Literasi Bahasa Indonesia menjadi bagian subtes UTBK SNBT yang dikerjakan berbarengan dengan Literasi Bahasa Inggris. Salah satu materi yang sering muncul di subtes ini adalah tentang cara menentukan kalimat efektif.
Nah, agar kamu bisa mendapatkan skor tinggi di bagian literasi, coba kerjakan dan pahami soal literasi Bahasa Indonesia UTBK di bawah ini!
10+ Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK: Menentukan Kalimat Efektif dan Cara Menjawabnya
Asah kemampuan kamu dengan mengerjakan 10+ contoh soal literasi bahasa Indonesia UTBK di bawah ini:
1. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
[1] Berdasarkan data tahun 1999, luas areal mangrove di Indonesia diperkirakan mencapai 8,6 juta hektare. [2] Namun luas tersebut telah menyusut sebesar 5,58 juta hektare, atau sekitar 64 persen, antara tahun 1999 dan 2005. [3] Saat ini, 3,6 juta hektare hutan mangrove di Indonesia tidak mengalami kerusakan walaupun sebagian sisanya mengalami kerusakan ringan hingga sedang. [4] Deforestasi atau pembukaan lahan di sepanjang pantai merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap berkurangnya jumlah kawasan mangrove. [5] Proses ini menyebabkan beberapa masalah, termasuk abrasi. [6] Masyarakat pesisir mulai merasakan dampak rusaknya mangrove. [7] Panen ikan, kepiting, dan kerang dipengaruhi oleh berkurangnya pohon bakau di sepanjang pantai.
Kalimat kurang efektif pada paragraf di atas ditunjukkan oleh nomor ….
A. Nomor 7.
B. Nomor 3.
C. Nomor 1.
D. Nomor 2.
E. Nomor 5.
Jawaban: D
Pembahasan:
Kalimat [2] tidak efektif karena terdapat kekurangan penggunaan tanda baca koma (,). Kalimat tersebut diawali dengan konjungsi antar kalimat, yaitu “namun”. Setelah konjungsi antarkalimat, perlu ditambahkan tanda koma setelahnya. Perbaikan kalimat tersebut seharusnya menjadi:
“Namun, luas tersebut telah menyusut sebesar 5,58 juta hektare, atau sekitar 64 persen, antara tahun 1999 dan 2005.”
2. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
(1) Ibu kota Kabupaten Manggarai Barat Kota Labuan Bajo, mempunyai beragam tempat wisata yang bermanfaat. (2) Diantaranya adalah pantai-pantai di Labuan Bajo yang terkenal dengan pasir pantainya yang berwarna putih. Membentang ke utara dari Kota Labuan Bajo dan mencakup Pantai Pede dan Pantai Gorontalo. (3) Pantai Pasir Waecicu merupakan salah satu pantai yang sering dikunjungi pengunjung baik domestik maupun mancanegara untuk berjemur dan mandi. (4) Sangat menyenangkan menyaksikan matahari terbenam dari pantai ini. (5) Meski begitu, hampir semua pantai di pesisir Labuan Bajo merupakan tempat yang bagus untuk menyaksikan matahari terbenam.
(6) Selain itu, banyak tempat yang ditawarkan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk dikunjungi wisatawan. (7) Hal ini terlihat dari beberapa hotel bintang lima dan guest house yang berjajar di Pantai Gorontalo hingga pantai utara. (8) Akibat faktor-faktor tersebut, kunjungan wisatawan domestik dan asing meningkat di Manggarai Barat. (9) Karena investasi finansial yang dilakukan oleh bisnis dalam dan luar negeri, Kota Labuan Bajo mengalami peningkatan yang stabil dalam jumlah hotel dan restoran. (10) Istilah “Labuan Bajo” menyebar ke seluruh dunia.
Kalimat (6) pada teks bacaan di atas dikatakan tidak efektif karena ….
A. Terdapat lebih dari dua subjek.
B. Kesalahan penggunaan konjungsi dan preposisi.
C. Penempatan objek kalimat kurang tepat.
D. Kurangnya subjek dalam kalimat.
E. Tidak memiliki predikat dalam kalimat.
Jawaban: E
Pembahasan:
Kalimat (6) dikatakan tidak efektif karena tidak ada predikat atau kata kerja dalam kalimat tersebut. Kalimat tersebut hanya berisikan subjek yang diperjelas dengan kalimat keterangan. Kalimat (6) seharusnya diperbaiki menjadi:
“Selain itu, banyak tempat ditawarkan oleh pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk dikunjungi wisatawan.”
3. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
[1] Karena ia tetap diam dan kelihatannya gelisah ketika mendengar bunyi seruling kapal dari arah pelabuhan, maka saya pun memaklumi. [2] Rupanya ia ingin cepat kembali ke kapalnya. Kami sama-sama berdiri dan menjabat tangan perpisahan. [3] Lalu, saya tepuk-tepuk bahunya dan dalam bahasa Inggris saya katakan padanya basa-basi sebagai orang timur,
[4] “Mampirlah ke rumahku.”
[5] “Loudwing”, kata saya sambil membuang tisu ke lantai, “bila kapal kamu suatu ketika nanti singgah di Indonesia, jangan lupa mampir ke Jakarta, ya. Di sana nanti kamu akan dapat melihat bahwa negeri kami tidak seperti yang kalian sangka. Di Jakarta nanti kamu menemui sebuah tugu yang puncaknya ada emas 30 kilogram. Bahkan, di sana juga ada stadion yang terbesar di Asia Tenggara, ada masjid yang terbesar di Asia Tenggara”. [6] Dia mengangguk sambil tersenyum.
Kalimat [1] dikatakan tidak efektif karena ….
A. Tidak ada subjek dan objek dalam kalimat.
B. Penggunaan kata serapan yang kurang tepat.
C. Kesalahan penggunaan tanda baca koma (,).
D. Kurangnya penggunaan konjungsi dalam kalimat.
E. Tidak ada kalimat utama dalam kalimat tersebut.
Jawaban: E
Pembahasan:
Kalimat [1] dikatakan tidak efektif karena tidak ada kalimat utama dalam kalimat tersebut. Kalimat [1] hanya mengandung kalimat keterangan karena diawali dengan konjungsi “karena” dan dilanjutkan dengan konjungsi “maka”. Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki menjadi:
“Karena ia tetap diam dan kelihatannya gelisah ketika mendengar bunyi seruling kapal dari arah pelabuhan, saya pun memaklumi.”
Dengan diubahnya kalimat tersebut, kalimat utamanya terletak pada kalimat “saya pun memaklumi”.
4. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
(1) Stroke adalah perubahan fungsi otak yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke daerah otak yang terkena. (2) Akibatnya otak tidak menerima nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan. (3) Pembekuan darah pada pembuluh darah dan pecahnya pembuluh darah merupakan dua macam penyebab terjadinya stroke.
(4) Orang lanjut usia biasanya terkena stroke karena proses penuaan membuat stroke lebih mungkin terjadi akibat lemak menyumbat arteri darah, yang terpaksa menyempit. (5) Pada baru-baru ini jumlah remaja dan usia produktif (15–40 tahun) telah diamati mengalami peningkatan kasus stroke. (6) Stres, genetika, dan pilihan gaya hidup yang buruk seperti minum alkohol dan merokok adalah penyebab utama stroke pada kelompok ini. (7) Dalam kasus stroke remaja, faktor keturunan merupakan penyebab utama terjadinya stroke. (8) Kerapuhan pembuluh darah atau kelainan sistem darah seperti thalasemia dan hemofilia yang diturunkan dari orang tua pasien sering menjadi penyebab stroke. (9) Seorang anak lebih mungkin terkena stroke jika salah satu orang tuanya menderita diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung.
Kalimat tidak efektif dalam bacaan di atas dapat ditemukan pada kalimat nomor ….
A. 8.
B. 7.
C. 6.
D. 5.
E. 4.
Jawaban: D
Pembahasan:
Kalimat (5) tidak memiliki subjek. Syarat kalimat efektif adalah memiliki subjek, predikat, objek, dan keterangan. Agar kalimat menjadi efektif, tambahkan tanda koma setelah frasa “Pada baru-baru ini”. Frasa tersebut menunjukkan keterangan waktu yang mengakibatkan tidak munculnya subjek pada kalimat. Maka dari itu, kalimat perlu diubah menjadi: “Pada baru-baru ini, jumlah remaja dan usia produktif (15–40 tahun) telah diamati mengalami peningkatan kasus stroke. “
5. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
(1) Kenaikan harga minyak dunia telah membuat selisih harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi semakin melebar. (2) Keadaan ini, yang memicu peningkatan peralihan konsumsi dari BBM nonsubsidi ke BBM bersubsidi. (3) Tidak mengherankan jika realisasi subsidi BBM hingga akhir tahun ini diperkirakan menembus angka 41 juta kiloliter dari rencana yang dipatok APBN-P 2011 yang hanya 40,4 juta kiloliter.
(4) Kondisi tersebut tentu tidak menguntungkan karena APBN jelas-jelas terbebani. (5) Subsidi BBM juga menciptakan ketidakadilan karena penikmat subsidi BBM adalah kelompok masyarakat menengah ke atas. (6) Di sisi lain, alokasi subsidi BBM yang besar menyebabkan anggaran belanja untuk sektor lainnya (termasuk bagi kelompok miskin) menjadi berkurang. (7) Apalagi, dengan tidak adanya pengendalian konsumsi BBM bersubsidi juga menimbulkan efek negatif lainnya yang tidak kalah berat. (8) BBM bersubsidi menimbulkan pemborosan dalam hal konsumsi energi tak terbarukan. (9) Kondisi ini sama saja dengan mempercepat proses terjadinya kelangkaan energi.
(10) BBM bersubsidi hanya menguntungkan pemilik kendaraan pribadi sehingga menimbulkan persoalan pelik bagi sistem transportasi darat di kota-kota besar. (11) Akibatnya, industri transportasi massal menjadi tidak menarik, yang sebenarnya diharapkan dapat memecah masalah keruwetan transportasi darat. (12) Di sisi lain, BBM bersubsidi menimbulkan ketidakadilan antarwilayah karena penikmat subsidi BBM justru adanya di kota-kota besar dan golongan kaya.
(13) Jelaslah, mempertahankan kebijakan subsidi BBM sebenarnya lebih banyak efek negatifnya dibandingkan dengan manfaatnya. (14) Oleh karena itulah, kebijakan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi semestinya segera direalisasikan. (15) Apabila tidak dibatasi, dikhawatirkan menimbulkan implikasi negatif yang lebih berat. (16) Kini di tangan pemerintah bola untuk menetapkan opsi pengaturan penggunaan BBM bersubsidi berada.
Kalimat yang tidak efektif ditemukan pada…
A. (1) dan (5)
B. (3) dan (7)
C. (4) dan (14)
D. (8) dan (15)
E. (10) dan (16)
Jawaban: B
Pembahasan:
Kalimat yang tidak efektif dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah tidak jelasnya subjek dan predikat nya. Pada teks tersebut, kalimat yang tidak memiliki kejelasan subjek dan predikat adalah kalimat (3) Tidak mengherankan jika realisasi subsidi BBM hingga akhir tahun ini diperkirakan menembus angka 41 juta kiloliter dari rencana yang dipatok APBN-P 2011 yang hanya 40,4 juta kiloliter” dan (7) Apalagi, dengan tidak adanya pengendalian konsumsi BBM bersubsidi juga menimbulkan efek negatif lainnya yang tidak kalah berat.
6. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Efektif
Kalimat yang memenuhi kaIdah kalimat efektif adalah…
A. Pelangi merupakan cahaya aneka warna dengan garis sejajar yang tampak di langit.
B. Pelangi muncul karena butiran-butiran air hujan bertebaran di atmosfer pada saat sebelum atau sesudah hujan, terkena sinar matahari.
C. Sinar matahari ini akan dipatahkan oleh butiran-butiran air hujan.
D. Pada saat titik air hujan membiaskan cahaya dan menghasilkan deretan warna yang berbeda-beda.
E. Deretan warna berbeda-beda antara satu sama lain, yaitu spektrum.
Jawaban: A
Pembahasan:
Kalimat lain dalam pilihan jawaban lainnya tidak efektif karena:
B. Boros (butiran-butiran air hujan)
C. Boros (butiran-butiran air hujan)
D. Tidak memiliki subjek dan predikat
E. Tidak memiliki predikat
7. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Efektif
Mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pernikahan anak kami yang akan kami selenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021.
Kalimat di atas dikatakan tidak efektif sehingga perlu diperbaiki menjadi ….
A. Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara pernikahan anak kami yang akan diselenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021.
B. Diharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pernikahan anak kami yang akan kami selenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021.
C. Mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu sekalian pada acara Pernikahan anak kami yang akan diselenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021.
D. Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pernikahan anak kami yang akan kami selenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021.
E. Harapannya kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pernikahan anak kami yang akan kami selenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021.
Jawaban: A
Pembahasan:
Kalimat “Mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara Pernikahan anak kami yang akan kami selenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021” tidak efektif karena tidak memiliki subjek, penggunaan huruf kapital yang salah, dan penggunaan kata berulang. Maka dari itu, kalimat perlu diperbaiki menjadi:
“Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu pada acara pernikahan anak kami yang akan diselenggarakan pada Senin, 15 Januari 2021.”
8. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Efektif
[1] Hak asasi manusia secara umum merupakan hak asasi yang dimiliki setiap manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan. [2] Ini menandakan bahwa Tuhan telah memberikannya kepada makhluknya sebagai anugerah. [3] Hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dari keberadaan individu manusia. [4] Hak asasi manusia tidak dapat dicabut untuk tujuan politik atau tujuan lain, karena hal tersebut akan merampas martabat seseorang, yang merupakan inti dari cita-cita manusia. [5] Namun bukan berarti hak asasi manusia bisa ditegakkan sepenuhnya karena bisa saja melanggar hak asasi orang lain. [6] Memperjuangkan hak diri sendiri dan mengesampingkan hak orang lain adalah tindakan yang kejam. [7] Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain.
Kalimat [5] tidak efektif sehingga harus diperbaiki menjadi ….
A. Akan tetapi ….
B. Namun ….
C. Namun, ….
D. Tetapi, ….
E. Maka dari itu, ….
Jawaban: C
Pembahasan:
Konjungsi “namun” merupakan konjungsi antarkalimat. Maka dari itu, penulisannya perlu ditambahkan tanda koma (,) setelah konjungsi. Jadi, kalimat tersebut harus diperbaiki menjadi:
“Namun, bukan berarti hak asasi manusia bisa ditegakkan sepenuhnya karena bisa saja melanggar hak asasi orang lain.”
9. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
Para pegawai perusahaan menerima gaji setiap awal bulan dan dibelanjakan sebagian untuk keperluan sehari-hari.
Kalimat tersebut tidak efektif sehingga harus diperbaiki menjadi ….
A. Menghilangkan kata pada.
B. Menghilangkan kata para.
C. Menambahkannya akhiran -nya pada kata gaji.
D. Mengganti kata dibelanjakan menjadi membelanjakannya.
E. Mengganti frasa sehari-hari menjadi sehari.
Jawaban: D
Pembahasan:
Kata dibelanjakan kurang tepat karena tidak paralel atau sejajar dengan kata kerja sebelumnya. Kalimat tersebut dihubungkan dengan konjungsi antarkalimat sejajar sehingga penggunaan kata kerja pun harus selaras. Kata kerja sebelumnya adalah menerima yang merupakan kata kerja aktif. Maka dari itu, kata dibelanjakan pun harus diubah menjadi membelanjakannya agar sejajar.
10. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Efektif
Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang bisa disebut sebagai kalimat efektif?
A. Anak-anak itu berlarian di lapangan sambil bermain layangan.
B. Rini gemar sekali memasak, sehingga ia memutuskan untuk menjadi koki.
C. Terjadi tawuran antar pelajar yang cukup meresahkan warga sekitar.
D. Handoko ingin mengunjungi ayahnya di Sumatera pascawisuda bulan ini.
E. Burung-burung berterbangan dengan indahnya di langit biru.
Jawaban: D
Pembahasan:
Kata “pasca” adalah bentuk terikat yang perlu ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Jadi, penulisan “pascawisuda” dalam kalimat tersebut sudah benar dan efektif. Namun, perlu diingat bahwa penulis “pasca” tidak bisa diikuti dengan frasa, seperti pascaberkabungnya, pascameletusnya, dst. Penulisan tersebut salah sehingga harus dipisah agar menciptakan kalimat efektif.
11. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
[1] Banyak orang dari segala usia mempunyai kadar kolesterol tinggi, dan risikonya terus meningkat seiring bertambahnya usia. [2] Kolesterol tinggi ini biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol. [3] Merokok, jarang olahraga, dan stres semuanya berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol. [4] Selain itu, faktor genetik atau keturunan, seperti penderita hipertensi, obesitas, diabetes melitus, dan memiliki riwayat keluarga saudara kandung, juga harus diwaspadai karena rentan terkena hipertensi dan penyakit jantung koroner.
Kalimat tidak efektif pada teks bacaan di atas dapat ditemukan pada kalimat nomor ….
A. Kalimat 1.
B. Semua jawaban benar.
C. Kalimat 4.
D. Kalimat 2.
E. Kalimat 3.
Jawaban: E
Pembahasan:
Kalimat 3 tidak efektif karena kurangnya penggunaan tanda koma (,). Seharusnya kalimat tersebut diperbaiki menjadi seperti di bawah ini:
Merokok, jarang olahraga, dan stres, semuanya berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol.
12. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia – Kalimat Tidak Efektif
[1] Hanya ada satu cara untuk membasmi nyamuk yang menularkan demam berdarah dengue (DBD), yaitu melalui edukasi masyarakat. [2] Nyamuk Aedes berkembang biak di air jernih yang tergenang, bukan air limbah atau sampah. [3] Oleh karena itu, segala sesuatu yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk harus dimusnahkan. [4] Pendekatan pencegahannya bukan dengan penyemprotan (fogging), namun membunuh nyamuk dengan larvasida, karena nyamuk dewasa hidup tidak lebih lama dari jentiknya. [5] Nyamuk dewasa disemprot hanya jika sudah terinfeksi.
Kalimat [4] tidak efektif sehingga harus diperbaiki menjadi ….
A. Fogging, melainkan.
B. Fogging, tetapi.
C. Fogging, tetapi.
D. Fogging, melainkan.
E. Fogging, akan tetapi.
Jawaban: D
Pembahasan:
Kata bahasa asing perlu ditulis cetak miring sehingga penulisan fogging harus diubah menjadi fogging. Lalu, konjungsi “namun” merupakan kata hubung antarparagraf sehingga perlu diubah menjadi konjungsi antarkalimat. Konjungsi yang tepat untuk menggantinya adalah “melainkan” karena berpasangan dengan kata “bukan”.
Yuk, Kerjakan Lebih Banyak Latihan Soal di Skuling!
Bagaimana? Apakah cukup menantang latihan soal di atas? Jika kamu masih mau berlatih banyak soal dengan berbagai macam jenis, kamu bisa coba kerjakan soal di aplikasi tryout UTBK SNBT yaitu Skuling!
Skuling menyediakan ribuan soal TPS UTBK SNBT mulai dari Penalaran Umum (PU), Penalaran Matematika (PM), Literasi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, Pengetahuan dan Pemahaman Umum (PPU), hingga materi soshum dan saintek.
Skuling juga menyediakan beragam informasi menarik seputar UTBK, PTN, hingga beasiswa di blog Skuling. Jadi, stay tune di blog Skuling untuk update informasi terbarunya, ya!
0 Komentar