Rangkuman Materi Biologi: Sistem Saraf Manusia

oleh | Des 13, 2024 | Tips Belajar | 0 Komentar

Pernah nggak kamu bertanya-tanya kenapa kalau pas lihat hantu kamu membeku? Atau pernah nggak kamu bertanya mengapa kamu bereaksi sedemikian rupa saat dicubit teman? Hal ini bisa terjadi karena otak kamu memerintahkan bagian tubuh tertentu untuk bereaksi sedemikian rupa.

Nah, perintah dari otak ini akan dihantarkan oleh sebuah sistem bernama sistem saraf manusia (nervous system). Berikut ini rangkuman materi Biologi  UTBK tentang sistem saraf pada manusia:

Mengenal Sistem Saraf pada Manusia dan Fungsinya

Sistem saraf adalah sistem koordinasi untuk mengolah informasi menjadi reaksi dalam tubuh manusia. Sistem saraf pada manusia terdiri dari 3 komponen utama, yaitu otak, sumsum tulang belakang dan sel saraf atau neuron. 

Sistem ini mengatur hal-hal kompleks yang kamu sadari maupun tidak disadari, seperti cara bernafas, memerintahkan organ-organ dalam tubuh bekerja sesuai dengan job desk-nya dan lain sebagainya. Sistem ini harus dijaga kesehatan dan kualitasnya. Karena sebagaimana kabel listrik di rumah, apabila salah satu bagian dari sistem ini tidak bisa berfungsi dengan baik, maka kinerja seluruh tubuh juga tidak maksimal. 

Anatomi Sistem Saraf pada Manusia

Secara garis besar, anatomi sistem saraf pada manusia dapat terbagi menjadi dua, yaitu: Central Nervous System (CNS) dan Peripheral Nervous System (PNS). CNS atau sistem saraf pusat terbagi menjadi dua organ, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Otak bertugas untuk menerima dan mengolah sinyal atau informasi yang diterima oleh sel-sel saraf. Hasil olahan sinyal ini kemudian diterjemahkan menjadi pikiran, gerak dan perasaan yang kemudian akan “didistribusikan” kembali ke tubuh sebagai reaksi. 

Hasil olahan sinyal dari otak kemudian mengalir ke sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang inilah yang kemudian menyebarkan perintah dari otak ke organ atau bagian tubuh yang bersangkutan. 

Peripheral Nervous System (PNS) atau sistem saraf tepi adalah kumpulan dari sel-sel saraf yang bertugas untuk mengirimkan perintah atau informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke organ tubuh yang bersangkutan. Dilihat dari cara kerjanya, sistem saraf tepi dapat terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Sistem saraf somatik, yaitu sistem saraf yang bertugas untuk mengirim informasi dari dan ke otak untuk menghasilkan respon yang disadari. Waktu kamu dicubit oleh seorang teman misalnya, sistem saraf somatik sensorik pada kulit kamu akan mengirim informasi cubitan ke dalam otak. Otak akan mengolahnya dan mengirimkan respon kembali ke saraf tersebut untuk menghasilkan reaksi, misalnya setelah dicubit dan merasa sakit, respon kamu adalah mengelus bagian yang dicubit. 
  2. Sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf yang bekerja secara otomatis untuk mengatur kinerja organ-organ tubuh yang tidak kamu sadari. Misalnya, mengatur cara bernafas atau mengelola keringat. Sistem saraf inilah yang juga bertanggung jawab atas respon kamu menghadapi sebuah ancaman. Sistem saraf otonom terbagi lagi menjadi dua yaitu, sistem saraf simpatik untuk mengatur respon tubuh saat ada ancaman dan sistem saraf parasimpatik yang mengatur sistem tubuh saat rileks. Jadi, bisa jadi ketika kamu melihat hantu, otak memerintahkan sistem saraf simpatik di tubuhmu untuk membuat tubuhmu terasa membeku.

Penyakit yang Menyerang Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf pada manusia bisa tidak bekerja maksimal karena banyak hal. Misalnya, karena satu dan lain hal, saraf di mata seseorang terputus, sehingga orang tersebut tidak bisa melihat dengan normal kembali. Tapi, ada beberapa jenis penyakit yang umum menyerang sistem yang satu ini. Berikut ini selengkapnya. 

1. Alzheimer

Salah satu penyakit yang umum menyerang sistem saraf manusia adalah Alzheimer. Sedikit berbeda dengan pikun biasa, Alzheimer adalah penyakit yang tidak hanya menyebabkan penurunan kemampuan mengingat, tetapi juga kemampuan kognitif secara umum dan kemampuan untuk mengatur tubuh. Biasanya, penyakit ini menyerang orang berusia 65 tahun ke atas. 

Tidak hanya itu, gejala Alzheimer juga bisa memburuk seiring dengan berjalannya waktu. Misalnya, seseorang yang terkena penyakit ini bisa jadi lupa jalan pulang meskipun jalan tersebut sudah ia lewati ribuan kali selama hidupnya. 

Alzheimer disebabkan oleh peningkatan jenis protein tertentu dalam otak. Peningkatan protein ini dapat membentuk plak yang menghalangi sistem saraf dalam otak untuk berkomunikasi satu sama lain, sehingga lambat laun banyak sel saraf yang akan mati. Saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun penggunaan obat-obatan tertentu dapat membantu pasien dalam kehidupan sehari-hari.

2. Parkinson

Berbeda dengan Alzheimer, Parkinson adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf pada manusia, khususnya saraf motorik. Penyakit ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai hormon dopamine dalam tubuh yang tidak cukup, protein yang tidak terbentuk dengan sempurna, faktor keturunan dan lain sebagainya. 

Gejala penyakit ini bervariasi, mulai dari pergerakan tubuh yang lebih lambat dibandingkan biasanya, kontrol terhadap otot wajah yang kurang baik, berbicara dengan suara yang lirih dan masih banyak lainnya. Hingga saat ini belum ada obat untuk Parkinson, namun perawatan yang teratur dapat membantu meringankan gejala-gejala yang terjadi. 

3. Stroke

Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika sel dalam otak tidak menerima cukup oksigen dari darah. Hal ini bisa terjadi apabila ada sumbatan dalam aliran darah menuju otak atau adanya pendarahan dalam otak itu sendiri. Stroke bisa terjadi pada siapa saja, namun umumnya terjadi pada individu berusia 60 tahun ke atas. 

Dampak dari stroke bisa bermacam-macam tergantung lokasi sumbatan yang terjadi di otak, mulai dari penurunan kemampuan berbicara, rasa kaku pada area tertentu, hingga menurunya kontrol atas gerak tubuh. 

4. Epilepsi

Pengiriman informasi dari dan ke dalam otak dilakukan oleh sel-sel saraf menggunakan transmisi elektrik dalam tubuh. Apabila transmisi elektrik dalam tubuh ini tidak bekerja sebagaimana seharusnya, maka tubuh akan mengalami kejang-kejang atau ayan atau epilepsi. 

Hal ini sama seperti ketika kamu menyalakan TV di dalam rumah saat terjadi hujan petir. Daya listrik yang tidak seimbang dari petir dan TV dapat menyebabkan TV tersebut meledak apabila keduanya berinteraksi satu sama lain. 

Epilepsi memang merupakan penyakit yang belum bisa disembuhkan total dan bisa terjadi pada siapapun. Akan tetapi, obat-obatan dan pendampingan dokter terhadap pasien penyakit ini dapat membantu pasien mengontrol gejala-gejala yang terjadi.

Yuk, Belajar UTBK Bareng Skuling!

Nah, sekarang kamu tahu anatomi dan cara kerja saraf manusia secara sederhana. Agar lebih mudah hafal, yuk kerjakan soal biologi UTBK di website UTBK Skuling! Gratis! Kamu juga bisa uji coba kemampuanmu di tryout UTBK online Skuling loh! Jadi tunggu apa lagi?! Tingkatkan kemampuanmu mengerjakan soal-soal UTBK bersama Skuling! Karena dengan Skuling belajar biologi seasyik bermain game!

Download Skuling untuk Android & iOS

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *