Halo, SkulChamps! Dalam dunia bahasa, memahami frasa dan klausa adalah langkah penting untuk memperkuat kemampuan berbahasa kita, lho!
Pada artikel kali ini, kita akan mengupas tuntas mengenai pengertian, ciri-ciri, dan contoh-contoh dari kedua konsep ini sehingga kamu bisa lebih percaya diri dalam menyusun kalimat yang tepat. Siap untuk menggali lebih dalam? Ayo kita mulai!
Frasa
Pengertian
Ketika mengerjakan soal literasi Bahasa Indonesia, kamu perlu memahami seperti apa kalimat frasa. Pada dasarnya, frasa adalah kumpulan kata yang mempunyai makna tertentu tetapi tidak memiliki subjek dan predikat lengkap sehingga frasa tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat.
Jenis-jenis frasa
SkulChamps, terdapat beberapa jenis frasa yang perlu kamu ketahui.
- Frasa Endosentrik (Frasa Nominal)
Frasa ini berfungsi sebagai subjek atau objek.
Contoh: “sebuah buku” “sebuah pohon”
- Frasa Eksosentrik (Frasa Adjectival)
Frasa ini berfungsi untuk memberikan keterangan tempat, waktu, atau cara, biasanya memiliki preposisi dan konjungsi yang ditambahkan ke kata beda.
Contoh: “ke Jakarta” “ke kantin” “dengan cepat”
- Frasa Verbal
Frasa yang berfokus pada tindakan
Contoh: “sedang belajar” “sedang mengetik”
Ciri-ciri frasa
Perlu kamu ketahui bahwa frasa juga memiliki ciri-ciri, lho, SkulChamps, antara:
- Frasa selalu terdiri dari dua kata atau lebih yang saling berkaitan.
- Frasa tidak memiliki subjek dan predikat yang lengkap sehingga tidak bisa berdiri menjadi kalimat sendiri.
- Frasa memiliki makna tertentu meskipun tanpa konteks yang lebih luas.
Contoh kalimat frasa
Berikut ada beberapa contoh frasa:
- Bermain congklak
- Mawar putih
- Toga baru
- Ayam gulai
Klausa
Pengertian
Klausa merupakan kumpulan kata yang terdiri atas subjek dan predikat sehingga klausa dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Namun, klausa ditandai dengan tidak adanya intonasi serta tidak mempunyai tanda baca. Intonasi akhir ini seperti intonasi tanya, perintah, atau berita.
Jenis-jenis klausa
Selain frasa, klausa juga memiliki jenis, lho, SkulChamps.
- Klausa Bebas
Klausa jenis ini memiliki unsur lengkap dengan mengandung subjek dan predikat yang biasanya dipakai sebagai kalimat utama dan bisa ditulis terpisah tanpa adanya kata penghubung.
Contoh: “Adik bermain” “Sekar menyanyi”
- Klausa Terikat
Klausa jenis ini tidak terikat karena tidak mengandung subjek dan predikat. Jenis ini sering disebut dengan anak kalimat yang menggunakan konjungsi atau kata penghubung.
Contoh: “Soleh terbangun saat ibu sedang memasak” “Ayah bekerja di pertambangan”
Ciri-ciri klausa
Ada beberapa ciri yang membedakan antara klausa dengan frasa, di antaranya:
- Terdiri dari dua kata atau lebih
- Mengandung subjek dan predikat
- Memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat
- Tidak memiliki intonasi dan tidak memiliki tanda baca
Sebagai informasi tambahan, beberapa soal literasi Bahasa Indonesia terutama soal konjungsi, juga menggabungkan dua klausa dalam satu kalimat yang sama. Ini dinamakan konjungsi korelatif. Jadi, pastikan kamu memahami bagaimana ciri-ciri klausa agar lebih mudah ketika mengerjakan soal.
Contoh kalimat klausa
Beberapa contoh klausa pada kalimat tunggal dan klausa yang dihubungkan oleh kata sambung/penghubung, seperti:
- Naya sedang menyanyi
- Taha sedang berenang
- Naya sedang bernyanyi ketika Taha sedang berenang
Belajar UTBK Lebih Seru Bareng Skuling
Belajar UTBK seringkali terasa menantang, tapi sekarang bisa jadi lebih seru dengan Skuling! Di sini, kamu bisa belajar bareng teman-teman sambil mendapatkan tips-tips jitu untuk sukses di UTBK.
Tidak hanya itu saja, kamu juga bisa mengakses ribuan latihan soal khusus para pengguna Skuling Pro. Dengan Smart Coins, kamu bisa mengerjakan try out menantang, live class, hingga mengecek leaderboard kamu, loh! Jadi, ada challenge tersendiri untuk bisa menaklukkan leaderboard di antara pengguna yang lain.
Dengan suasana belajar yang interaktif dan seru, kamu nggak hanya memahami materi lebih dalam, tapi juga lebih siap menghadapi soal-soal UTBK. Jadi, ayo belajar UTBK dengan cara yang lebih asyuk dan efektif di Skuling!
0 Komentar