Apa Itu SNBP?  Syarat, Prosedur & Perbedaannya dengan SNMPTN

oleh | Feb 11, 2025 | Persiapan Kuliah | 0 Komentar

Seleksi masuk perguruan tinggi di Indonesia terus berubah seiring dengan perkembangan zaman. Dulu, pada zaman penulis masuk kampus pertama kali, ada tiga jenis seleksi, yaitu seleksi mandiri, SNMPTN jalur undangan dan SNMPTN jalur tertulis atau SBMPTN. 

Beberapa tahun kemudian, SBMPTN tertulis kemudian berubah menjadi UTBK atau Ujian Tulis Berbasis Komputer dengan materi ujian yang kurang lebih sama. Sejak tahun 2023, SNMPTN undangan dan UTBK-SBMPTN berubah lagi menjadi SNBP dan SNBT. Kali ini tidak hanya nama dan cara ujiannya saja yang berubah tapi materinya juga. 

Dalam artikel kali ini, penulis akan membahas apa saja perbedaan antara SNMPTN jalur undangan dengan SNBP. Simak sampai habis, ya!

Apa Itu SNBP?

SNBP adalah singkatan dari Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi . Sesuai dengan namanya, SNBP adalah seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang menggunakan prestasi siswa semasa sekolah. Prestasi yang dimaksud disini bukan hanya prestasi akademik, tetapi juga non akademik. 

Prestasi akademik dibuktikan dengan nilai rata-rata rapor, sementara prestasi non akademik dibuktikan dengan portofolio prestasi. Jadi, dalam seleksi SNBP ini, setidaknya ada dua dokumen yang harus diunggah baik oleh siswa maupun sekolah, yaitu rapor dan portofolio prestasi. 

Bagi mahasiswa, seleksi SNBP membuka peluang untuk masuk ke kampus impian dengan tanpa mengerjakan tes tambahan. Adapun bagi kampus, seleksi SNBP bermanfaat untuk membantu memilih calon mahasiswa terbaik untuk masuk ke perguruan tinggi tersebut. 

Sama seperti SNMPTN, “jatah” calon mahasiswa yang lulus masuk kuliah melalui jalur ini minimal 20% dari total seluruh mahasiswa baru yang diterima. Jadi misalnya, sebuah kampus menerima 1.000 orang mahasiswa baru, maka jumlah mahasiswa yang lolos dari seleksi SNBP adalah 200 (minimal). 

Syarat dan Ketentuan SNBP

Berbeda dengan SNBT, tidak semua siswa kelas 12 bisa mendaftar kampus impian melalui jalur ini. Siswa kelas 12 tersebut harus terdaftar menjadi “siswa eligible” untuk mendaftar SNBP. Jumlah siswa eligible ini tidak hanya ditentukan oleh nilai kamu selama sekolah, tetapi juga ditentukan oleh akreditasi sekolah. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Sekolah akreditasi A: 40% dari total seluruh siswa kelas 12
  • Sekolah akreditasi B: 25% dari total seluruh siswa kelas 12
  • Sekolah akreditasi C: 5% dari total seluruh siswa kelas 12

Misalnya, SMA Insan Harapan adalah sekolah dengan akreditasi B yang memiliki 300 orang siswa di kelas 12. Maka, jumlah siswa eligible yang bisa didaftarkan oleh SMA ini untuk ikut SNBP adalah 75 orang (25% kali 300). 

Selain harus disesuaikan dengan jumlah jatah sekolah, berikut ini syarat dan ketentuan SNBP untuk siswa maupun sekolah:

1. Syarat SNBP untuk siswa

  1. Siswa SMA/SMK/MA sederajat lulusan tahun 2025. Berbeda dengan SNBT, SNBP tidak bisa diikuti oleh siswa gap year.
  2. Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Jika kamu belum punya KTP, kamu bisa menggunakan nomor NIK yang tertera di sebelah nama kamu di Kartu Keluarga. 
  3. Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang telah terdaftar di PDSS. 
  4. Portofolio terkait bagi siswa yang mendaftar jurusan seni atau olahraga. 
  5. Memiliki prestasi akademik atau non akademik sesuai dengan ketentuan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dituju. 

2. Syarat SNBP untuk sekolah

  1. Memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
  2. Memenuhi ketentuan syarat akreditasi. Seperti yang disebutkan di atas, jatah sekolah dengan akreditasi A adalah 40%, akreditasi B adalah 25% dan akreditasi C adalah 5%. 
  3. Mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

Untuk poin nomor 3 ini, pastikan kamu dan teman-temanmu secara aktif meminta pihak sekolah untuk mengisi PDSS. Sebab dalam kasus-kasus yang telah lalu, banyak siswa yang tidak bisa mengikuti SNBP ini karena pihak sekolah belum menyelesaikan pengisian PDSS sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan. 

Prosedur Pendaftaran SNBP

  1. Buka https://snbp-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/
  2. Masukkan email dan password akun SNPMB kamu. Sekali lagi, kamu bisa mengetahui email dan password ini dari pihak sekolah. 
  3. Klik sign in
  4. Laman akan menampilkan data profil kamu. Pastikan data profil tersebut benar, sebab data selain data jumlah tanggungan tidak bisa diubah. 
  5. Setelah benar, kamu bisa tekan tanda centang. 
  6. Pilih kampus dan prodi yang kamu inginkan. Apabila kamu memilih 2 prodi yang berbeda, maka salah satu dari prodi tersebut harus diambil di kampus yang sama dengan tempat tinggal kamu. Sementara jika kamu memilih 2 prodi tapi sama, maka kamu bisa memilih kampus manapun. Misalnya, kamu tinggal di Kediri dan ingin mengambil prodi kedokteran umum dan keperawatan. Maka setidaknya salah satu dari prodi tersebut harus ditempuh di Jawa Timur. Sementara jika kamu memilih prodi kedokteran saja, maka kamu bisa mengambil kampus dari provinsi manapun. 
  1. Unggah portofolio jika kamu ingin masuk ke jurusan seni atau olahraga. Pastikan file portofolio tidak berukuran lebih dari 100 MB.
  2. Isi data prestasi. Pilih 3 prestasi terbaikmu selama SMA dan unggah sertifikatnya di bagian ini. Sertifikat bisa berbentuk pdf, png atau jpg dan tidak boleh lebih dari 100 MB.
  3. Cek kembali seluruh data yang kamu masukkan. Pastikan tidak ada kesalahan, sebab kamu tidak bisa memperbaiki kesalahan tersebut apabila data sudah diunggah. 
  4. Jika sudah benar, masuk ke bagian finalisasi dan beri tanda centang pada kotak yang tersedia.
  5. Selesai. 

Kriteria Penilaian di SNBP

Sukses atau tidaknya kamu lolos SNBP ditentukan oleh banyak faktor. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa faktor yang menentukan nilai SNBP adalah:

Prestasi akademik dan non akademik. 

Berbeda dengan mitos SNBP yang beredar di masyarakat, nilai rapor bukan faktor utama lulus masuk PTN melalui jalur ini. Tapi, pihak kampus akan menilai rata-rata keseluruhan nilai rapor kamu dari semester 1-5, nilai rata-rata mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan yang kamu tuju dan tentunya portofolio. Bobot nilai rapor dalam menyusun skor ini minimal 50%, sementara bobot portofolio maksimal 50%.

Indeks sekolah

Indeks sekolah adalah nilai atau skor tertentu yang bisa mempengaruhi penerimaan siswa di sekolah tersebut di SNBP. Dari pihak Kementerian, indeks sekolah utamanya ditentukan oleh skor UTBK siswa siswi sekolah tersebut di masa lampau. Ini artinya, jika rata-rata skor UTBK alumni sekolah kamu bagus, maka indeks sekolah tersebut juga bagus, begitu pula sebaliknya. 

Tapi, pihak kampus bisa jadi punya indeks sekolah sendiri. Bahan penyusun indeks sekolah dari pihak kampus ini bermacam-macam, mulai dari faktor kedaerahan, akreditasi sekolah, alumni sekolah, sampai jumlah siswa yang diterima di SNBP di masa lalu tapi tidak melakukan daftar ulang (tidak jadi masuk kampus tersebut). Misalnya, ada sekitar 15 siswa angkatan kakak kelas kamu yang tidak jadi masuk UGM lewat SNBP. Maka, ada kemungkinan UGM akan menurunkan indeks sekolah kamu.

Prioritas kampus

Menurut Bekti Cahyo Hidayanto, S.Si., M.Kom dalam Sosialisasi SNBP tahun 2024 di UNPAD (2024), probabilitas siswa diterima di kampus pilihan pertama akan lebih besar dibandingkan   probabilitas siswa diterima di kampus pilihan kedua. Hal ini bukan karena pihak kampus tidak mau diduakan, tetapi karena pihak Kementerian akan mendistribusikan data siswa yang memilih kampus tersebut di pilihan pertama terlebih dahulu. 

Misalnya, ada 100.000 peserta SNBP di seluruh Indonesia, 2.000 diantaranya menjadikan PTN A sebagai pilihan pertama, 1000 lainnya menjadikan PTN tersebut sebagai pilihan kedua. Maka, data 2.000 siswa yang menjadikan PTN A sebagai pilihan pertama itulah yang diberi ke kampus terlebih dahulu. Baru jika hasil seleksi 2.000 siswa tersebut tidak memenuhi daya tampung, 1000 siswa yang menjadikan PTN A sebagai pilihan kedua akan dipertimbangkan. 

Lintas Jurusan

Sebenarnya, lintas jurusan (linjur) boleh-boleh saja dalam SNBP maupun SNBT. Hanya, pihak kampus akan memiliki kebijakan penilaian tertentu mengenai hal ini. Sebab, kemampuan kamu untuk mempelajari materi yang benar-benar baru di jurusan baru tentu tidak sepenuhnya bisa digambarkan dengan nilai rapor SMA kamu. 

Data-data dari keempat hal di atas lalu akan diolah sedemikian rupa untuk kemudian membentuk skor penerimaan masing-masing siswa. Siswa pendaftar SNBP kemudian dipilih oleh pihak kampus dan jurusan sesuai dengan skor ini dan jumlah daya tampung setiap jurusan.

Nah, setelah mengetahui kriteria penilaian SNBP di atas, sebaiknya kamu menyusun strategi lolos SNBP sejak dini. Misalnya, mulai tanya-tanya ke alumni PTN terkait, konsultasi dengan guru BK maupun dengan mulai belajar ekstra menggunakan website belajar UTBK online seperti Skuling

Perbedaan SNBP dan SNMPTN

1. Penyelenggara

Sebelum diubah menjadi SNBP, SNMPTN dikelola oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Adapun saat ini, SNBP dikelola oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP). 

2. Transparansi komponen penilaian

Seiring dengan berkembangnya sosial media dan YouTube, semakin transparan pula pihak Kementerian dan kampus dalam menyampaikan komponen dan kriteria penilaian SNBP. Seperti yang telah dijabarkan di atas, SNBP dinilai dari banyak faktor, termasuk nilai rata-rata rapor (minimal 50%) dan portofolio (maksimal 50%) dan berbagai faktor lainnya di atas.  

Nilai rapor yang dipertimbangkan juga berbeda. Jika SNMPTN disesuaikan dengan kelompok bidang studi yang dituju, maka SNBP mempertimbangkan keseluruhan nilai rapor juga. 

Perbedaan lainnya adalah, dalam beberapa edisi SNMPTN, peserta yang sudah lulus masuk PTN melalui jalur ini masih bisa mendaftar SBMPTN. Namun demikian, sejak sekitar tahun 2020 dan hingga kini berubah nama menjadi SNBP, peserta SNBP yang dinyatakan diterima tidak bisa ikut SNBT maupun ujian mandiri.

Tembus Kampus Impianmu Bareng Skuling! 

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan kalau memilih jurusan untuk SNBP tidak bisa sembarangan! Gunakan fitur campus success probability di Skuling untuk membantu kamu menentukan peluang diterima masuk ke kampus impian entah itu lewat jalur SNBP, SNBT maupun mandiri. 

Caranya adalah, daftar Skuling Pro lalu kerjakan tryout utbk online di Skuling tryout sebanyak mungkin dan masukkan kampus dan jurusan impian kamu. Kans kamu masuk ke kampus dan jurusan ini akan disesuaikan dengan skor tryout SNBT yang sudah kamu kerjakan. 

Masih kurang puas dengan hasilnya? Asah kemampuan kamu lebih dalam dengan mengerjakan belasan ribu latihan soal UTBK di Skuling Freestyle. Buat kampus impian ada di tangan bersama Skuling sekarang juga!

Download Skuling untuk Android & iOS

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *