Daftar Pertanyaan Wawancara Beasiswa dan Jawabannya,  Ikuti Tips Ini!

oleh | Jul 2, 2025 | Dunia Perkuliahan | 0 Komentar

Tes wawancara atau interview seringkali menjadi tahapan terakhir dalam seleksi apapun, termasuk seleksi beasiswa jenjang S1 dalam negeri. Dalam tes wawancara beasiswa, tidak jarang peserta akan diwawancara dalam waktu 30 menit sampai 1 jam oleh lebih dari 1 orang penguji. Nggak jarang juga, salah satu diantara para penguji tersebut adalah seorang psikolog. 

Oleh karena itu, tahapan tes ini harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Salah satu caranya adalah dengan membaca kisi-kisi pertanyaan beasiswa dan membuat daftar jawaban. Berikut ini beberapa daftar pertanyaan tes wawancara beasiswa kuliah dan tips menjawabnya:

Daftar Pertanyaan Wawancara Beasiswa dan Jawabannya

Tidak semua seleksi beasiswa S1 dalam negeri ada sesi wawancara pada tahap akhir seleksi. Tetapi, jika kamu berhasil lolos hingga tahapan tersebut, berikut merupakan daftar pertanyaan yang biasanya ditanyakan pada saat wawancara beasiswa beserta jawabannya.

1. Ceritakan tentang dirimu

Sebagai awalan, penguji biasanya akan meminta kamu untuk memperkenalkan diri dengan kalimat perintah di atas atau kalimat “Please, introduce yourself”. Tidak ada cara yang baku untuk menjawab pertanyaan ini, namun kamu bisa menjawab dengan skema past, present, future

Contoh jawaban:

Pertama-tama, terima kasih atas kesempatan yang Bapak/Ibu berikan. Perkenalkan nama saya Ardelia Widia Kusumastuti. Saya lulus SMAN 2 Banguntapan, Bantul tahun 2018 dan sekarang sedang menempuh pendidikan di Jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sejak berada di SMA, saya percaya bahwasannya skill leadership dibutuhkan untuk menjadi seorang manajer sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu, saya melamar beasiswa ini sebab saya percaya bahwa pendidikan kepemimpinan yang disediakan oleh lembaga pemberi beasiswa ini dapat membantu saya mengembangkan leadership skill berbasis transformasi digital dan sosial di sektor manajemen sumber daya manusia.

2. Apa kelebihan dan kekurangan kamu?

Dalam beberapa seleksi beasiswa S1 maupun S2, pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan ini termasuk ke dalam pertanyaan yang harus dijawab dalam formulir pendaftaran beasiswa. Jika program beasiswa yang kamu tuju memiliki pertanyaan ini di formulir, pastikan jawaban kamu saat wawancara sesuai dengan isian formulir tersebut.

Misalnya, di formulir kamu menuliskan bahwa kelebihan kamu adalah memiliki suara yang bagus, maka saat wawancara, jawab pertanyaan ini dengan pernyataan kalau suara kamu bagus dan bukan kelebihan lain yang kamu miliki. 

Perlu diketahui juga kalau fokus pertanyaan ini bukan untuk mencari kandidat penerima beasiswa yang “sempurna” tetapi lebih ke mengetahui cara kamu mengelola kelebihan dan kekurangan tersebut. Maka dari itu, alih-alih berhenti pada kalimat “kekurangan saya adalah bla-bla-bla, tetapi coba elaborasi lagi hal-hal apa saja yang sudah kamu lakukan untuk mengelola kekurangan tersebut. 

Contoh jawaban:

Kekurangan saya adalah saya susah mengambil catatan ketika sedang mendengarkan guru atau dosen selama di kelas. Dulu, waktu SMA, saya mengatasi hal ini dengan bekerja sama bersama seorang teman, yang mana tugas saya adalah mendengarkan dengan detail, sementara teman saya bertugas mencatat. Setelah sekolah usai hari itu, kamu akan bertukar informasi, saya meminjam catatan miliknya dan dia mendengarkan penjelasan ulang dari saya mengenai mata pelajaran tersebut. 

Saat kuliah, hal ini saya atasi dengan mendengarkan ulang perkuliahan melalui rekaman perkuliahan yang disediakan oleh pihak kampus maupun dengan merekam materi secara mandiri menggunakan gawai yang saya miliki. 

3. Kegiatan apa lain yang kamu lakukan selama sekolah/kuliah

Mayoritas program beasiswa tidak hanya mencari kandidat yang pandai secara akademis, tetapi juga aktif di bidang non akademis, seperti organisasi, UKM maupun kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Penguji bisa mengeluarkan pertanyaan “Apa saja kegiatan kamu selama sekolah?” atau secara spesifik meminta kamu menjelaskan pengalaman organisasi atau kerelawanan yang tertera di formulir pendaftaran. 

Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kamu bisa menggunakan skema “5W+1H atau What, Who, Why, When, Where dan How”. 

Contoh jawaban:

What, Where dan When: “Saya adalah Ketua OSIS SMAN 2 Banguntapan Masa Bakti 2016-2017. Sebagai seorang Ketua OSIS, tugas utama saya adalah mengorganisir siswa anggota maupun non-anggota OSIS untuk menyelenggarakan acara-acara di sekolah, dan menjadi corong utama suara siswa dalam kebijakan sekolah”. 

Why dan How: “Salah satu kebijakan sekolah yang muncul dari aspirasi siswa melalui tim OSIS adalah aspirasi dan peraturan baru bahwa apabila guru telat masuk kelas 15 menit, maka wajib baginya untuk memberitahu Ketua Kelas terkait paling lambat 10 menit sebelum kelas dimulai. Hal ini menjadi aspirasi sebab siswa ingin kedisiplinan tidak hanya berlaku untuk mereka saja, melainkan juga untuk para guru”. 

4. Ceritakan pengalaman membanggakan dan/atau pengalaman menyedihkan yang pernah kamu alami

Sama seperti pertanyaan mengenai kelebihan dan kekurangan, pertanyaan mengenai pengalaman tertentu ini lebih berfokus pada cara kamu mengatasi masalah tertentu dan atau hal apa yang kamu pelajari dari pengalaman tersebut. Oleh karena itu, pastikan kamu tidak menceritakan pengalaman yang sifatnya terlalu pribadi, seperti ketika salah seorang teman kamu meninggal atau ketika kamu putus cinta. 

Contoh jawaban:

Pengalaman paling mengecewakan yang pernah saya alami adalah ketika saya gagal masuk Jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada melalui jalur SNBP. Sebagai Ketua OSIS dan Juara Kelas selama 3 tahun berturut-turut, saya percaya diri bahwasannya saya bisa masuk ke salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia ini melalui jalur prestasi. Namun nyatanya saya gagal. 

Setelah sempat frustasi selama beberapa hari, saya akhirnya menyadari bahwasanya sebagai seorang manusia, saya terlalu jumawa terhadap ketentuan Tuhan. Jadi, setelah itu, saya mulai mempersiapkan diri untuk SNBT menggunakan Skuling sambil memperkuat doa dan ibadah saya. Alhamdulillah saya lolos Manajemen UGM melalui jalur SNBT ini”.

5. Mengapa kamu memilih jurusan dan universitas ini?

Pertanyaan seperti ini umumnya dilontarkan untuk program beasiswa yang mulai sejak sebelum perkuliahan berlangsung, misalnya beasiswa BIB atau Beasiswa Indonesia Maju yang mana penerima beasiswa ini adalah calon mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus seleksi SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru) namun belum memulai perkuliahan. 

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui apakah kamu sudah memilih jurusan dan universitas yang tepat atau belum dan memastikan kalau kamu sudah riset mendalam mengenai perguruan tinggi atau jurusan tersebut. 

Contoh jawaban:

“Jurusan Manajemen Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu jurusan manajemen terbaik di Indonesia. Tidak hanya diampu oleh dosen-dosen yang berpengalaman di bidangnya, jurusan ini juga sudah mendapatkan akreditasi “Unggul” dari BAN-PT dan sudah diakui oleh AACSB”. 

6. Bagaimana cara kamu mengatasi stres akademik maupun non akademik?

Salah satu pertanyaan psikologis yang acap kali muncul dalam tes wawancara beasiswa kuliah adalah pertanyaan mengenai cara mengatasi tekanan atau stres dalam hidup. Hal ini penting, karena selama kuliah nanti tentu kamu harus menghadapi stres akibat kegiatan akademik maupun non akademik. 

Contoh jawaban:

Untuk mengatasi stress  atau burnt out, saya biasanya mengambil satu hari “off” untuk tidak melakukan hal apapun kecuali liburan. Menjelang hari ini, biasanya hari Sabtu, saya akan mendelegasikan sebagian tugas kepanitiaan atau organisasi kepada teman, mengerjakan tugas sekolah malam hari sebelumnya, menonaktifkan internet di handphone dan tidak jarang saya akan mendelegasikan tugas mencuci baju ke jasa laundry. Tujuannya adalah supaya saya bisa memiliki waktu istirahat yang berkualitas dan bisa full energy kembali di esok hari.”

7. Bagaimana cara kamu membagi waktu

Lembaga pemberi beasiswa tentu tidak berkeberatan kalau kamu memiliki kegiatan lain selain belajar. Tapi, mereka tentu ingin tahu cara kamu membagi waktu antara kegiatan-kegiatan tersebut. 

Contoh jawaban:

Saya biasanya mengatur waktu dengan menggunakan Teknik Pomodoro. Dengan teknik ini, saya membagi waktu 3 kali 2 jam untuk melakukan hal tertentu, sebelum berpindah ke kegiatan lainnya. Waktu 6 jam tersebut kemudian saya bagi lagi ke dalam 12 kali 30 menit: 25 menit untuk belajar dan 5 menit untuk istirahat. Saya juga terbiasa mendelegasikan tugas-tugas tertentu yang memang bisa didelegasikan. Dengan demikian, saya tetap bisa fokus dan tidak terbebani stres.”

8. Apa rencana kamu setelah lulus

Salah satu tipe pertanyaan tes interview beasiswa adalah pertanyaan mengenai kontribusi atau rencana kamu setelah lulus. Tidak jarang pertanyaan ini juga termasuk rencana penelitian untuk skripsi kamu. 

Pertanyaan seperti ini umumnya bertujuan untuk memperjelas rencana kontribusi yang sudah kamu tuliskan di essay atau motivation letter kamu. Jadi, pastikan sebelum tes wawancara kamu sudah membaca dan memahami ulang esai yang telah kamu buat sebelumnya. 

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa membagi rencana kontribusi kamu menjadi 3 timeline “jangka pendek (1 tahun setelah lulus), jangka menengah (3 tahun setelah lulus) dan jangka panjang (5 tahun ke atas setelah lulus). 

Contoh jawaban:

Dalam jangka panjang, saya ingin menjadi Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) di sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang ketenagakerjaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, setelah lulus, saya berencana untuk bekerja sebagai staf HRD di sebuah perusahaan nasional, perusahaan BUMN maupun sdm di lembaga training SDM tertentu. Setelah 3 tahun bekerja, saya berencana untuk mengambil kuliah lanjutan (S2) di bidang teknologi sumber daya manusia di Eropa atau Amerika Serikat.” 

9. Mengapa kami harus memilih kamu

Pertanyaan interview beasiswa seperti ini biasanya muncul di akhir, sebelum sesi wawancara berakhir. Tidak jarang, pertanyaan ini juga bisa diucapkan dengan kalimat lain, seperti “Apakah ada yang ingin disampaikan sebelum kita tutup?”, atau “Sebelum kita tutup, tolong berikan closing statement”. 

Saat menjawab pertanyaan seperti ini, jangan menjelekkan pemberi beasiswa maupun peserta lain. Sebaliknya, kamu bisa menekankan komitmen kamu untuk belajar dengan baik dengan menggunakan skema past, present, future

Contoh jawaban:

“Lahir dan tumbuh dari seorang mantan TKW membuat saya sadar mengenai pentingnya perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Maka dari itu, saya memiliki dan melatih cita-cita untuk menjadi Direktur SDM LSM Ketenagakerjaan sejak dini. Saya percaya bahwasannya saya adalah kandidat yang cocok untuk beasiswa ini, mengingat bahwasanya visi misi lembaga pemberi beasiswa ini adalah menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia baik untuk sektor swasta maupun publik.”

Tips Lancar Wawancara Beasiswa

Gugup saat menjelang seleksi interview beasiswa adalah hal yang wajar, apalagi jika ini pertama kalinya kamu mengikuti program serupa. Hindari filler words seperti, umm…, ehhh.. Dan lain sebagainya dengan mengikuti tips wawancara beasiswa berikut ini:

1. Siapkan daftar soal dan potensi jawaban

Langkah pertama untuk lancar menjawab seleksi wawancara beasiswa adalah dengan membuat daftar pertanyaan dan potensi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tujuannya adalah supaya kamu bisa mempersiapkan jawaban dari masing-masing pertanyaan dengan lebih matang dan yakin. Jangan lupa baca kembali rincian soal dan jawaban yang kamu buat, supaya kamu segera berbenah jika ada plot hole yang terlihat. 

2. Kuasai kembali isian formulir pendaftaran dan esai

Tidak jarang, jarak antara seleksi wawancara dan seleksi administrasi cukup jauh, sehingga tidak heran kalau peserta sudah lupa dengan isian formulir yang mereka berikan. Padahal, isian formulir ini dan esai beasiswa kamu adalah “bahan utama” yang dimiliki oleh pihak pewawancara sebelum menguji. Jadi, pastikan kamu membaca dan menguasai kembali isian formulir dan esai yang kamu masukkan dalam seleksi administrasi, ya. 

3. Lakukan mock up interview

Mock up interview atau latihan wawancara adalah salah satu tahapan penting untuk memperlancar komunikasi kamu saat tes wawancara nanti. Pasalnya, teman yang kamu ajak untuk berpura-pura menjadi interviewer ini bisa jadi akan memberikan pertanyaan dadakan dan atau tanggapan menarik yang akan sangat kamu butuhkan. Ajak teman atau mentor kamu melakukan mock up setidaknya 3 kali sebelum tes wawancara berlangsung, supaya kamu bisa lebih siap lagi. 

4. Latihan sendiri di depan cermin

Selain mock up, kamu juga bisa latihan wawancara mandiri di depan cermin. Meskipun tidak bisa memberikan feedback langsung dan unik, latihan sendiri di depan cermin terbukti dapat mengurangi rasa gugup saat wawancara. Apalagi jika wawancara dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris.

Berikut ini tautan YouTube latihan wawancara beasiswa untuk kamu yang ingin latihan mandiri:

Latihan wawancara beasiswa.

5. Persiapkan hal-hal teknis dengan matang

Saat ini umumnya seleksi wawancara beasiswa dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom atau aplikasi meeting lainnya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, biasanya penyelenggara beasiswa akan meminta syarat-syarat tertentu, seperti tidak boleh membawa botol minum selama wawancara berlangsung, laptop harus memenuhi spesifikasi tertentu dan lain sebagainya.

Agar tidak gugup, persiapkan hal-hal teknis ini secara matang dari jauh-jauh hari. Misalnya, sewa ruangan khusus kedap suara untuk mencegah gangguan suara dari luar, beli baju baru yang sesuai dengan prasyarat dan dapat membantu kamu meningkatkan rasa percaya diri, dan lain sebagainya.

Sebelum wawancara berlangsung, pastikan kamu juga sudah makan dan minum. Lakukan juga pemanasan mulut selama 5 sampai 15 menit supaya pengucapan kamu nantinya lancar dan tidak belibet. 

Temukan Informasi Beasiswa Lainnya di Skuling!

Setiap program beasiswa memiliki syarat, ketentuan yang berbeda. Temukan informasi selengkapnya mengenai berbagai program beasiswa S1 di Indonesia di blog website belajar UTBK Skuling! Kerjakan latihan soal UTBK-nya dan tryout gratisnya lalu dapatkan beasiswa di berbagai universitas di Indonesia! Karena dengan Skuling, kamu pasti bisa!

Download Skuling untuk Android & iOS

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *