Table of Contents

Persiapan Kuliah

Profil IPDN: Info Kampus, Syarat Masuk, Jurusan, dan Tahapan Tes

Table of Contents

Kamu ingin bekerja sebagai camat? Atau lurah? Atau ingin bekerja di berbagai lembaga pemerintahan, seperti Kesbangpol? Maka, salah satu kampus yang bisa kamu pilih adalah Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). 

Mengenal Sejarah IPDN

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri. Saat ini, perguruan tinggi ini memiliki 1 kampus pusat di Jatinangor, Sumedang Jawa Barat dan 9 kampus regional yang tersebar di berbagai provinsi di seluruh Indonesia. 

Apabila dibandingkan dengan kampus kedinasan lainnya, boleh dibilang IPDN adalah salah satu kampus tertua. Sejarah kampus ini bisa ditelisik sampai zaman kolonial Hindia-Belanda dengan berdirinya sekolah pamong praja, seperti  Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA), dan Opleiding School Indische Ambtenaren (OSIBA) di Papua. 

Setelah kemerdekaan, konsep sekolah pamong praja ini kemudian dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia dengan berdirinya Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) pada tahun 1956 di Malang, Jawa Timur. Nama APDN ini bertahan selama puluhan tahun sebelum kemudian berganti menjadi Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada tahun 1992. 

Pada tahun 2003, STPDN digabung dengan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP), Jakarta menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) hingga saat ini. Hanya saja, sejak tahun 2018, IPDN tidak lagi menyelenggarakan pendidikan jenjang D2 dan D3, melainkan hanya D4, S2 Terapan dan S3 Terapan saja. 

Fakultas dan Jurusan di IPDN

Dibandingkan dengan kampus kedinasan lainnya, IPDN juga memiliki kuota yang relatif lebih banyak. Pada tahun 2025 saja, kampus ini diperkirakan menerima lebih dari 1.000 taruna dan taruni baru dari seluruh Indonesia. Nah, jika kamu ingin masuk ke kampus ini, berikut ini beberapa fakultas dan jurusan yang bisa kamu pilih:

  1. Fakultas Politik Pemerintahan (FPP):
    1. Politik Indonesia Terapan (PIT);
    2. Studi Kebijakan Publik (SKP);
    3. Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (PEPM)
  2. Fakultas Manajemen Pemerintahan (FMP):
    1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik (MSDM-SP)
    2. Keuangan Publik (KP);
    3. Administrasi Pemerintahan Daerah (ADPEMDA);
    4. Teknologi Rekayasa Informasi Pemerintahan (TRIP)
  3. Fakultas Perlindungan Masyarakat (FPM):
    1. Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik (MKKP);
    2. Studi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (SKPS);
    3. Praktik Perpolisian Tata Pamong (PPTP).

Lulusan IPDN jurusan di atas akan ditempatkan di jaringan Kementerian Dalam Negeri di seluruh Indonesia maupun di lembaga pemerintahan lain. Maka dari itu, tidak heran jika IPDN menjadi salah satu PT Kedinasan yang paling banyak diminati. Nah, agar kamu nggak ketinggalan mempersiapkan diri masuk kampus ini, kerjakanlah tryout gratis kedinasan IPDN yang ada di website belajar UTBK Skuling sekarang. 

Fasilitas Kampus IPDN

Selain bisa mendapatkan kuliah dengan biaya pendidikan dan biaya hidup gratis, keuntungan menjadi praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri adalah, kampus ini memiliki fasilitas yang lengkap. Diantaranya:

  1. Gedung kuliah yang memadai. Kamu nggak perlu takut kepanasan, ruang kuliah di IPDN sudah dilengkapi dengan AC;
  2. Perpustakaan yang lengkap. Perpustakaan IPDN terbilang memiliki koleksi yang cukup lengkap. Selain itu, kamu juga bisa mencari buku incaran secara langsung melalui sistem e-catalog yang tersedia di perpustakaan ini;
  3. Balairung dan gedung pertemuan. Di tempat-tempat ini, biaskianya praja IPDN berkumpul untuk makan bersama atau acara lainnya; 
  4. Tempat ibadah. IPDN dilengkapi dengan 1 masjid, 1 pura, dan 2 gereja;
  5. Lapangan olahraga. Mulai dari basket, tenis, hingga sepak bola, ada lapangan khusus yang bisa kamu gunakan selama kuliah di sini. 
  6. Asrama. Selama kuliah di IPDN, kamu nggak perlu cari kos karena sudah disediakan asrama gratis putera puteri. 

Mahasiswa IPDN memiliki jadwal harian yang cukup padat, mulai dari ibadah pagi, senam pagi, lalu apel dan tentu saja kuliah. Tapi, hal ii bukan berarti mahasiswa kampus ini nggak bisa fun. Selama kuliah di IPDN, kamu juga bisa ikut ekstrakulikuler, seperti marching band, bela diri, paduan suara dan seni kebudayaan daerah lainnya.

IPDN adalah sekolah kedinasan yang sempat diterpa masalah bullying sekitar 20 tahun silam. Meskipun hal ini adalah fakta mengenai sekolah kedinasan ini yang tidak terbantahkan, namun kini kampus ini sudah berbenah. Selain pihak kampus yang menerapkan sistem aturan no bullying yang lebih ketat, kini IPDN juga tidak memberikan uang saku atau gaji kepada mahasiswanya sebagai upaya untuk mencegah perundungan.

Cara dan Syarat Masuk IPDN

Untuk masuk ke kampus ini, kamu bisa mengikuti seleksi masuk sekolah kedinasan yang diselenggarakan oleh BKN setiap tahunnya. Berikut ini syarat masuk IPDN untuk kamu calon pamong praja Indonesia:

Syarat umum

  1. Lulusan SMA/MA sederajat;
  2. Usia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun per tanggal 1 Januari tahun berjalan;
  3. Tinggi badan minimal 160 (Pria) dan 155 (Wanita). 

Syarat administrasi

  1. Ijazah. Minimal Ijazah SMA atau MA (bukan lulusan SMK atau paket C) dengan nilai mata pelajaran rata-rata 73,0 dari 100. Hal ini terkecuali untuk muda mudi asal Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya yang nilainya minimal 65,0 dari 100;
  2. Surat keterangan penyamaan dari Kementerian. Hal ini khusus untuk peserta yang sekolah di luar negeri;
  3. Surat keterangan lulus (SKL). Syarat ini wajib untuk lulusan SMA atau MA yang belum mendapatkan ijazah. SKL wajib ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan memiliki cap basah;
  4. Nilai Bahasa Inggris minimal 75,00, kecuali untuk pendaftar yang berasal dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya;
  5. Sertifikat Bahasa Inggris. Skor minimal 400 (TOEFL) atau 5,0 (IELTS). Hal ini terkecuali untuk pendaftar dari Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya. 
  6. Surat keterangan Orang Asli Papua (OAP). Syarat ini wajib hukumnya bagi pendaftar yang mendaftar formasi OAP. Surat ini wajib ditandatangani oleh Ketua atau Anggota Majelis Rakyat Papua dan dilengkapi cap atau stempel basah;
  7. Pakta Integritas Terbaru
  8. Alamat email aktif
  9. Pas foto terbaru ukuran 4×6 dengan latar belakang merah. Saat mengambil foto ini, kamu wajib menggunakan kemeja lengan panjang berwarna putih. 
  10. Syarat domisili.
    1. Peserta tinggal atau berdomisili selama minimal 1 tahun di salah satu Kota/Kabupaten pada provinsi pendaftaran. Misalnya, kamu mendaftar IPDN di Provinsi Jawa Timur, maka minimal kamu tinggal selama 1 tahun di kabupaten atau Kota yang ada di Jawa Timur, seperti Ngawi, Madiun atau Ponorogo. 
    2. Peserta mendaftar pada Provinsi sesuai dengan ijazah SMA atau MA. Syarat ini bisa kamu gunakan jika kamu tinggal di alamat sekarang selama kurang dari 1 tahun. 

Syarat domisili ini dibuktikan dengan beberapa dokumen, seperti Kartu Keluarga (KK) dan KTP atau Kartu Identitas Anak, dan atau rapor sekolah. 

Syarat lain-lain

  1. Tidak sedang terancam atau menjalani hukuman pidana;
  2. Tidak memiliki tindik di tubuh, kecuali karena alasan agama/adat;
  3. Tidak berkacamata atau menggunakan lensa kontak;
  4. Belum pernah menikah, kawin, hamil dan melahirkan;
  5. Belum pernah diberhentikan dari IPDN atau perguruan tinggi lain karena alasan tidak terhormat;
  6. Apabila dinyatakan lolos sebagai calon praja IPDN, maka peserta wajib:
    1. Tidak mengundurkan diri;
    2. Tidak menikah/kawin selama masa pendidikan;
    3. Bersedia diangkat menjadi ASN atau CASN dengan penempatan seluruh Indonesia. 
    4. Bersedia ditempatkan di seluruh kampus IPDN pada saat proses pembelajaran;
    5. Bersedia mentaati segala peraturan yang berlaku di IPDN; dan
    6. Bersedia diberhentikan sebagai Praja IPDN jika melakukan pelanggaran. 
  7. Peserta akan dinyatakan gugur kalau terbukti melakukan pemalsuan syarat-syarat diatas. 

Tahapan Tes IPDN

Sama seperti sekolah kedinasan lainnya, tahapan tes masuk IPDN secara garis besar juga terbagi menjadi 2, yaitu tes SKD yang dilaksanakan oleh BKN dan seleksi lanjutan yang dilakukan oleh masing-masing sekolah kedinasan. 

Berikut ini tahapan tes IPDN dari mulai pembuatan akun sampai akhir:

  1. Buka laman https://dikdin.bkn.go.id/, lalu klik menu “Buat Akun”;
  2. Setelah verifikasi email, buka kembali laman https://dikdin.bkn.go.id/, dan unggah berbagai berkas persyaratan;
  3. Cetak kartu pendaftaran kamu;
  4. Petugas dari masing-masing instansi akan memverifikasi data dan dokumen kamu;
  5. Cek status kelulusan seleksi administrasi;
  6. Lakukan pembayaran sesuai dengan kode billing yang tersedia;
  7. Cetak kartu ujian;
  8. Ikuti seleksi SKD dan seleksi lanjutan;
  9. Pengumuman. 

Adapun tahapan seleksi di IPDN antara lain:

  1. Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Tes ini terdiri dari 3 subtes yang semuanya bisa kamu latih di website belajar UTBK Skuling. Tiga subtest tersebut antara lain es Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP);
  2. Tes Kesehatan 1. Tes ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara atau Biddokkes POLDA;
  3. Tes Psikologi Integritas. Tes ini juga akan dilaksanakan di Biro SDM Polda;
  4. Tes Penentuan Akhir (PANTUKHIR). Tes ini termasuk Tes Kesamaptaan 1 dan 2, pemeriksaan ulang hasil administrasi dan penampilan. 

Yuk, Belajar Bareng Skuling!

Mumpung belum telat, yuk latih kemampuan kamu mengerjakan soal-soal SKD di Skuling! Dijamin ampuh! Karena di Skuling sekarang nggak hanya ada latihan soal UTBK dan tryout UTBK online aja! Kini, tersedia juga paket latihan soal kedinasan dan tryout kedinasan untuk kamu yang ingin masuk sekolah kedinasan seperti IPDN. Jadi, tunggu apa lagi! Download Skuling sekarang, yuk!