Table of Contents

Dunia Perkuliahan

8 Tips Menghemat Pengeluaran untuk Mahasiswa di Perantauan

Table of Contents

Nggak bisa dipungkiri kalau salah satu tantangan menjadi mahasiswa perantauan adalah berhemat. Apalagi jika kamu menggantungkan pendapatan bulanan dari uang saku orang tua atau beasiswa aja. Pasalnya, uang saku dari orang tua acap kali cukup terbatas, sementara kebutuhan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa cukup banyak. 

Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghemat pengeluaran bulanan kamu:

8 Tips Menghemat Pengeluaran Mahasiswa di Perantauan

1. Sisihkan dan bukan sisakan

Tips menghemat pengeluaran mahasiswa perantauan yang pertama adalah menyisihkan sebagian uang saku untuk ditabung terlebih dahulu setiap bulannya. Misalnya, setiap bulan kamu dapat uang saku sebesar Rp1.000.000 dari orang tua di luar biaya kos atau asrama, maka sisihkan setidaknya Rp100.000 (10%) untuk ditabung. 

Tujuannya adalah supaya uang saku kamu nggak hanya habis untuk makanan atau jajan aja, ada sebagian yang sudah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak. 

2. Masak sendiri

Salah satu tips menghemat uang yang paling utama untuk mahasiswa perantauan adalah belajar masak sendiri. Karena biasanya, makanan adalah sumber pengeluaran paling besar dari seorang mahasiswa. 

Belajar masak sendiri memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah kamu bisa memastikan kebersihan dan kesehatan makanan yang kamu konsumsi, menghemat uang dan tentunya belajar skill baru yang akan sangat dibutuhkan di masa depan nantinya. 

Berikut ini beberapa pro tips masak sendiri untuk mahasiswa di perantauan:

  • Pilih kos-kosan yang dilengkapi dengan dapur dan kulkas bersama, karena beberapa kos-kosan hanya ada dapur dan tidak punya kulkas. Padahal, kulkas sangat penting untuk menyimpan dan mengawetkan makanan.
  • Pilih magic com yang bisa digunakan untuk masak sayur juga. Jika kamu ada uang berlebih, kamu juga bisa membeli air fryer sebagai ganti wajan penggorengan. 
  • Beli sayur aja, sementara nasi masak sendiri. Kalau kamu tidak sempat masak, maka kamu bisa buat nasi aja, sementara sayur dan lauk-pauknya bisa beli di warung terdekat. Biasanya, hal ini cukup menghemat. Jika satu bungkus nasi, sayur dan tahu bisa Rp10.000 untuk satu kali makan, maka Rp10.000 untuk sayur dan tahu cukup untuk makan 3 kali. 
  • Saat ini ada juga paket sayur yang dijual di supermarket. Harganya bervariasi antara Rp15.000 sampai Rp20.000 per bungkus sudah termasuk berbagai jenis sayuran dan lauk yang dibutuhkan. Bahan makanan seperti ini biasanya cukup untuk makan sehari atau dua hari. 
  • Cari makanan gratis. Pro tips selanjutnya adalah mencari makanan gratis dengan ikut berbagai acara yang menyediakan makanan, seperti seminar gratis atau kalau saat puasa, bisa berburu takjil ke masjid-masjid. 

3. Mencuci sendiri

Salah satu enaknya kuliah di Indonesia dibandingkan di luar negeri adalah ada tukang laundry yang siap membersihkan baju kamu jika kamu tidak sempat mencuci sendiri. BIaya laundry ini mulai dari Rp4.000 per kg sampai belasan ribu rupiah tergantung berat baju tersebut dan kecepatan pencucian yang kamu inginkan. 

Meskipun tampak kecil, namun jika seminggu sekali kamu mencuci 3 kilogram baju, maka sebulan bisa sampai Rp64.000 hanya untuk mencuci saja loh. Belum lagi jika ada biaya antar jemputnya juga. Nah, berikut ini pro tips untuk menghemat biaya laundry atau mencuci sendiri:

  • Pilih kos-kosan yang dilengkapi dengan jemuran memadai. Perlu diketahui kalau kos-kosan jaman sekarang tidak jarang berbentuk kotak tanpa area yang memadai untuk menjemur baju. Banyak juga diantaranya yang tidak dilengkapi dengan mesin cuci bersama. Jadi, alangkah baiknya jika kamu memilih kos-kosan yang dilengkapi dengan area jemuran yang cukup luas dan (jika memungkinkan) mesin cuci. 
  • Pilih baju yang harus dicuci pakai mesin. Jika kompleks kosan kamu tidak dilengkapi dengan mesin cuci, maka kamu bisa berhemat biaya laundry dengan mencuci sebagian baju yang ringan. Misalnya, baju dengan kain katun dicuci sendiri pakai tangan, sementara celana, jaket atau rok jeans yang notabene berat, dikirim ke tempat laundry. 

Mencuci sendiri tidak hanya membuat kamu bisa hemat, tetapi juga dengan mencuci sendiri, kamu bisa mencegah kehilangan baju (yang seringkali terjadi saat dilaundry) dan memastikan kesucian baju tersebut (khusus untuk mahasiswa atau mahasiswi muslim yang kesucian baju harus diperhatikan). 

4. Jalan kaki atau naik sepeda ke kampus

Salah satu komponen biaya yang harus diperhatikan oleh mahasiswa rantau adalah biaya transportasi dari kampus ke kos. Untuk menyiasatinya, kamu bisa memilih kos yang terletak dekat dengan kampus dan pergi ke kampus dengan jalan kaki atau naik sepeda. 

Selain itu, beberapa kampus juga menyediakan asrama yang mana biasanya asrama ini terletak tidak jauh dari lokasi kampus utama. Manfaatkan fasilitas-fasilitas ini sebaik mungkin untuk menghemat pengeluaran bulanan kamu. 

5. Wifi-an di kampus

Paket data internet adalah kebutuhan pokok untuk mahasiswa zaman sekarang. Internet dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, mencari lowongan part-time sampai akses ke Skuling Pro.

Salah satu cara yang penulis lakukan saat menjadi mahasiswa dulu dan kini adalah dengan “wifi-an di kampus”. Pasalnya, kampus-kampus terkemuka di Indonesia pastinya menyediakan wifi gratis untuk digunakan oleh mahasiswa. Jadi, jika kosan kamu tidak menyediakan wifi gratis, tentu kamu bisa mengerjakan tugas di kampus untuk menghemat biaya paket data. 

6. Manfaatkan fasilitas langganan untuk “Mahasiswa”

Sebagai mahasiswa, tentu kamu butuh untuk berlangganan beberapa aplikasi, seperti Google Drive, Canva, Grammarly dan lain sebagainya. Kamu tahu nggak sih, kalau beberapa kampus menyediakan fasilitas langganan ke aplikasi-aplikasi tersebut secara gratis? UGM misalnya, dengan menggunakan email UGM, kamu bisa mengakses penyimpanan Google Drive hingga 5 Terabyte secara gratis dari yang biasanya hanya 1 GB atau 15 GB.  Menarik bukan?

Selain itu, beberapa aplikasi, seperti YouTube dan Spotify juga menyediakan langganan khusus untuk mahasiswa yang tentunya dengan biaya langganan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya langganan biasa. Hanya saja, untuk memanfaatkan hal ini, kamu harus bisa membuktikan kalau kamu memang seorang mahasiswa. 

7. Beli barang bekas

Tips menghemat pengeluaran mahasiswa yang ketujuh adalah dengan membeli barang bekas. Ada banyak kebutuhan mahasiswa rantau yang sebenarnya bisa dibeli dalam kondisi bekas (secondhand). Tidak hanya baju, kamu juga bisa membeli perabotan kos sampai laptop bekas juga bisa. 

Hanya saja, kamu perlu teliti sebelum membeli barang-barang tersebut, khususnya jika membeli barang elektronik. Terkadang, harga barang tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. 

8. Kurangi latte factor

Latte factor adalah istilah untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil namun sering, sehingga apabila dijumlahkan dalam satu bulan bisa cukup besar. Misalnya, setiap hari kamu membeli kopi di suatu kafe tertentu dengan pengeluaran Rp20.000 per cup, maka untuk sebulan saja bisa Rp600.000. 

Latte factor ini juga termasuk biaya-biaya yang harus kamu keluarkan saat nongkrong bersama teman lain sebagainya. Komponen biaya latte  factor inilah yang harus kamu kurangi pertama kali saat ingin berhemat. 

Yuk, Temukan Informasi Menarik Seputar Perkuliahan Lainnya  di Skuling!

Mulai kehidupan kuliah kamu dengan menyimak info-info menarik seputar dunia perkuliahan di website belajar UTBK Skuling! Karena dengan Skuling Pro, kamu nggak hanya bebas mengerjakan jutaan latihan soal UTBK online dan puluhan paket tryout gratis, tetapi juga tahu informasi terkini soal beasiswa dan hal-hal menarik seputar perkuliahan lainnya. Kuy, Skulingin aja!