL vs IELTS, Mana yang Lebih Sulit?

Bagaimana perbandingan TOEFL dan IELTS dalam hal kesulitan? Mana yang lebih sulit? Jawabannya adalah kurang lebih sama saja. Baik TOEFL maupun IELTS sama-sama membutuhkan latihan mengerjakan soal yang banyak supaya terbiasa. 

Menurut penulis, yang sudah mengambil dua tes ini, tes listening IELTS relatif lebih susah dibandingkan dengan listening TOEFL, apalagi jika kamu nggak terbiasa mendengarkan logat British atau Australia dan mudah kehilangan fokus. Tapi di sisi lain, writing IELTS relatif lebih mudah karena bisa dilatih dan grammar “hanya” menjadi salah satu bagian penilaian. Hal ini berbeda dengan bagian structure and writing expression TOEFL yang secara tidak langsung mendorong peserta untuk memahami semua grammar. 

Adapun dari sisi reading dan speaking, kedua tes ini memiliki tingkat kesulitan yang relatif sama. Untuk meningkatkan skill speaking untuk TOEFL maupun IELTS, kamu tetap perlu banyak praktek. Jika kamu malu latihan speaking di depan orang, maka kamu bisa latihan di depan cermin.

Perlu diingat kalau skor TOEFL dan IELTS yang buruk bukan berarti kamu payah dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Dua tes ini hanya berperan sebagai alat evaluasi. Bisa jadi, skormu kurang baik hanya karena kamu kurang latihan atau salah strategi belajar Bahasa Inggris.

Yuk, Kerjakan Soal Bahasa Inggris di Skuling!

Ingin sukses dapat skor TOEFL dan IELTS yang baik? Yuk kerjakan soal-soal Bahasa Inggris di aplikasi Skuling! Disesuaikan dengan soal-soal tes Bahasa Inggris B2 (setara skor TOEFL 500 dan IELTS 6.0, soal-soal literasi Bahasa Inggris di Skuling cocok untuk latihan UTBK dan atau mempersiapkan kedua tes ini.Buat akun Skuling kamu dalam waktu 1 menit saja, lalu kerjakan ribuan soal Bahasa Inggris yang tersedia. Masih kurang puas? Tenang, kamu juga bisa daftar Skuling Pro untuk mengakses lebih banyak soal Bahasa Inggris dan soal-soal UTBK lainnya dalam try out eksklusif. Jadi, tunggu apa lagi? Buat akun Skuling kamu sekarang juga dan kerjakan soalnya!

Download Skuling untuk Android & iOS

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *